Belajar Menghafal Nama Surat dalam Al-Qur’an melalui Cerita

    Marilah Kita Belajar Menghafal Nama2 Surat Dalam Al Qur’an Dengan Cepat Melalui –Cerita sebagai berikut.

    Teknis Menghafal nama-nama surah dlm Al Qur an dengan metode cerita yang dibagi dalam 11 bagian (cerita) agar cepat menghafal dan mudah penguasaannya.

    Cerita I; (Surah 1 – 10)
    Aku membaca Al-Qur’an dimulai dengan PEMBUKAAN (AL FATIHAH) Kebetulan waktu itu tetanggaku sedang memotong SAPI BETINA (AL BAQOROH) untuk dihadiahkan kepada KELUARGA IMRON (ALI ‘IMRON) yang punya anak wanita bernama AN NISA, yang menyajikan daging itu sebagai HIDANGAN (AL MAIDAH) dalam suatu acara.

    Sisanya ia berikan untuk BINATANG TERNAK (AL AN’AM) yang biasa digembalakan di TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI (AL A’ROF) di sana juga dibagikan HARTA RAMPASAN PERANG (AL- ANFAL) yang dilakukan setelah mereka TAUBAT (AT-TAUBAH) seperti taubatnya YUNUS.(YUNUS).

    Cerita II; (Surah 11 – 20)
    HUD (HUD) dan YUSUF(YUSUF) selamat dari sambaran PETIR (ARRO’DU) sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNGAN HIJR (AL HIJR) tempat dimana LEBAH (AN-NAHL) memulai PERJALANAN MALAM (AL ISRO), mencari bunga, melewati GUA (AL- KAHFI) tempat yang pernah dikunjungi MARYAM dan TOHA.

    Cerita III; (Surah 21 – 30)
    PARA NABI (AL AMBIYA) pergi HAJI (AL HAJJI) diikuti oleh ORANG-ORANG BERIMAN (AL MUKMINUN) berpakain putih – putih, dilihat dari jauh laksana CAHAYA (AN NUR) dan menjadi PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL (AL-FURQON).

    Hal itu diceriterakan oleh PARA PENYAIR (ASY-SYU’AROK), yang juga berkisah tentang SEMUT (AN NAML) yang diambil dari buku KISAH-KISAH (AL-QOSHOSH) dan juga cerita tentang LABA-LABA (AL’ANKABUT) yang menyerang BANGSA ROMAWI. (AR RUM).

    Untuk sementara sampai cerita ke III.
    BERSAMBUNG

    Langit jingga pagi pukul 05.05 cerah ceria – fenomena alam

    *

    CERITA IV-VI
    (lanjutan)

    (Surah 31 – 40)
    LUKMAN tidak berSUJUD (AS-SAJDAH)kepada GOLONGAN YANG BERSEKUTU(AL AHZAB) dengan KAUM SABA’ yang tidak beriman kepada Yang Maha PENCIPTA.(FATIR) Sementara itu YASIN menyiapkan orang YANG BERSHAF – SHAF(ASH-SHOFFAT) membentuk konfigurasi huruf SHOD dengan ROMBONGAN ROMBONGAN(AZZUMAR) untuk berdoa kepada YANG MAHA PENGAMPUN(GHOFIR/ Al Mukmin.

    Cerita V; (Surah 41 – 50)
    YANG DIJELASKAN (FUSHSHILAT) dalam MUSYAWARAH(ASYURA) itu tentang hukum PERHIASAN (AZ-ZUKHRUF) bukan tentang KABUT (AD-DUKHAN) yang terbawa oleh orang YANG BERLUTUT (AL. JATSIYAH) di BUKIT – BUKIT PASIR, (AL-AHQOF). Pada saat MUHAMMAD mendapat KEMENANGAN (AL FATH) ditandai dengan KAMAR – KAMAR (AL HUJURAT) yang bertuliskan huruf QOF.

    Cerita VI; (Surah 51 – 60)
    ANGIN YANG MENERBANGKAN (ADZ DZARIYAT) menghembus ke BUKIT (ATH-THUR) saat BINTANG (AN NAJM) dan BULAN AL QOMAR) bersinar sebagai bukti kuasa YANG MAHA PEMURAH (ARROHMAN)yang akan mendatangkan HARI KIAMAT(AL WAQI’AH) menghancurkan BESI (AL HADID) pada saat WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN(AL MUJADILAH) mengalami PENGUSIRAN (AL HASYR) sepertinya wanita itu sedang menjadi PEREMPUAN YANG DIUJI. (AL MUMTAHANAH).

    Redaksi cerita bisa diubah, sesuai dg selera masing2, agar mudah dipahami oleh dirinya sendiri

    Cerita X -XI
    (lanjutan)
    (Surah 91 – 99)
    MATAHARI(ASY SYAMSI) tenggelam saat MALAM(AL LAIL) tiba hingga datang WAKTU DHUHA(ADH DHUHA) Allah MELAPANGKAN(ASY SYARH) rizki dan menumbuhkan BUAH TIN(AT TIN) untuk manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH(AL ‘ALAQ) yang sebenarnya tidak punya KEMULIAAN(AL QODAR) sedikit pun. Itu sebagai BUKTI(AL BAYYINAH) bahwa akan terjadi KEGONCANGAN(AZ ZALZALAH) dunia.

    Cerita XI; (Surah 100 – 114)
    KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG(AL ‘ADIYAT) pada HARI KIAMAT(AL QORI’AH) tidak lagi untuk BERMEGAH – MEGAHAN(AT -TAKATSUR). Pada MASA(AL ‘ASHRI) itu si PENGUMPAT(AL HUMAZAH) diinjak – injak GAJAH(AL FIL) milik SUKU QURAISY(QURAISY) tanpa menyisakan BARANG – BARANG YANG BERGUNA(AL MAA’UN) sedikit pun, apalagi NI’MAT YANG BANYAK(AL KAUTSAR) semuanya meninggalkan ORANG-ORANG KAFIR(AL KAFIRUN) tanpa mendapat PERTOLONGAN(AN NASHR) dari GEJOLAK API(AL LAHAB) yang membakar karena tidak MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH(AL IKHLASH) yang sejak WAKTU SUBUH(AL FALAQ) semua MANUSIA (AN NAS )telah melaksankannya.

    Cerita VII-IX
    (lanjutan)

    (Surah 61 – 70)
    BARISAN( ASH-SHOF) orang beriman pada HARI JUM’AT(AL-JUMU’AH) berbeda dengan ORANG – ORANG MUNAFIK (AL-MUNAFIQUN) saat HARI DITAMPAKAN KESALAHAN – KESALAHAN (AT-TAGHOBUN) orang yang suka TALAK(ATH-THOLAQ) dalam pernikahan dan Allah MENGHARAMKAN (AT-TAHRIM) pelimpahan KERAJAAN (AL-MULK) yang tidak tertulis dengan PENA (AL-QOLAM) pada HARI KIAMAT(AL-HAAQQOH) yang tidak ada lagi TEMPAT – TEMPAT NAIK (AL- MA’ARIJ) bagi amal sholih.

    Cerita VIII; (Surah 71 – 80)
    NUH (NUH) diganggu JIN (AL JINN) saat ORANG YANG BERSELIMUT (AL-MUZAMMIL) dan ORANG YANG BERKEMUL (AL-MUDATSTSIR) tertidur pulas tidak menyadari datangnya KIAMAT (AL-QIYAMAH) ketika MANUSIA (AL-INSAN) didatangi MALAIKAT YANG DIUTUS (AL MURSALAT) menyampaikan BERITA BESAR(AN NABA’) tentang kematian yang dibawa MALAIKAT – MALAIKAT YANG MENCABUT(AN NAZI’AT) nyawa sedangkan IA BERMUKA MASAM. (‘ABASA).

    Cerita IX; (Surah 81 – 90)
    Gempa MENGGULUNG(AT TAKWIR) bumi hingga TERBELAH(AL INFITHAR) dan ORANG-ORANG YANG CURANG(AL MUTHOFFIFIN) pun ikut TERBELAH(AL INSYIQOQ) hancur lebur menjadi seperti GUGUSAN BINTANG(AL BURUJ) diantaranya bintang YANG DATANG DI MALAM HARI(ATH THORIQ) atas kuasa YANG PALING TINGGI(AL A’LA) pada HARI PEMBALASAN(AL GHOSYIYAH) tidak akan muncul diwaktu FAJAR(AL FAJR) di NEGERI(AL BALAD). manapun.

    Cerita X -XI
    (lanjutan)
    (Surah 91 – 99)
    MATAHARI(ASY SYAMSI) tenggelam saat MALAM(AL LAIL) tiba hingga datang WAKTU DHUHA(ADH DHUHA) Allah MELAPANGKAN(ASY SYARH) rizki dan menumbuhkan BUAH TIN(AT TIN) untuk manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH(AL ‘ALAQ) yang sebenarnya tidak punya KEMULIAAN(AL QODAR) sedikit pun. Itu sebagai BUKTI(AL BAYYINAH) bahwa akan terjadi KEGONCANGAN(AZ ZALZALAH) dunia.

    *

    Cerita XI; (Surah 100 – 114)
    KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG(AL ‘ADIYAT) pada HARI KIAMAT(AL QORI’AH) tidak lagi untuk BERMEGAH – MEGAHAN(AT -TAKATSUR). Pada MASA(AL ‘ASHRI) itu si PENGUMPAT(AL HUMAZAH) diinjak – injak GAJAH(AL FIL) milik SUKU QURAISY(QURAISY) tanpa menyisakan BARANG – BARANG YANG BERGUNA(AL MAA’UN) sedikit pun, apalagi NI’MAT YANG BANYAK(AL KAUTSAR) semuanya meninggalkan ORANG-ORANG KAFIR(AL KAFIRUN) tanpa mendapat PERTOLONGAN(AN NASHR) dari GEJOLAK API(AL LAHAB) yang membakar karena tidak MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH(AL IKHLASH) yang sejak WAKTU SUBUH(AL FALAQ) semua MANUSIA (AN NAS) telah melaksankannya.

    Post: Pudjiwati @baakk

    Kissparry

    Tinggalkan Balasan