Menulis itu Mengembangkan Imajinasi dan Mengusir Kepikunan, Ini Benar yang Bilang Profesor

Sahabat Kissparry dimana saja berada, menulis itu mengembangkan imajinasi dan mengusir kepikunan, tulis seorang profesor.

Menulis, menurut Profesor Hardi Suyitno (1950) pernah menjadi dosen di salah satu universitas ternama di Semarang atas, kampus Universitas Negeri Semarang, ia menuliskan dalam akun Facebook berjudul REASONING.

Profesor Hardi Suyitno, nyentrik dengan motor Vespa Sprint. dok.fb.hardi.suyitno

Selama aktif di kampus UNNES, beliau tercatat pernah menjadi Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Saat ini ia telah purnatugas per 1 Mei 2020 (baru saja).

Dikutip dari laman UNNES.ac.id, ia adalah seorang Profesor Filsafat Matematika. Prof. Dr. Hardi Suyitno M.Pd. lahir 24 April 1950 di Sleman, Yogyakarta.

Menempuh pendidikan S1 Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Yogyakarta, kemudian pendidikan S2 Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Malang. Studi doktoral ia tampuh di Universitas Negeri Yogyakarta.


Inilah kutipan tulisan Prof Hardi.

REASONING

Agamawan dan ilmuwan memberi alasan yang sebenarnya.
Politisi cerdas memberi alasan yang masuk akal (masuk akal belum tentu benar).

Pokrol yang penting memberi alasan.
Bonex berbuat tanpa alasan.

Pada umumnya orang kadang seperti ilmuwan,
kadang seperti politikus cerdas,
kadang seperti pokrol,
kadang seperti bonex.

Kita masing² ini lebih sering seperti yang mana ya?

(Menulis untuk mengembangkan imajinasi dan mengusir kepikunan)

Ya, cacatan kaki dari tulisan Prof Hardi kami ambil sebagai judul tulisan ini.

Disini kami tulis yang bikin judul/yang bilang profesor, artinya bahwa menulis itu akan menumbuhkan imajinasi dan dengan itu dapat mengusir kepikunan.

Itu dikarenakan saat berimajinasi itu otak-otak akan bekerja dan mengingat-ingat banyak hal saat menulis.

Hardi Suyitno. dok.fb.hardi.suyitno

Dalam kesempatan sebelumnya profesor filsafat Matematika ini juga membagikan nasehat melalui tulisannya.

Saya ingin berbagi bahwa:
mengembangkan imajinasi yang melahirkan harapan dan doa serta dilanjutkan dengan usaha yang sungguh-sungguh akan diwujudkan oleh Yang Maha Kuasa.

Harapan dan doa yang diposting bisa jadi menuai dukungan doa dari teman dan sahabat, misalnya dengan banyak yang kasih “like” atau bahkan kasih komen “aamiin …” dan sebagainya.

Oleh karena itu, bagi saya, FB (Facebook) juga bisa menjadi media untuk menebar dan menuai doa yang Insya Allah mendukung doa-doa kita untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Yang mendoakan dan yang didoakan akan memperoleh keberuntungan dari Allah SWT … Aamiin YRA.

Kalau ada yang mencibir, saya yakin tidak diperhatikan oleh Allah.

Pengalaman, banyak postingan saya yang mengandung imajinasi, harapan, dan doa; lalu diwujudkan oleh Allah SWT.

Semua memang ketentuan Allah, tetapi manusia berhak memiliki harapan. Imajinasi, harapan, dan doa adalah bentuk prasangka baik kita kepada Yang Maha Pengasih dan Penyanyang.

NIKMAT MANA LAGI YANG KAU DUSTAKAN
(Renungan seorang lansia, baca SENIOR, yang selalu berimajinasi, penuh harapan, diiringi dengan doa, dan dilanjutkan dengan usaha serta kerjasama dengan sahabat)

barakallah ….

Hardi Suyitno di Johnsons’s Space Center, Houston, AS – Galeri Kenangan – dok.fb.hardi.suyitno

Inilah tulisan yang sangat filosofis namun dapat langsung dimengerti, semoga bermanfaat. Aamiin.

oleh Eswedewea
editor Kissparry

2 thoughts on “Menulis itu Mengembangkan Imajinasi dan Mengusir Kepikunan, Ini Benar yang Bilang Profesor


  1. Yang bilang profesor tetap menjadi sebuah renungan karena pengalaman beliau tidak boleh diremehkan, makasih Prof

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca