Pemimpin Koboi, Alex Noerdin Gubernur yang Bisa Menjadi Teladan

Kissparry kali ini mengutip tulisan Sasongko Tedjo di harian Suara Merdeka (10/6) dengan judul asli Pemimpin Koboi. Ada yang tersebut didalamnya yaitu Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin, oleh sebab itu Kissparry sebagai masyarakat Sumsel ikut bangga, dan mengutip langsung tulisan tersebut.

Inilah selengkapnya tulisan Sasongko Tedjo untuk disimak bersama-sama.

SUGENG enjang, Sedherek-sedherek. Beberapa waktu lalu saya ikut rombongan Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang yang dipimpin Prof Dr Sudharto PH beranjangsana ke Palembang. Istilah kerennya technical visit; alergi dengan sebutan studi banding yang sering dikonotasikan ”hanya” menghamburkan anggaran. Karena, acara itu juga diikuti beberapa staf Bappeda, termasuk sang kepala, Pak Bambang Haryono, yang lagi siap-siap memasuki masa pensiun.

Anda bermaksud ber-AMAL JARIYAH untuk menyelesaikan pembangunan MASJID diatas tanah wakaf Keluarga Kissparry…
Cukup Transfer Uang Sejumlah Transfer Minimal Bank Anda. Bagi yang di luar negeri MOHON TRANSFER ke BNI ATAU BCA…….. KLIK DISNI UNTUK MELIHAT REKAP DAN REKENING BANK

Kok ke Palembang? Kota Empek empek berpenduduk 1,7 juta orang itu dalam 10 tahun terakhir mampu membuat lompatan raksasa. Saat ini, kota itu bersiap-siap, bersama Jakarta, jadi tuan rumah Asian Games, 18 Agustus – 2 September 2018. Modalnya kompleks olahraga Jakabaring yang tak bisa ditandingi kota mana pun, selain Jakarta. SEA Games 2011 pun sukses digelar di sana, yang menyisakan cerita soal kemacetan arus di kota.

Itulah yang memunculkan gagasan agak gila: membangun light rail transfer (LRT) pertama di Indonesia 23,4 km dengan rute Bandara Sultan Badaruddin II – Jakabaring Sport Centre. Ide gila itu jadi kenyataan di tangan Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan. Ibarat cerita wayang, judulnya bukan Semar Mbangun Kahyangan, melainkan Noerdin Mbangun Palembang.

200px-Alex_Gubernur
Alex Noerdin Gubernur Sumatera Selatan

Siapa Alex Noerdin? Beberapa kali saya berjumpa beliau di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sekitar pukul 05.00. Berjalan sendiri menenteng tas kecil tanpa ajudan. Jarang sekali seorang gubernur terbang pada pagi buta. Menunjukkan betapa sibuk dan ketat waktunya. Namun menurut Pak Uzirman, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan yang menerima rombongan kami, semua orang sudah tahu sang atasan itu tergolong workaholic. Biasa bangun pagi-pagi, walau baru terlelap pukul 02.00.

Rupanya Uzirman, yang berwajah dan potongan rambut mirip sang gubernur (maaf, agak gundul), bukan hanya terkagum- kagum pada atasannya. Bahkan berbagai pandangan dan gaya bicaranya pun mirip Pak Gubernur.

Hmm…, dalam hati saya pun mengakui itulah model kepemimpinan yang efektif. Bukan hanya mampu menggaet proyek fantastis Asian Games senilai lebih dari Rp 40 triliun, melainkan lewat kegigihan lobi di Istana, kementerian, hingga DPR, ditambah mondar-mandir terus Jakarta- Palembang.

Alex masih punya banyak catatan keberhasilan dan mimpi yang belum tercapai. Padahal, wewenang gubernur serba terbatas, tak seperti masa Orde Baru sebagai penguasa tunggal. Top markotop.

Satu pelajaran penting telah saya dapat. Nasib suatu daerah lebih banyak ditentukan oleh pemimpin daerah.


CONTOH lain adalah kemajuan pesat Kabupaten Banyuwangi setelah dipimpin Azwar Anas. Daerah di ujung timur Pulau Jawa yang dulu hanya dilewati orang sebelum menyeberang ke Bali, bahkan sering diolok-olok sekadar tempat kencing, sekarang jadi destinasi wisata ternama. Dengan 75 acara besar setahun, daerah itu dikenal dengan sebutan The Sunrise of Java. Kini brand-nya berganti lagi jadi The Majestic Banyuwangi. Ruuuuar biasa!

Ya, ampuuun, sampai lupa. Nggak usah jauh-jauh, lihatlah kota kita tercinta, Semarang. Di tangan Mas Hendi yang selalu trendi dan berjiwa muda, ibu kota Jawa Tengah jadi gemregah. Jalan dan trotoar dipercantik, Kota Lama bersolek, Pasar Johar dipermegah. Ada pula kampung pelangi dan desa wisata Kandri yang terus jadi viral. Saya pernah bertanya, ”Mas, kok sekarang gencar membangun? Duitnya dari mana? Kan APBD kota ya masih segitu saja?”

Hendi menjawab kalem seperti biasa, ”Ya kami gerakkan partisipasi swasta dan masyarakat.”

Lagi-lagi, inilah model kepemimpinan efektif. Sstt, tapi saya nggak berani menyebut Mas Ganjar. Nanti disemprit Bawaslu. Maklum, lagi kampanye.

Mangga, Sedherek-sedherek, mumpung hendak pilkada serentak pada 27 Juni. Intinya, kita harus mencari pemimpin daerah yang seperti itu. Kompeten, efektif, pekerja keras, dan biasanya harus berani zigzag atau sedikit koboi. Juga harus jago lobi. Bukan pemimpin normatif atau hanya terpaku pada aturan, tanpa upaya ”menyiasati aturan”. Apalagi hanya mikir menjual kursi jabatan untuk menambah pundi-pundi.

Jarang sekali pemimpin seperti itu. Yang banyak terpampang di media cerita pemimpin hasil nepotisme yang belum separuh jalan sudah memakai rompi KPK. Salah memilih akan menyesal selama lima tahun.

Sebaliknya, kalau mendapat pemimpin daerah model Alex Noedin atau Azwar Anas, rakyat akan merasakan hasilnya dan tak perlu repot lagi mencari pemimpin, paling tidak selama sepuluh tahun.

Sayang, tak gampang menemukan pemimpin seperti itu. Mau gimana lagi? Wong demokrasi kita seperti disandera partai politik. Rakyat mau tak mau sudah disodori figur yang ditentukan partai. Kebanyakan yang baik atau terbaik malah tidak nyalon.

Jadi, jangan heran jika sering ada cerita lucu soal bupati yang kurang kompeten. Bahkan membaca pun keliru. Tercetak di teks: Bapak2 dan Ibu2 yang terhormat, lalu dibaca: bapak dua ibu dua yang terhormat. Ha-ha-ha. Mari kita tertawa sekeras mungkin karena itu juga berarti menertawakan diri kita sendiri.

Sampun, cekap semanten, Sedherek sedherek. Mangga siap-siap mencoblos sesuai dengan ”isi amplop”. Eh, maaf, salah. Sesuai dengan hati nurani. Semoga makin banyak pemimpin koboi kelak, karena semua akan menikmati hasilnya.

Anda bermaksud ber-AMAL JARIYAH untuk menyelesaikan pembangunan MASJID diatas tanah wakaf Keluarga Kissparry…
Cukup Transfer Uang Sejumlah Transfer Minimal Bank Anda. Bagi yang di luar negeri MOHON TRANSFER ke BNI ATAU BCA…….. KLIK DISNI UNTUK MELIHAT REKAP DAN REKENING BANK

Artikel ini telah terbit di Harian Suara Merdeka Cetak dan Laman suaramerdeka (44), 10/06/2018

Judul (Asal/Asli) Pemimpin Koboi
Oleh Sasongko Tedjo, editor SM-44

Dikutip kembali oleh kissparry
Semoga bermanfaat

Catatan (penjelasan bahasa)

  • Mangga (bukan buah mangga) = Marilah
  • cekap semanten = cukup sekian
  • sedherek-sedherek = saudara-saudara
  • nyalon = mencalonkan diri
  • sampun = sudah
  • sugeng enjang = selamat pagi

Alex Noerdin, lahir di Palembang 9 September 1950, Gubernur Sumatera Selatan untuk dua periode yaitu 2008 – 2013 dan 2013 – 2018, sebelumnya adalah Bupati Musi Banyuasin dalam dua periode 2001 – 2006 dan 2006 – 2012

Kissparry

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca