​Inilah yang Dilakukan Di Hutan Bila Batu Baterai pada GPS Habis

Siapa tidak mengenal dengan benda yang satu ini (batu baterai), yang pada masanya merupakan benda andalan untuk penyimpanan listrik. Kaitannya apa antara batu baterai dan geraman harimau. Inilah kisah nyata, ketika kami bertugas di hutan Sumatera. 

Biasanya apabila daya listrik pada baterai telah habis, maka benda ini biasanya akan dibuang begitu saja. Namun berbeda dengan orang-orang terdahulu, dalam memperlakukan baterai ini, entah sumbernya kami kurang tau tetapi orang tua kita dulu, kadang menjemur batu baterai agar bisa digunakan kembali. Bagaimana seandainya kita berada di tengah hutan, sedangkan daya listrik di batu baterai telah habis.

Lik Kasjo dan Tim di Tengah Hutan

Dan kali ini kami berbagi pengalaman pribadi terkait dengan batu baterai, ketika kami bertugas di tengah hutan, di Sumatera.

Mulai Masuk ke Hutan

Berawal mendampingi tim untuk mencari titik batas lahan yang berada di tengah hutan, kami berempat yaitu saya, Mas Suryo dan dibantu dua orang warga transmigran sebagai tenaga perintis hutan, harus pergi ke tengah hutan untuk keperluan pendataan tersebut.

Agar kita dapat menerobos masuk hutan, dengan percaya diri, kami mulai pencarian pukul 13.00 WIB dengan berbekal peralatan canggih yang namanya GPS (Global Positioning System), dimana dengan alat ini kita dapat mencari suatu lokasi dan dapat rekam jejak kita, sehingga kita tidak tersesat untuk kembali ke titik awal berangkat.

Di tengah hutan dengan GPS

Pukul 16.00 WIB,  Mas Suryo berkata, “Pak, Baterai GPS habis/low”. Kita pun berhenti. Saya balik bertanya, “Apa ada yang membawa baretai cadangan? “, jawabannya pun tidak.

Kami harus putar otak untuk mengatasi hal ini, dan ketika itu saya masih ingat para orang tua di tahun 1980 an setiap pagi menjemur baru baterai. Saya saat itu sempat bertanya apa gunanya dijemur, rupanya dengan menjemur batu baterai maka sumber listrik dalam baterai akan kembali walaupun tidak seperti baru saat membelinya. Secara ilmiah bahwa batu baterai didalamnya ada pasta yang akan mengental jika dipergunakan, sehingga waktu dijemur pasta kental akan mencair kembali.

Ingatan itu saya sampaikan kepada Mas Suryo, tapi bagaimana ini waktu sudah pukul 16.00 dan panas matahari jelas sudah berkurang. Kemudian kami berembug, harus ada jalan untuk menghidupkan baterai lagi, kalau tidak maka kita akan tersesat di hutan ini yang kala itu masih rawan dengan binatang buasnya.

Letakkan Batu Baterai di Ketiak

Ada diantara kami berpendapat bahwa di tubuh kita yang memiliki suhu panas atau biasa dipakai untuk menempelkan alat ukur panas tubuh adalah “ketiak”, kami pun sepakat,  saya ‘ngempit’ (meletakkan di ketiak)  satu dan Mas Suryo juga ngempit satu, sambil melanjutkan perjalanan, sekitar 15 menit baterai kita cobakan dan ternyata dapat mengaktifkan kembali GPS,  hingga dapat mengetahui arah yang kita tuju, dan baterai kembali low power,  kita ulangi pemanasan batu baterai di ketiak lagi,  hal ini kita lakukan berulang-ulang.

Pukul 17.30 langit mulai gelap, kita sepakat mengambil batu baterai dari ketiak, dan kita pun kaget karena tanpa sengaja satu baterai yang Mas Suryo panasi di ketiaknya hilang, jatuh tidak terasa. Dengan sisa tenaga dan keyakinan tetap melanjutkan perjalanan untuk pulang, HP yang kami bawa tidak ada signal.

Geraman Harimau

Masih bernasib baik, saya dan Mas Suryo pelan tapi membuat nyali kecut mendengar geraman harimau, dan kami berdua hanya saling berpandangan dan tidak menyampaikan dengan dua kawan yang lain, karena takut berlari tak menentu.

“Saya ingat asal kita tidak takabur (sombong, red), binatang buas tidak mengganggu. Pernah mendengar pengalaman tetangga di Aceh tersesat waktu mencari rotan, setiap perjalannanya akan mengarah jauh ke tengah hutan selalu ada harimau yang melintas agak jauh didepannya,  maka tetangga saya berbelok arah, hingga sampai di batas hutan dengan ladang penduduk”.

anak-harimau-sumatera-bukittinggi
Ilustrasi Harimau Sumatera

Mendengar suara itu kemudian saya memberi kode telunjuk untuk arah lain yang harus kita lalui, tanpa banyak kata-kata.

Sinyal HP yang Menolong

Pukul 18.45 WIB,  salah satu warga yang bersama kami, alhamdulillah HP-nya menerima bunyi SMS, ternyata HP dia sudah mendapat signal, meskipun hanya satu dua strip. Maka ketika itu kami berhenti sejenak dan lega. Apa yang harus kami lakukan dengan tanpa tau arah tersebut?

Kita mencoba kirim SMS ke warga desa terdekat yang bunyi SMS itu adalah minta tolong agar membunyikan pengeras suara masjid atau memukul besi jembatan, untuk kami jadikan patokan arah keluar dari hutan.

Untungnya sebelum masuk ke hutan, kami meminta beberapa nomor HP warga desa setempat, yang akan kami hubungi kemudian kalau terjadi sesuatu di hutan.

Memukul Besi Jembatan

Tak lama kemudian kami mendengar bunyi orang memukul besi jembatan, dan ada pula yang membunyikan gergaji mesin mereka. Suara itulah yang memandu kami hingga bisa keluar dari hutan dan tiba di tepi hutan sekitar pukul 20.30 WIB.

Perjalan kembali ke tepi hutan memakan waktu yang cukup lama, karena tim sudah kehilangan arah, kisah ini menjadikan pengalaman yang tidak terlupakan.

Zaman dahulu, arah itu biasanya menggunakan bintang-bintang di langit, tetapi saat ini ilmu perbintangan ini sudah terpakai maksimal setelah ada kompas (petunjuk utara selatan).

Alhamdulillah, Terbebas dari Hutan

Dalam perjalanan pulang kembali, di dalam mobil, mas Suryo bertanya pada saya, “Pak tadi apa dengar tidak geraman harimau?”, dan saya jawab “makanya saya mengajak berbelok arah,  dan saya ceritakan tentang tetangga yang tersesat tadi.”

Akhirnya sampailah kami di desa yang lebih aman, desa kedua teman yang bersama saya, wah lega rasanya. Dan sayapun melanjutkan kembali ke rumah masing-masing.

Wah lega rasanya, baterai di ketiak dan geraman harimau, cerita yang tak terlupakan.

Semoga kisah ini bermanfaat.

Ditulis oleh Likkasjo
Editor Eswedewea

26 Maret 2017

4 thoughts on “​Inilah yang Dilakukan Di Hutan Bila Batu Baterai pada GPS Habis

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca