Kejar-Kejaran dengan Waktu, Pengalaman Perjalanan Ke Batam Kepri Desember 2019

Sahabat Kissparry, saya pendatang baru yang belajar menulis, kali ini saya menyajikan pengalaman pertama pergi ke Batam dari Semarang dengan penerbangan langsung.

Disini saya akan bercerita pengalaman saya saat ingin melakukan penerbangan dari Semarang (SRG) menuju Batam (BTH) untuk ke 2 kalinya.

Sebelum acara Kissparry ini saya sekeluarga sudah pernah ke Batam sebelumnya. Tapi, bukan untuk acara Kissparry hanya untuk main saja kesana.

Anjungan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani di Semarang (New Bandara Ahmad Yani Semarang) 20191212

Sebelum itu, acara Kissparry sendiri adalah agenda tahunan keluarga Kissparry setiap 3 tahun sekali dan kebetulan tahun 2019 itu berada di Batam (Kissparry Batam I).

Kebetulan dihari yang sama ada acara pemotretan katalog kelas untuk alumni SMA Teuku Umar Semarang angkatan 2019/2020 di salah satu kafe di kawasan Kota Lama Semarang. Jadi saya dan keluarga mencoba untuk membagi waktu agar 2 acara itu terlaksana semua.

Persiapan naik ke pesawat Lion Air ke Batam dari Semarang 201912

Penerbangan waktu itu berangkat saya ingat katanya 10:30 WIB harus sudah sampai di bandara Internasional Ahmad Yani, sehingga perginya ke Kota Lama yang semula saya harus berkumpul di sekolahan yang berada di Jatingaleh, maka waktu itu saya langsung meluncur ke lokasi.

Sedangkan lokasi rumah saya diantara Jatingaleh dan Kota Lama, kalau ke sekolahan dulu berarti nanti sewaktu perjalanan ke Kota Lama akan melewati sekitar rumahku.

Maka waktu itu saya minta izin kepada koordinator dan guru pendamping untuk langsung menuju ke Kota Lama, sekaligus saya usul agar teman-teman tepat waktu.

Sebab perjalanan melalui udara dengan pesawat terbang biasanya juga tepat waktu. Apalagi rute Semarang – Batam dan Batam – Semarang termasuk rute khusus.

Singkatnya saya pergi ke Kota Lama terlebih dahulu dengan diantar oleh kakak saya Alif (dia juga ada tulisannya disini loh!) dengan menggunakan sepeda motor.

Sepeda motor itu lebih mudah berjalan pada jalanan padat dan ramai, bisa tlusap-tlusup.

Baca juga : Harum Wangi Mengikuti Langkah Kami Ketika Salah Satu Teman Memetik Bunga di Petilasan Sunan Ampel.

Foto-foto secukupnya, kemudian saya bergegas kembali kerumah karena sudah ada kode dari rumah. Sehingga disini saya tidak mengikuti sesi foto perorangan.

Beberapa menit dirumah, langsung rombongan memanggil Go-Car Gojek yang punya slogan Pasti Ada Jalan, harapannya perjalanan lancar.

Eh.. benar saja, ada truk yang mogok diperempatan, sang driver Ojol memang cekatan dan pas dengan slogannya, ‘Pasti Ada Jalan’ , langsung mencari jalur lain sebagai jalur alternatif menuju bandara, sedikit memutar, dan ini persis saat perjalanan dari Ungaran yang drivernya cari jalan muter-muter tapi cepat sampai.

Sepertinya ada sedikit tips untuk mereka oleh orang tua saya, karena sudah mencari jalan yang cepat, sekadar ucapan terima kasih, kalau menunggu kemacetan terurai, bisa terlambat tiba di bandara.

Setelah sampai di Bandara Internasional Ahmad Yani, abi meminta KTP untuk melakukan check in. Tetapi sebelumnya kami sempat beli eskrim di salah satu cafe, AW namanya.

Waktu tinggal sedikit kata abi-ku, ayo segera bergegas, tidak usah berhenti foto-foto di anjungan pengantar, kata abi-ku. Oiya…, aku biasa memanggil ayah dengan panggilan abi, sedang untuk ibu aku memanggilnya umi.

Karena ada mas Kholis dan mbak Dewi yang ikutan mengantar ke Bandara, kami harus sedikit santai. Lagi-lagi abiku bilang ‘ayo kita tinggal 5 menit batasan check in’, cepat jalan.

Benar, sesampai di layanan check in penumpang, kata abiku lagi, ‘tadi dibilangi oleh petugas Lion, kita paling akhir yang check in, silakan segera ke ruang tunggu’.

Spot foto di bagian Keberangkatan, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani di Semarang (SRG) – Kissparry 20191219.

Meskipun begitu, kami masih sempatkan foto-foto didalam Bandara Ahmad Yani, mumpung disini, dan belum ada panggilan untuk naik ke pesawat.

Kami menaiki maskapai LION AIR, menuju Batam dengan waktu tempuh 1 Jam 30 menit.

Abiku itu pernah ketinggalan pesawat sebanyak dua kali penerbangan, jadi memang sudah terbiasa menggunakan jasa penerbangan. Makanya ya kami berani sedikit santai tapi harus ngatur waktu dengan benar.

Saya sangat menikmati penerbangan ini, kalau nggak salah ini merupakan perjalanan penerbangan saya yang ke-6 atau baru 6 (enam) kali ini saya naik pesawat terbang.

Kedatangan di BTH (Batam) dari Semarang 20191219 Lion Air (Taufik)

Kami tiba di Bandara Internasional Hang Nadiem Batam sekitar pukul 13:30 WIB, kami telah ditunggu oleh tuan rumah acara Kissparry Batam II untuk dijemput dan diantar untuk beristirahat dirumah tuan rumah.

Keluarga kami adalah rombongan pertama yang sampai ke Batam. Disana ada 2 keluarga yaitu keluarga Bulik Uplik dan keluarga Bulik Sri, yang menjadi tuan rumah saat itu adalah keluarga Bulik Sri.

Disana kami bisa memilih ingin menginap dimana, aku dan kakakku memilih tinggal dirumah Bulik Uplik. Disana keluarga Kissparry mengunjugi Tempat wisata serta Ikon dari Kota Batam

Sekian pengalaman saya, terima kasih.

Salam

oleh Taufik Wea
editor Kissparry

3 thoughts on “Kejar-Kejaran dengan Waktu, Pengalaman Perjalanan Ke Batam Kepri Desember 2019

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca