Apa itu Bandara, Bandar Udara, Lapangan Terbang (Lapter)

Dari tulisan Kissparry yang memuat sekitar 364 bandara di Indonesia, yang dengan mudah Anda dapatkan di mesin pencari, kali ini akan kami sampaikan dalam beberapa pecahannya.

Mengapa ini Kissparry lakukan, ya itu karena tulisan itu kadang terlihat seperti panjang sekali, padahal untuk Papua sudah kami sendirikan.

Beda antara Bandara dengan Lapter

Sama sama fisiknya lapangan terbang, yakni suatu lapangan luas yang digunakan sebagai tempat untuk naik dan turun pesawat terbang, tetapi ada yang menyebut dengan bandara dan lapter, bahkan ada pula sebutan pangkalan udara, atau pelabuhan udara.

Apa yang membedakan terkait dengan sebutan tersebut. Ayo coba kita lihat sejenak kemudian.

Lapangan terbang Sekayu dan Circuit Sky Land Sekayu

Yang membedakan adalah layanan yang tersedia pada lapangan terbang atau pelabuhan udara tersebut. Meskipun demikian apakah Lapter juga boleh disebut Bandara, boleh saja.

Lapter biasanya digunakan untuk menyebut lapangan terbang atau pelabuhan udara dengan skala penerbangan yang sangat kecil. Dari segi fisik bahkan kekuatan landasan hanya mampu digunakan untuk pesawat terbang dengan badan yang kecil.

Bahkan Lapter tersebut juga memiliki landasan hanya berupa tanah liat atau cor biasa atau lapisan aspal seperti jalan raya biasa.

Apakah di Indonesia masih ada lapangan terbang seperti itu, jawabannya masih ada, terutama untuk penerbangan perintis di daerah daerah terpencil. Meskipun pemerintah daerah terus menerus mengupayakan peningkatan kualitas.

Sebutan Bandar udara atau Bandara

Sekarang kita bahas mengenai sebutannya, disebut bandara atau bandar udara. Maka, sebutan yang lazim digunakan untuk menyebut lapangan terbang, atau pelabuhan udara, atau lapangan udara yang digunakan untuk pesawat komersial saat ini adalah Bandar udara atau airport.

Playing Ground Anak Bandara Soetta Jakarta

Orang sering melafalkan dengan bandara, mungkin biar ringkas atau orang Jawa bilang cekak aos, dan inilah kebiasaan atau kecenderungan masyarakat Jawa, misalnya kidul ndalan akan dikatakan dul ndalan.

Pengertian Bandar Udara

Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya, seperti di kutip dari hubud.dephub.go.id.

Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan bandar udara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan, keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara, penumpang, kargo dan/atau pos, tempat perpindahan intra dan/atau antarmoda serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Jenis Bandar Udara

Klasifikasi bandar udara menentukan jenis pesawat yang dilayani oleh bandar udara (bandara), tersebut. Adapun klasifikasi itu, yaitu:

  1. Bandar Udara Internasional
  2. Bandar Udara Domestik
    • Bandar Udara Reguler
    • Bandar Udara Perintis
      • Lapangan Terbang
  3. Pangkalan Udara (Militer)
    • Pangkalan Udara Internasional
    • Pangkalan Udara Domestik

Perbedaan dari klasifikasi bandar udara tersebut sangat tipis, dan selama ini tidak ada yang membedakan terlalu mencolok, kecuali perbedaan pada terminalnya. Terminal Bandar Udara Internasional akan lebih mewah daripada Bandar Udara, terlebih dengan Lapangan Terbang (Bandar Udara Perintis), juga Pangkalan Udara. Tetapi ada beberapa pangkalan udara yang berfungsi ganda sebagai bandar udara komersial.

Pada klasifikasi ini, yang membedakan adalah pesawat yang dilayani oleh bandar udara tersebut. Bandar udara internasional akan dapat melayani penerbangan pesawat kelas bandara dibawahnya, tetapi lapangan terbang tidak dapat melayani pesawat penerbangan internasional.

Bandar Udara Internasional

Bandar udara internasional merupakan bandara yang melayani rute penerbangan internasional atau penerbangan antar bangsa. Bahkan bandara ini ada yang dapat melayani pesawat berbadan lebar, dengan kapasitas tempat duduk diatas 400 kursi.

Tempat rehat – istirahat bisa sambil membawa makanan atau minuman, area bebas – Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang terminal keberangkatan (dalam gedung)

Bandara ini memiliki pintu keimigrasian yang berfungsi sebagai tempat pengecekan paspor dan dokumen lain. Bahkan untuk bandar udara besar, pintu imigrasi terdapat lebih dari 3 pintu, hal ini berkaitan dengan banyaknya pendatang dari negara lain.

I Gusti Ngurah Rai International Airport, Bali (Istimewa)

I Gusti Ngurah Rai International Airport, merupakan salah bandar udara yang paling sibuk di Indonesia, setelah Bandar Udara Soekarno – Hatta di Cengkareng Jakarta.

Panjang landasan pacu juga akan menentukan kelaikan suatu bandar udara. Pesawat terbang yang berbadan lebar cenderung menggunakan landasan pacu yang panjang. Disamping itu juga klas bandar udara yang dikeluarkan oleh Kemenhub atau otoritas penerbangan setempat.


Bandara Soekarno Hatta Terminal-3 (Istimewa)

Baca Juga :

Bandar udara internasional juga dapat melayani penerbangan domestik, baik reguler maupun perintis. Bandar udara internasional di Indonesia juga melayani penerbangan haji atau bandar udara haji.

Bandar Udara Domestik

Bandar udara domestik merupakan bandar udara yang melayani rute penerbangan domestik atau regional, tidak malayani penerbangan antar negara atau internasional.

Bandar udara domestik dibedakan menjadi 3 bagian, yakni:

  • Reguler
  • Perintis, dan
  • Lapangan terbang (Lapter)

Bandar Udara Domestik Reguler atau biasa disebut Bandar Udara, melayani penerbangan domestik (dalam negeri) dengan fasilitas yang sedikit berkurang dibanding bandar udara internasional, seperti tidak ada konter imigrasi, dan fasilitas lainnya (toko-toko, kuliner).

Bahkan luas apron parkir pesawat juga tidak seluas daripada bandar udara internasional, sebab bandar udara internasional juga melayani penerbangan domestik.

Pesawat udara dengan kapasitas diatas 100 penumpang, mampu dilayani oleh bandar udara ini. Biasanya pesawat jenis ini membutuhkan landasan pacu yang panjangnya sekitar 2,5km (2500m) atau kurang.

Terminal untuk bandar udara domestik juga dijaga ketat, seperti terminal internasional.

Bandar Udara Perintis, melayani penerbangan domestik dalam jarak yang lebih dekat dengan pesawat berbadan kecil, bahkan kebanyakan pesawat di rute ini dengan bolang-baling.

Bandar udara perintis biasanya melayani penerbangan komersial dengan pesawat berkapasitas kurang dari 100, bahkan belasan saja.

Bandar udara perintis banyak dijumpai di wilayah pulau Papua, bahkan di Papua (Papua Barat + Papua) tercatat ada 117 bandar udara perintis.

Contoh Bandara Perintis:

  • Bandar Udara Wiriadinata (Pangandaran, Jabar)

Lapangan Terbang (Lapter), tidak melayani penerbangan penumpang komersial. Biasanya, Lapter itu hanya didarati pesawat-pesawat pribadi atau pesawat berpenumpang kurang dari 10 orang, pesawat jenis capung.

Landasan pacu juga pendek dan tidak menggunakan aturan seketat bandar udara internasional, bahkan domestik. Penduduk umum juga biasanya bebas lalu lalang diarea bandara ini.

Contoh Lapter:

  • Lapter Sekayu, Muba (hanya dipakai lomba kedirgantaraan)
  • Lapter Banding Agung, OKU Selatan
  • Lapter Cililitan (dulu) dan kini Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma Jakarta

Kelas Bandar Udara

Klasifikasi landasan pacu bandar udara, yang dikutip dari Wikipedia, sebagai berikut.

Klasifikasi Landas Pacu

Klasifikasi landas pacu ditentukan berdasarkan:

  • Kelengkapan alat-alat bantu navigasi penerbangan pada bandar udara
  • Dimensi landas pacu

Kelengkapan alat-alat bantu navigasi penerbangan

Kelengkapan alat-alat bantu navigasi penerbangan meliputi:

  • Instrument precision. Alat-alat bantu navigasi penerbangan untuk landas pacu yang dilengkapi alat bantu pendaratan Instrument Landing System (ILS) dan alat bantu pendaratan visual.
  • Instrument non precision. Alat-alat bantu navigasi penerbangan untuk landas pacu yang dilengkapi dengan alat bantu navigasi penerbangan Doppler Very High Frequency Directional Omni Range (DVOR) dan alat bantu pendaratan visual.
  • Non instrument; Alat-alat bantu navigasi penerbangan untuk landas pacu yang dilengkapi dengan alat bantu navigasi penerbangan Non Directional Beacon (NDB)

Dimensi landas pacu

  1. Code number 1; Panjang landas pacu kurang dari 800 meter.
  2. Code number 2; Panjang landas pacu = 800 meter atau lebih tetapi lebih kecil 1.200 meter.
  3. Code number 3; Panjang landas pacu = 1.200 meter atau lebih tetapi lebih kecil 1.800 meter.
  4. Code number 4; Panjang landas pacu = 1.800 meter atau lebih tetapi lebih kecil 1.900 meter.
  5. Code number 6; Panjang landas pacu = 1.900 atau lebih hingga 4.200 meter, bahkan ada yang 5.000 meter.

Inilah sekilah tentang bandar udara yang juga sering kita menyebutnya bandara.

by Eswede Weanind
Editor Kissparry

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca