GOTONG ROYONG

Gotong royong termasuk kata yang sering kita dengar. Gotong royong berasal dari kata “digotong reroyongan”, diangkat ramai-ramai.

Gotong royong biasanya dekat dengan istilah kerjasama tanpa upah, seperti kerja bakti, gugur gunung, arisan tenaga, dan sambatan.

Pada saat transmigrasi, khususnya transmigran umum (TU) memasuki permukiman (Kimtrans), merasa terkejut. Subhanallah, melihat ladang seluas 2 Ha.

Gotong Royong

Bagaimana lahan yang masih hutan sekunder seluas itu digarapnya sendiri. Bukan hanya ladang, tapi juga beberapa fasilitas penting belum tersedia atau belum dapat digunakan.

Misalnya, sumur gali yang ada hanya sedalam beberapa meter saja. Sehingga untuk keluar air, harus didalamkan lagi.

Termasuk fasilitas bangunan sekolah. Ada beberapa bangunan kosong yang “bongkor”. Hampir tertutup oleh ilalang dan belukar, karena lama tidak digunakan. Jalan menuju ke Balai pertemuan sudah tertutup belukar, dan lain-lain.

Dalam keadaan seperti itu, maka kata dan senjata yang paling tepat adalah melakukan “gotong royong”. Kepala rombongan keliling Kimtrans, mengumumkan kerja bakti. Akhirnya, dengan kerjasama itu semua kesulitan diatasi bersama-sama.

Karena model kerjasama berupa kerja bakti atau gotong royong itu terjadi berulang-ulang dan bertahun-tahun, jadilah gotong menjadi nilai kearifan lokal di kimtrans.

Sejak pagi mereka para pria dewasa menuju titik kumpul yang telah disepakati. Ibu-ibunya menyusul kemudian sambil mengantarkan kopi di ceret/teko, dan sedikit makanan.

Cara itu bahkan menjadi embrio kegiatan berikutnya. Arisan tenaga pada saat tanam palawija, gotong royong membuat kandang kambing, sambatan saat memasang atap rumah, dan iuran saat tetangganya ada acara sunatan.

Termasuk pula pada saat ini, mengatasi kasus lahan transmigran. Jika diselesaikan secara gotong royong, akan terasa ringan.

Demikian pula, gotong royong mengumpulkan suara; agar calon yang mewakili aspirasi transmigran berhasil….


Gotong Royong adalah Nilai Kepatrian yang ke-4


Kimtrans = Pemukiman Transmigrasi

Baca Juga:
Nilai Kepatrian ke-

  1. RASA SENASIB
  2. G E M A T I …
  3. GEMI, NASTITI, NGATI-ATI
  4. GOTONG ROYONG
  5. CUKAT, TRENGGINAS, MITAYANI
  6. SUMELEH, SAKDERMO NGLAKONI.

Baca dan Unduh Buku Nilai Ke-PATRI-an tahun 2020

6 (Enam) Nilai Ke-PATRI-an, Buku dapat Dibaca dan Diunduh Disini

Terima kasih atas kunjungannya.

Salam PATRI.

Kissparry

Tinggalkan Balasan