Kabar menggembirakan datang dari pengelola gunung tertinggi di pulau Jawa (TNBTS-Gunung Semeru), bagi pecinta hiking dan wisata alam, bahwa Gunung Semeru mulai hari ini, jalur pendakian ke gunung tersebut yang beberapa waktu lalu ditutup, akhirnya dibuka untuk umum.
Pasalnya, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bakal membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Malang-Lumajang, Jawa Timur, seperti dilansir MalangToday.
Hal tersebut dipastikan oleh Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie dalam siaran pers, Selasa (4/4).
“Berdasarkan hasil rapat koordinasi pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru di Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II pada Senin (3/4), maka pendakian Semeru kembali dibuka mulai Rabu (5/4) besok,” ujarnya.
Menurutnya frekuensi hujan di seluruh kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru selama bulan Maret 2017 cenderung menurun atau tidak terlalu ekstrem, sehingga dinilai aman untuk membuka jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut tersebut.
Iklan
📌 Angkutan Darat Bandara Dhoho Kediri Dilayani PO Damri dan Harapan Jaya, Disamping Gojek dan Maxim
📌 Model Busana Pria Wanita di Hari Kartini 2019 dan Sepanjang Masa
📌 Lirik Lagu Antara Benci dan Rindu – Yang Hujan Turun Lagi, Ratih Purwasih | MP3, Plus Versi Disco Nella Kharisma
📌 One Day Tour Kereta Api Semarang Purwodadi Terbaru 2022 – 2023 | Kedung Cinta, Embun Bening
Kissparry.com
Ia mengatakan pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru didahului dengan berbagai macam kesiapan pengelola untuk memastikan bahwa jalur mendaki ke Semeru tersebut layak dan kondusif untuk kegiatan pendakian.
“Sebelum membuka pendakian Gunung Semeru untuk masyarakat umum, petugas TNBTS sudah melakukan pengecekan atau survei jalur pendakian, kemudian perbaikan sarana-prasarana sepanjang jalur pendakian, rapat koordinasi dengan stakeholder, termasuk dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berkaitan dengan rencana pembukaan jalur pendakian Semeru,” imbuhnya.
John juga berharap pendaki domestik dan mancanegara yang melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu ikut menjaga kelestarian ekologi kawasan TNBTS dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Iklan
Sebelumnya, jalur pendakian sempat ditutup sejak 4 Januari 2017 lalu karena faktor kondisi pendakian jalur yang banyak mengalami kerusakan serta kondisi yang cenderung memburuk disertai hujan lebat. Demikian dikutip dari Antara dan MalangToday.
(Wea)