Bertermpat di LPQ Al Khoiriyyah Tegalsari, Badko LPQ Kecamatan Candisari Kota Semarang menyelenggarakan tahsin dalam pertemuan rutin bulanan bulan Januari 2022 (Ahad, 30 Januari 2022).
Pertemuan rutin Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al Quran (Badko LPQ) Kecamatan Candisari Kota Semarang bulan Januari 2022 diisi dengan tahsin untuk asatidz/asatidzah LPQ yang berada dibawah naungan Badko LPQ Kecamatan Candisari.
Tahsin kali ini berbeda dengan tahsin yang diadakan sebelumnya (Februari 2020), perbedaan itu terletak pada metode yang digunakan, kali ini dengan cara klasikal, kata Ustz Zamroni, Ketua Badko LPQ Kecamatan Candisari.
Tahsin tahun 2020, cenderung seperti uji tes bacaan dan pembetulan oleh tutor secara individual, sedangkan tahun 2022 ini sifatnya seperti pembelajaran di kelas dan langsung praktik, jelasnya.
Baca juga : Tahsin Alquran Diselenggarakan Badko TPQ Kecamatan Candisari Semarang Hari Ini (Tahsin 2020)
Sementara itu Ustz Muchibin menyampaikan bahwa peserta tahsin kali ini berjumlah 79 orang yang terdaftar (sesuai daftar hadir), sementara yang ikut tahsin sekitar 100 orang, diantaranya dari tuan rumah yang tidak mengisi daftar hadir.
Jumlah asatidz Badko LPQ Kec. Candisari sekitar 230 orang, sehingga yang ikut sepertiganya, meskipun demikian jika digabungkan tahun 2020 yang lalu dapat dikatakan hampir seluruh asatidz di Candisari sudah mengikuti tahsin, adapun tahun 2020 peserta yang ikut tahsin ada 160 orang, ungkap Muchibin.
Sebagai pembina Badko LPQ Kecamatan Candisari dan Ketua I Badko LPQ Kota Semarang, H. Muh. Dimyati, menyampaikan bahwa kegiatan semacam tahsin ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan, dan terus menerus, bisa dengan model kelompok belajar.
Tidak harus mengundang dari luar, bisa dari kalangan kita sendiri yang sudah mumpuni, dengan kata lain kita sama-sama belajar memperbaiki bacaan Al Quran, katanya.
Misalnya nanti dibentuk semacam nama kelompok, misalnya Kelompok Umar, kelompok Abu Bakar, kelompok Khatijah, kelompok apalah namanya sesuai kesepakatan, jelasnya.
Ustadzah Ummi Ifayanti, S.Pd.I narasumber dalam tahsin merupakan pembina di RTQ Griya Tahfidz Al Hidayah, Candisari, menjelaskan bahwa tujuan tahsin yaitu memperbaiki bacaan Al Quran.
Dalam mengawali tahsin mengutip Sabda Nabi yang artinya “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” dan sabda yang lain “Sesungguhnya orang yang paling utama diantara kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.”
Hukum belajar tajwid fardhu kifayah (wajib umum) sedangkan mempraktikkan dalam Al-Quran (membaca) fadhu ‘ain (wajib perorangan), dan intinya kita harus selalu memperbaiki bacaan sesuai dengan sifat huruf dan tajwidnya.
Pantauan Kissparry di lapangan peserta sangat antusias dalam mengikuti tahsin bersama Ustadzah Ummi Ifayanti, terlihat Ustadz H. Muh Dimyati dan Ketua Badko LPQ Kecamatan Candisari berpindah tempat, bersama-sama peserta yang lainnya.
Dalam menejelaskan bacaan dan sifat huruf, dipraktikkan secara bersama-sama. Disela-selanya penjelasan, tutor bertanya kepada peserta, “apakah terasa sulit, ya…..”, ada yang menjawab “ya…”, dan ada yang senyum-senyum dengan kanan-kirinya.
Tutor juga memaklumi karena bahasa, logat, bahkan lidah orang Jawa, kadang sudah terlanjur mengikuti guru-guru ngaji sebelumnya, dan ini harus terus kita coba untuk memperbaikinya, dengan cara berlatih. Sebab salah mengucapkan, dalam bahasa Arab bisa berubah maknanya.
Salam
oleh Eswede Weanind
editor Lik Kasjo
