Dahsyatnya Ruqyah Syar’iyyah di Bulan Ramadhan

    Dahsyatnya Ruqyah Syar’iyyah di Bulan Ramadhan

    Oleh. Hasan Bishri, Lc.

    Bulan Ramadhan juga disebut sebagai bulan al-Qur’an, karena di bulan Ramadhan al-Qur’an diturunkan Allah ke langit dunia, lalu diturunkan kepada Rasulullah melalui Malaikat jibril secara bertahap.

    Bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang sangat tepat untuk kita jadikan sebagai ruang dan tempat berdo’a. Karena banyak waktu dan momentum yang mustajab jika kita panjatkan do’a di dalamnya.

    Menurut Syekh Nashiruddin al-Albani rahimahullah: “Ruqyah Syar’iyah adalah bacaan (do’a) yang terdiri dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah yang shahih, untuk memohon kesembuhan kepada Allah dari gangguan yang ada, atau memohon kepada-Nya perlindungan dari kejahatan yang akan datang atau yang dikhawatirkan.” (Lihat Kitab Dhaif Sunan Tirmidzi: 231).

    Ramadhan Bulan Do’a

    Ramadhan adalah bulan yang sangat tepat untuk memperbanyak do’a di dalamnya. Simaklah pesan Allah tentang do’a yang diselipkan di antara ayat-ayat yang menjelaskan tentang puasa Ramadhan di suarat al-Baqarah ayat 183 sampai ayat 187.

    Allah berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku sangat dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al-Baqarah: 186).

    Di dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiga manusia yang do’anya tak tertolak: Pemimpin yang adil, Orang berpuasa sampai berbuka, dan Orang yang dizhalimi.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, ia menghasankannya).

    Double power Bersatu

    Dua kekuatan do’a berkumpul dalam bulan Ramadhan. Kekuatan waktu dan kekuatan individu. Kekuatan pertama adalah kekuatan bulan Ramadhan. Ramadhan adalah waktu yang mustajab untuk berdo’a, apalagi di saat-saat tertentu. Seperti saat berbuka, saat sepertiga malam hari atau saat bersantap sahur.

    Yang kedua kekuatan individu orang yang sedang puasa Ramadhan. Peruqyah yang sedang puasa dan pasien ruqyah yang sedang puasa adalah kekuatan do’a yang dahsyat. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam hadits shahih di atas, orang yang sedang puasa tidak tertolak do’anya.

    Lalu kenapa banyak kaum muslimin yang ragu menjalani terapi ruqyah di bulan Ramadhan?

    Apakah mereka takut bahwa ruqyah itu akan membatalkan puasanya?

    Atau mereka takut kalau ruqyah bisa melemahkan fisiknya saat puasa?

    Kalau itu ketakutan mereka, berarti itu ketakutan yang tidak berdasar pada dalil syari’at

    Aktifitas ruqyah tidaklah membatalkan puasa seseorang

    Kalau diruqyah pada siang hari bulan Ramadhan bisa membatalkan puasa seseorang, tentu Rasulullah semasa hidupnya pasti melarang aktifitas ruqyah di bulan Puasa.

    Karena ruqyah syar’iyah itu sudah ada sejak zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Silakan melakukan ruqyah di bulan Ramadhan, dan rasakan Dahsyatnya. Wallahul musta’an.

    Sumber : Ustadz Toni WA Bersama Ruqyah

    Gambar dari Google

    Tinggalkan Balasan