Daftar 368 Bandar Udara ( Bandara ) di Indonesia, Internasional, Domestik dan Perintis

Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan (17.504) pulau, beberapa pulau besar Kalimantan, Sumatera, Papua, Sulawesi, Jawa, dan ribuan pulau kecil lainnya. Jembatan penghubung udara sangat dibutuhkan, dan sampai saat ini (2019-01) Kissparry mencatat ada 367+1 bandar udara.

Dengan letak pulau yang berjauhan tersebut tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana penghubung yang cepat, disamping jalur laut juga ada jalur udara, juga jalur darat.

Jalur laut dilayani oleh pelabuhan sebagi tempat untur bersandar dan jalur udara dilayani oleh  bandar udara (bandara) dan ada yang menyebutkan dengan lapangan terbang (lapter) sebagai landasan pacu.

Melalui jalur udara menjadi sangat penting, dan bisa menjadi pilihan utama, dengan sedikit tambahan biaya, karena lebih cepat menempuhnya, terlebih untuk wilayah pegunungan seperti di Papua.

Oleh sebab itu Papua juga memiliki bandar udara terbanyak di Indonesia, setidaknya ada 117 bandar udara (Internasional, Domestik, Perintis, dan Pangkalan Udara) atau 31,88% hampir sepertiga dari jumlah bandara di Indonesia.

Bukan hanya bandar udara saja yang banyak atau terbanyak, Papua juga menggunakan bahasa daerah paling banyak di Indonesia yaitu ada 384 bahasa daerah dari 734 bahasa daerah di Indonesia (52,32%). Dengan kondisi itu akhir-akhir ini pemerintah mendongkrak untuk memajukan kawasan timur Indonesia, diantaranya dengan afirmasi Papua.

Dalam waktu dekat, menurut pemberitaan yang beredar belum ada penambahan bandara baru, kecuali memperbesar atau memperbaiki juga meningkatkan status. Bandara Internasional Bali Utara yang rencananya mulai di bangun tahun ini juga belum ada kepastian.

Apa itu Bandar Udara

Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya, seperti di kutip dari hubud.dephub.go.id.

Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan bandar udara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan, keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara, penumpang, kargo dan/atau pos, tempat perpindahan intra dan/atau antarmoda serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Bandar Udara Internasional merupakan bandar udara yang melayani penerbangan internasional, sedangkan Bandar Udara Domestik disini kami bagi menjadi 3 kelompok, yaitu 1) Domestik, 2) Perintis, dan 3) Pangkalan Udara.

Perbedaan yang akan kami gunakan sebagai patokan adalah mengenai jenis layanan pesawat yang menggunakan bandar udara tersebut. Yang paling mencolok dalam perbedaan adalah pada bandara domestik dan bandara perintis.

Kami sebutkan sebagai bandara perintis apabila bandara hanya bisa melayani pesawat berbadan kecil atau berpenumpang terbatas dengan kapasitas pesawat kurang dari 60 penumpang dan dengan jadwal penerbangan tidak setiap hari ada. Meskipun ATR 72 termasuk pesawat perintis, tetapi dengan jadwal setiap hari ada di bandara tersebut maka bandara kami kelompokkan sebagai bandara domestik.

Penerbangan Internasional merupakan rute penerbangan lintas negara, lintas pulau, atau lintas benua yang melewati batas Negara. Sebuah Bandara baru bisa dikatakan sebagai bandara internasional jika telah menyediakan rute penerbangan antar Negara. Meski begitu, bandara internasional biasanya juga untuk melayani penerbangan dengan rute domestik.

Sebuah bandar udara bisa disebut bandar udara internasional jika memiliki fasilitas pelayanan berupa Ke-Pabean-an (Custom), Layanan imigrasi, dan layanan karantina (Quarantine).

Jauhnya jarak penerbangan ini tidak menentukan kelas bandara, bahkan jarak yang ditempuh sebuah penerbangan internasional bisa jadi lebih pendek dibandingkan dengan jarak penerbangan domestik (misal Jakarta – Singapura lebih pendek daripada Jakarta – Papua).

Fasilitas bandar udara terus ditingkatkan untuk kenyamanan penggunanya, seperti di Bandara Soekarno Hatta, Anda bisa menikmati pemandangan selagi menunggu penerbangan.

Setiap bandar udara diberi kode oleh IATA (International Air Transport Association – Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional) dengan sebutan Kode IATA sebagai identifikasi letak bandara, sehingga kalau kita perhatikan kode IATA menggunakan kelurahan atau kecamatan atau kabupaten dimana bandara berada. Contoh : SRG (Semarang), CGK (Cengkareng Tangerang Banten) meski seringnya menyebut Jakarta, SOC (Solo, padahal letaknya di Boyolali Solo).

Disamping IATA juga ada ICAO (International Civil Aviation Organization – Organisasi Penerbangan Sipil Internasional). ICAO yang mengatur Kode ICAO, disamping itu organisasi ini juga menentukan standar keselamatan penerbangan sipil. Contoh WIIS (Semarang) Jakarta Cengkareng WIII (Indonesia).

Sahabat Kissparry, dikarenakan daftar bandara atau bandar udara ini panjang sekali, sehingga akan kami penggal menjadi empat atau lima bagian. Disamping itu akan segera kami sesuaikan berkenaan dengan pemekaran wilayah di Papua yang provisinya bertambah 4 provinsi.

Kami juga telah menerbitkan Bandara di setiap Pulau di Indonesia, dengan induk pulau besar atau kepulauan

• Bandar Udara di Sumatera, Bandara Internasional, Domestik dan Bandara Perintis
• Bandar Udara di Jawa, Bandara Internasional, Domestik dan Bandara Perintis
• yang lain silakan di tunggu

Bandar Udara Internasional

Bandar udara Internasional merupakan bandara yang melayani penerbangan Internasional, disamping juga melayani menerbangan domestik (termasuk perintis).

Berikut ini daftar bandar udara internasional yang ada di Indonesia berdasarkan gugusan pulau atau wilayahnya (bertanda warna biru pada nama wilayah).

Baca Juga : New Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang

Baca Juga : Obyek Wisata di Semarang, Rute, dan Kulinernya

Baca Juga :

Lanjutkan membaca Wilayah Kalimantan dan seterusnya, Page 2