Pantai Parangtritis, Tujuan Utama Sehari di Jogja

Rasanya tidak bosan-bosan meskipun sudah beberapa kali ke Jogja, ada saja keinginan untuk berkunjung ke Jogja, seperti yang kami melaksanakannya Sabtu (29/4/2017) selama sehari penuh plus malam menjelang pagi. Pergi pagi pulang pagi..

pintu gerbang Parangtritis baru
Pintu Gerbang pantai Parangtritis (baru)

Kegiatan berkunjung ke obyek wisata yang pernah dikunjungi bisa untuk bernostalgia, dan bisa juga sekedar mengetahui perkembangan lokasi wisata tersebut, Parangtritis.

fasilitas bus bisa untuk karaoke
Peserta (Lisa) bernyanyi riang karaoke, melihat teks di layar

Sabtu (29/4/2017) saya mengikuti rombongan tempat kerja untuk refreshing dengan berwisata ke Jogja dengan tujuan utama adalah pantai Parangtritis.

Rombongan yang sedia berangkat pukul 06.00 WIB sedikit molor menjadi 06.30, dengan titik kumpul di halaman parkir Gedung Serba Guna (GSG), setelah berdoa dan dijelaskan tujuan rekreasi, pada jam tersebut mobil bis kantor yang membawa kami melaju ke arah Jogja (dari Semarang).

Rumah makan Bintangan papan nama
Rumah makan Bintangan

Sekitar pukul 07:35 tiba di rumah makan Bintangan, masih di kawasan Bawen atau Ambarawa, hampir satu jam kami disini, setelah itu melanjutkan wisata belanja ke pusat kerajinan songket atau rajut di toko kerajinan rajut Dowa, sekitar pukul 11.15.

Anda yang belum tahu berapa mahalnya tas rajutan, silakan ke Dowa, Anda akan menemukan harga bisa diatas IDR 1000K. Dompet kecil, harganya IDR 400K. Mengapa harga (relatif) mahal, karena dikerjakan langsung oleh pengrajin profesional dan bukan dikerjakan oleh mesin.

Tas rajutan yang dikerjakan dengan mesin harganya bisa lebih murah hingga seperempatnya. Pun apabila ada kualitas pengerjaan yang dinilai kurang berkualitas, harga juga bisa murah.

Bagaimana bila dikerjakan semi profesional kunjungi di blog ini Uzma Collection atau Anda bisa kontak Kissparry. Harga juga bervariasi.

Berposes di depan Dowa
Berpose di depan toko kerajinan rajut – songket Dowa Jogja

Di Dowa bisa langsung melihat pengrajin merajut dompet dan tas yang dipajang di tempat tersebut, namun dari Dowa sendiri juga menerima dari pengrajin di sekitarnya, kata salah seorang staf saat kami bertanya, tetapi tetap dikontrol oleh Dowa.

Satu jam kami ditempat ini, setelah puas melihat dan memilih-milih untuk belanja tas rajutan yang sesuai kantong, kemudian melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya.

kawasan-manding.jpg
Desa Wisata Manding Kerajinan Kulit

Selepas dari pusat kerajinan rajutan kami melanjutkan perjalanan ke pusat kerajinan kulit di Desa Wisata Manding. Ah…. wisata belanja lagi, sampai di Manding pukul 13:05 WIB.

Di pusat kerajinan kulit ini, sudah menjadi kebiasaaan, langsung menuju toko Edward, namun juga ada yang ke toko lainnya, banyak toko kerajinan berjajar (sayangnya toko yang lain cenderung harus menawar), kalau di tempat ini (Edward – harga pas), jika tidak menemukan yang akan dibeli, baru ke toko yang lainnya..

manding_20
Manding

Di pusat kerajinan kulit Manding, beberapa kali kami ke sana, tidak pernah melihat langsung pengrajin kulit dalam menyamak kulit dan proses yang rumit lain, paling-paling proses menggambar model sepatu di bahan (kulit) yang sudah siap.

Waktu yang disediakan lebih kurang 1 (satu) jam ditempat ini (Manding), ada yang kurang dan ada sisa. Kali ini sedikit molor menjadi satu setengah jam, sehingga shalat Asar bisa dilaksanakan di Manding.

Selepas dari Manding, kemudian melanjutkan perjalanan ke pantai Parangtritis,dan sebelum sampai di Parangtritis kami mampir dulu di rumah makan Bale Sambal depan ISI Yogyakarta.

Meskipun sambalnya tidak sengejreng RM Bu Toha Tuntang (atau karena kami pesan sambal korek), memang inilah ciri khas Jogja dan Solo, saya bilang ke teman saya.

Setengah jam lebih kami di rumah makan Bale Sambal Parangtritis, perjalanan lanjut ke Parangtritis, dan sampai di tempat ini sudah pukul 15:50 WIB

Bale Sambal
RM Bale Sambal depan kampus ISI Jogja

Agak lama kami di pantai Parangtritis. Banyak fasilitas yang tersedia di tempat ini, mulai dari persewaan tikar, persewaan tenda, persewaan lain untuk kegiatan di laut, misal ski air, namun tidak ada yang lain, karena di pantai ini termasuk gugusan pantai selatan yang ombaknya terkenal garang dan langsung ke Samudera Hindia. Dan karena itu, apabila ombak sedang tinggi, pengunjung pantai dilarang bermain di laut.

Parangtritis ke arah pantai
Parangtritis ke arah pantai
paralayang
Paralayang di Parangtritis

Saat di pantai bisa menyewa paralayang untuk terbang mengelilingi pantai melihat pantai dari atas, atau motor ATV dan naik dokar guna menelusuri sepanjang pantai.

Bermain air di pantai
Bermain air di pantai

Fasilitas di tempat wisata ini termasuk lengkap, dari kuliner sampai tempat menginap disekitar lokasi atau di sepanjang Jln Parangtritis.

bersantai di bawah tenda
Di bawah tenda – kalau pas kepanasan – atau saat bersantai

Jangan lupa menyiapkan uang receh (uang pecahan) kalau Anda menyewa tenda, karena biasanya ada penghibur keliling atau pengamen yang berkeliling dari tenda ke tenda. Kalau Anda tidak mengundang maka memberinya suka rela tetapi kalau mengundang, silakan negosiasi harga dengan penghibur/pengamen.

Persewaan ATV untuk berkeliling pantai
Persewaan motor ATV menelusuri pantai

Seandainya kamera Anda tidak memadahi dalam pengambilan gambar dalam segala suasana, ditempat ini ada jasa pemotretan dengan tarif IDR 10k atau IDR 20k.

Rachmad dan Aditya di Parangtritis
Rachmad dan Aditya, latar belakang dokar dan tukang foto keliling di Parangtritis

Meninggalkan Parangtritis 17:10 untuk melanjutkan perjalanan ke Malioboro. Sepertinya kalau ke Jogja tidak ke Malioboro masih ada yang tertinggal. Sampai di kawasan Malioboro pukul 18:35 lansung menuju Mushola untuk ke toilet dan shalat Maghrib, agak berlama-lama disini hingga Isya… Dan baru 19.01 benar-benar masuk kawasan Malioboro.

Malioboro Jogja (29-04-2017)
Malioboro Jogja (29-04-2017)

Tempat parkir bis di taman parkir Senopati 1. Saat ke Malioboro, pengunjung tidak bisa parkir bebas di Jln Malioboro, sehingga pengunjung harus parkir di kantong-kantong parkir, terutama mobil atau bus pariwisata. Saat parkir harus mengetahui tempat parkir agar saat kembali ke mobil/bus tidak bingung, dan biasanya pemandu wisata akan memberi tahu.

Selain di Senopati, bus bisa parkir di Ngabean, tempat ini lebih jauh, sehingga pengemudi bus biasanya akan mengambil parkir di Senopati, dan kalau penuh baru ke taman parkit Ngabean. Ke Malioboro dari Senopati bisa ditempuh dengan jalan kaki dan dekat, kalau tidak mau jalan kaki naik becak IDR 5k untuk 2 orang. Kalau dari Ngabean untuk ke Malioboro sedikit lebih jauh.

Mobil pribadi bisa mengambil parkir lebih fleksibel, karena banyak tempat parkir, ada pasar Bringharjo, Mall Malioboro, Ketandan, Ramai Mall, dan lain-lain. Apalagi motor roda dua, malahan bisa parkir di Jln Malioboro.

Kami hampir 2 jam di Malioboro, kebetulan ditempat ini hanya melihat-lihat keramaian dan melihat-lihat produk pajangan dan mengintip harganya. Karena belum beli oleh-oleh, maka saya pergi ke toko Oleh-oleh ‘25‘ di dekat Jln Pathok, ya.. untuk membeli Bakpia Pathok khas Jogja.

Menuju ke kampung Pathok dari Malioboro naik becak dengan ongkos hanya IDR 10k, kebetulan tukang becak langsung memberi harga tersebut, kalau lebih silakan menawar, itu sudah ditunggu sampai belanja selesai, dan kemudian diantar ke taman parkir Senopati.

Pukul 20:40 kami meninggalkan Malioboro untuk kembali ke Semarang, karena di jalan masih makan malam (pukul 23:00) di RM Ani Secang Magelang…, ini adalah makan malam yang terlambat. Mungkin karena terlambat itu, ada sebagian teman tidak makan malam, terlanjur perutnya bermasalah. Dan akhirnya saya sampai di Taman Sampangan Semarang pukul 01:42, dan tiba di rumah sekitar pukul 01:50, pergi pagi pulang pagi.

Demikian sekilas perjalanan kami sehari plus dengan tujuan utama Parangtritis, tujuan wisata belanja DOWA, dan MANDING, dan menyambangi MALIOBORO.

Catatan:
IDR = Indonesia Rupiah atau Rupiah atau Rp
k dalam angka misal 5k, 10k, 20k (kilo atau ribuan)

One thought on “Pantai Parangtritis, Tujuan Utama Sehari di Jogja

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca