Lanjut Usia Jangan Banyak Minum Air

Minum air putih tampaknya adalah aktivitas yang biasa dan menyehatkan. Sedari kecil, guru dan orang tua selalu mengajarkan untuk banyak minum air putih demi kesehatan tubuh. Tapi konsumsi air putih ternyata bisa membahayakan, khususnya bagi orang tua. “Kalau sehari minum 2 – 3 liter, bisa jatuh hingga patah kaki,” ujar dokter spesialis ginjal dan hipertensi, Parlindungan Siregar, dalam konferensi pers acara Hari Ginjal Sedunia, 6 Maret.

Patah kaki mungkin tak apa-apa bagi anak muda, tapi untuk para lansia, patah tulang artinya akan cacat di sisa hidupnya. Sebab metabolisme dan pemulihan sakit pada manula terjadi sangat lambat. Parlindungan menjelaskan bahwa meminum air putih yang tampaknya sederhana bisa juga menjadi penyebab hilangnya kesadaran yang berujung jatuh tiba-tiba.

Prosesnya adalah penurunan kadar natrium. Pada orang yang berusia di atas 50 – 60 tahun biasanya mereka memiliki kadar natrium yang rendah dalam darah, atau dikenal dengan hiponatremia. Selain itu, fungsi ginjal mereka pun sudah turun. Akibatnya, air putih yang masuk ke tubuh semakin menurunkan kadar natrium dalam darah. Secara perlahan, turunnya kadar natrium ini menyebabkan kantuk sehingga lansia (lanjut usia) bisa tiba-tiba terjatuh.

Parlindungan, memiliki seorang pasien Lansia yang selalu diantarkan keluarga karena acap jatuh. Ketika diteliti, ternyata sang nenek memiliki penyakit ginjal dan sering diminta untuk minum air putih oleh keluarganya. “Saya minta untuk dikurangi, keluarganya protes, tapi setelah dijelaskan, mereka pun paham dan mau melaksanakan anjurannya” ujar Parlindungan. Tak lama, ia pun jarang melihat perempuan 70 tahun tersebut dibawa ke rumah sakit karena terjatuh.

Menurut Parlindungan, untuk usia lanjut di atas 50 tahun, konsumsi air putih maksimal hanya 1,5 liter. Angka tersebut diperoleh dari hasil penelitiannya sendiri sekitar 4 tahun silam terhadap para penghuni panti Wredha di Jakarta.

Lansia Tak Boleh Minum Air Lebih dari 1,5 Liter Sehari

Selama ini yang kita tahu tentang kebutuhan cairan tubuh sehari-hari adalah sebanyak dua liter air putih. Tapi, ternyata takaran ini tidak berlaku untuk semua orang, seperti lansia misalnya.

Dokter ahli penyakit dalam, Parlindungan Siregar, mengatakan pada orang yang sudah memiliki usia lanjut, tidak dianjurkan untuk minum air dua liter per hari.

“Untuk lansia maksimal 1,5 liter minimal 1 liter. Kalau terlalu banyak garamnya turun,” ujar Parlindungan saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta.

Ia menjelaskan hal ini merupakan salah satu penyebab banyaknya lansia yang mengalami patah kaki karena natrium di darahnya menurun akibat minum terlalu banyak.

Kelebihan asupan cairan ternyata tidak hanya dialami oleh para lansia. Usia dewasa yang mengonsumsi air secara berlebih juga dapat mengalami gangguan kesehatan.

“Ada orang masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit kategori emergency karena kejang-kejang. Ternyata garamnya rendah sekali. Ukuran normalnya 140, dia hanya 100. Ketika ditanya ternyata dia mengonsumsi air tiga liter bahkan sampai lima liter sehari,” tutur Parlindungan.

Parlindungan juga menganjurkan, untuk orang dewasa di bawah 60 tahun, asupan cairan dua liter per hari sudah cukup. Tapi, jika aktivitasnya tinggi, asupan cairan harus ditambah lagi. “Kalau dia olahragawan kebutuhannya akan lebih banyak,” ungkapnya.

Semakin Tua, Semakin Sedikit Anda Boleh Minum Air

Meskipun minum air putih terbukti ampuh mencegah penyakit seperti batu ginjal dan infeksi saluran kemih, tapi semakin bertambahnya usia sebaiknya Anda tidak terlalu banyak minum air putih.

Begitu disampaikan oleh Ketua Nefrologi Indonesia (Pernefri), dr. Dharmeizar, SpPD-KGH dari Divisi Ginjal-Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM. Ia mengatakan, dengan bertambahnya usia, fungsi ginjal mulai menurun sehingga perlahan-lahan mulai muncul penyakit-penyakit yang memengaruhi ginjal. Dengan kinerja ginjal yang menurun, jika dibebankan dengan banyak minum air putih maka orang yang lanjut usia dapat lemas dan jatuh.

“Bila penyakit terjadi setelah usia 30-40 tahun, maka akan terjadi penurunan fungsi penyakit yang memengaruhi fungsi ginjal seperti Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi apalagi jika penyakit tersebut tak dikontrol dengan baik,” katanya di sela-sela acara peringatan World Kidney Day di JW Marriott Hotel, Jakarta.

Dharmeizar menjelaskan, bagi penderita hipertensi dan DM memerlukan pengobatan seumur hidup. Selain itu perlu mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat (sayur-sayuran) dan buah, mengurangi asupan lemak, mengurangi asupan garam dan minum cukup.

“Minum tidak boleh kurang dan lebih atau kira-kira 2 liter sehari. Sedangkan untuk usia diatas 65 tahun, maksimal 1.5 liter per hari), olah raga teratur, berhenti merokok dan mencegah kegemukan” jelasnya.

Menguatkan pernyataan tersebut, dokter spesialis penyakit dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Parlindungan Siregar SpPD.KGH mengatakan bahwa usia dibawah 60 tahun cukup mengonsumsi air putih 2-3 liter sehari dan usia lebih dari 60 – 65 tahun, maksimal asupan air putih harus kurang dari 1 liter.

WAI2017-05-27at15.25.51
Es buah

“Banyak minum bisa membuat kekentalan darah naik”. Kalau kekentalan darah naik, maka rangsangan Antidiuretik hormone (ADH) atau hormon yang mengatur kadar air dalam tubuh juga akan keluar banyak. Jika hormon ini berlebihan, banyak air diserap kembali di pembuluh darah. Kalau air tidak keluar akan menyebabkan lemas,”

Referensi :
Group WA (tanpa menyertakan sumber artikel)

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca