Kisah Misteri Gunung Lawu, Mulai Gelap dan Istirahat, Misteri pun Mulai Bermunculan

    Seperti rencana semula, jika hari mulai gelap segera mencari tempat untuk istirahat, ternyata misteri itu mulai bermunculan.

    Hari Mulai Gelap, Cari Tempat Istirahat

    Sesuai rencana, tim pendakian yang hanya berdua, sejak awal merencanakan apabila suasana mulai gelap maka segera mencari tempat untuk beristirahat. Perkiraan waktu tempuh sesuai rencana, dan masih cukup waktu untuk mencari lokasi yang lumayan nyaman untuk beristirahat, kebetulan sudah lepas POS 5 atau pos terakhir.

    Akhirnya harus bersiap-siap untuk bermalam dan istirahat. Di depan warung yang tutup itu (teras) tim beristirahat dengan menambahkan jas hujan. Saat mulai bersiap istirahat, saat itu pula mulai ada keanehan-keanehan. Meskipun begitu, tim tidak menuju ke warung Mbok Yem, yang saat itu juga masih buka, dan satu-satunya warung yang buka, karena warung lainnya sudah tutup.

    aKabut_WP_20150204_010
    Sebagian tempat mulai berkabut, Gunung Lawu

    Setelah ini tim harus hemat baterei, dan sedikit hemat bahan makanan, karena ternyata perjalanannya siang hari lebih banyak menguras tenaga sehingga berpengaruh terhadap persediaan bahan makanan dan terutama minuman.

    Namun tim sejak awal pendakian tetap optimis terkait makanan dan minuman, karena di puncak Lawu (3265 MDPL) ada warung yang buka berjualan makanan dan minuman, yaitu Warung Mbok Yem yang katanya buka 24 jam.

    Tim pendaki sekitar pukul 16.30 WIB sudah berada di sekitar Sendang Derajat, berarti sudah di sekitar Hargo Dalem, setelah melihat peta (saat kisah ini diketik). Disitulah tempat untuk mengambil istirahat, kebetulan ada warung yang tutup (sebelum warung Mbok Yem yang terkenal).

    Situasi yang Misteri Mulai Bermunculan

    Burung jalak yang melegenda dan mengikuti sejak awal pendakian dan terus saja mengikuti, bahkan sampai saat rebahan istirahat, si burung juga ikut berhenti dan hanya melompat-lompat di sekitar pemberhentian, ini pun sudah termasuk misteri saat di Gunung Lawu.

    Bagi tim diikuti burung sebagai penunjuk jalan itu juga termasuk kisah dan keanehan tersendiri, karena tidak semua pendaki pendapat kawalan burung tersebut, dan itu juga dikatakan oleh penduduk setempat saat berbicang di basecamp, sepertinya penduduk yang diajak ngobrol tadi sudah membaca tanda-tanda akan adanya burung jalak yang mengikuti pendakian karena ini dapat dikatakan pendakian pertama di hari itu yang dilakukan pendaki dari luar wilayah Magetan. Hampir setiap pagi ada warga sekitar yang naik ke gunung untuk mencari rempah-rempah atau sekadar kayu bakar.

    Pendakian Gunung Lawu sedikit berbeda ketika diikuti burung jalak, burung bagian dari misteri di Gunung Lawu, namun pendakian berlangsung lancar tanpa hambatan yang berarti. Dari petunjuk penjaga basecamp diikutinya agar tetap waspada saat bersama si Burung Jalak.

    Diluar perkiraan, ternyata selepas POS V, menjelang hari gelap situasi mulai gerimis disertai angin kencang, sehingga cuaca terasa sangat dingin. Angin kencang yang menghembus dedaunan mengakibatkan suara-suara menakutkan. Kalau boleh mengatakan ada badai ringan, sehingga segera mengambil tempat untuk berhenti, mencari tempat yang aman di bawah pohon, segera mamakai jas hujan.

    Angin kencang dengan suara-suara terdengar menakutkan untungnya hal itu tidak berlangsung lama, dan cuaca kembali cerah. Maka segera melanjutkan perjalanan hingga menemukan warung-warung (Hargo Dalem), ditempat ini sebelum senja tiba (Jawa: Surup). Jelasnya.

    Dan tiba-tiba angin kencang (badai ringan) itu datang lagi disertai gerimis, masih membawa suara yang menakutkan, seperti banyak ranting pohon berjatuhan, tapi entah ranting itu benar jatuh atau tidak, hanya suaranya keras sekali, “rekeetek”, bunyinya berkali-kali.

    Menjelang maghrib yang remang-remang itu terdengar jelas ditelinga tim KissParry Jr dikejauhan seperti ada kerumunan orang, bercakap-cakap ramai sekali, seperti pasar, Alif bisik-bisik pada temannya “apakah ini yang namanya pasar bubrah atau pasar setan“, dan ketika Alif ingin mendekati tempat keramaian tersebut dilarang oleh temannya.

    Kebetulan tim berdua mendengar akan hal yang sama, sehingga bisa saling berbisik dan bercakap tentang awal dari keanehan yang dijumpai. Masalahnya juga kalau ditinggal sendirian temannya ketakutan.

    Setelah itu ada seperti orang yang menghampiri dibelakang warung pakai sepatu bot khas seperti suara kaki tentara berbaris, KissParry Jr berusaha untuk mengikuti gerak langkah kaki tersebut, lagi-lagi si burung juga mengikuti. Namun karena di depan ada kabut tebal, sehingga berhenti tidak melanjutkan langkah mengikuti langkah kaki itu. Tak lama kemudian burung putar-putar mendekat, dan entah saat itu yang ada dalam benak fikirannya adalah “aku harus berhenti” kenangnya.

    Benar saja, tiba-tiba kabut tebal segera bergeser, dan ternyata batu terakhir tempat pijakan saat berhenti, di depannya adalah jurang yang terjal. Alhamdulillah dalam benak KissParry Jr tidak terus melangkah, kalau terus berarti terjerumus masuk jurang.

    Akhirnya segera bergegas kembali ke tempat istirahat, yaitu warung kosong yang berdekatan dengan warung Mbok Yem.

    Sudah dua kali kejadian tiba-tiba, yaitu cuaca langsung ekstrim angin kencang muncul kembali dengan suara yang juga menakutkan, dan kemudian tiba-tiba ada suara orang berjalan menghampiri. Hanya diintip sekilas dan tidak ada orang satupun. Badai pun berlalu, hati mulai tenang, hanya mengharap semoga tidak ada keanehan lagi.

    Ternyata ada keanehan berikutnya, yaitu seperti ada orang yang memanggil-manggil temannya, ada orang berkerumun, hanya seperti bercakap-cakap, ternyata setelah ditelusur tidak ada orang, sama sekali.

    Setelah itu seperti ada bau masakan dan ada orang memasak, tetapi lagi-lagi dicari sumber bau tidak ada api tidak ada. Situasi benar-benar semakin misterius.

    Selepas maghrib, ketika sudah mulai sedikit tertidur sepertinya ada yang jalan menghampiri namun setelah di tengok, tidak ada orangnya, dan itu beberapa kali, akunya.

    Seperti ada orang yang pukul-pukul semak belukar, ada ranting jatuh dan lain-lain. Dan yang paling merinding yaitu bau bunga serbak mewangi sepoi-sepoi bersama angin (ah bikir merinding, tapi tim tetap tenang, sambil omat-amit berdoa), sepertinya situasi semakin misterius dan menakutkan yang mencekam, akunya.

    Disekitar warung Mbok Yem juga terdengar ramai banget orang berkerumun, ingin rasanya mendekat, tapi lagi-lagi temannya melarang ke arah keramaian tersebut, dan menyarankan tetap ditempat saja, sambil berdoa tentunya.

    Dalam situasi seperti itu, dengan sendirinya istirahat tidak dapat nyenyak. Dia berharap suasana seperti ini semoga segera berlalu, dan itu terjadi kalau sudah banyak pendaki yang datang menyusul. Begitu ada yang terasa aneh, ditengoknya, namun lagi-lagi tidak ada apa-apa. Teman KissParry Jr Alif hanya bilang takut, semoga segera ada teman-teman yang datang, dia mengharap.

    Misteri Mulai Berlalu

    Akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB, benar-benar ada rombongan pendaki lain yang istirahat di dekat tim beristirahat, dari sinar senter dari kejauhan datang lagi rombongan lainnya. Dan hati fikiran tim mulai tenang, karena banyak temannya.

    Ternyata yang datang tertatih-tatih, bahkan ada yang dipapah karena lemas habis muntah-muntah, entah kelelahan atau keracunan di area belerang. KissParry pun ikut berperan membantu mengatasi teman-teman sesama pendaki yang datang, dalam keadaan sakit tersebut.

    Dan setelah itu suasana tambah ramai, sehingga misteri itu sepertinya telah berlalu, meskipun masih teringat betul beberapa kejadian aneh. Tim segera shalat Isya, mumpung banyak teman.

    Melanjutkan Istirahat (Tidur)

    Begitu rebahan lagi tetap saja ada yang aneh, si burung Jalak masih saja di dekat KissParry Jr saat akan istirahat tidur, hati pun semakin tenang. Satu dua orang mulai berdatangan. Dan akhirnya bisa istirahat lebih nyenyak.

    Meskipun kadang-kadang masih saja ada suara-suara aneh, seperti orang memukul-mukul semak belukar, ada yang jalan-jalan kearah tempat istirahat, meskipun tidak ada jejaknya.

    Istirahat santai menunggu Fajar di puncak Lawu

    Istirahat di Puncak Lawu, Hargo Dalem sambil menunggu pagi untuk ke Puncak Hargo Dumilah, menyisakan sejuta kenangan yang tak terlupakan, kenangnya. Tidur yang tidak pulas.

    Bersiap ke Arah Puncak

    Pukul 02.30 WIB tim KissParry Jr sudah berkemas melanjutkan perjalanan mendaki bersama beberapa rombongan yang lainnya, dan tidak lupa berkunjung ke warung Mbok Yem, yang buka 24 jam untuk menghangatkan bada dengan pesan minuman teh panas dan mie instan, teman KissParry pesan kopi.

    Ditempat itu kami diam tidak cerita keanehan yang baru saja sore itu dialaminya, dan tidak saling bercerita kepada yang lain, paling kenalan dan tanya dari mana, karena pesan dari petugas pintu gunung Lawu, saat di atas harus lebih hati-hati, apalagi menjumpai yang aneh-aneh agar didiamkan saja bila perlu, dan jangan menantang alam. Tim memilih untuk diam tidak menceritakan hal yang aneh kepada sesama pendaki.

    Setengah jam cukup berada di warung Mbok Yem untuk minum tes dan makan mie instan, sekitar pukul 03.00 WIB tim melanjutkan perjalanan ke arah puncak Argo Dumilah, atau boleh dikatakan tempat yang lebih tinggi dengan tujuan menyaksikan matahari terbit.

    Beberapa kali istirahat, karena rasa kantuk masih saja menggelayut, dan tidak sempat mengabadikan dengan berfoto, karena ingin hemat baterai. Perjalanan ke puncak Hargo Dumilah terbilang sangat santai, karena jelas sudah sangat dekat.

    oleh Kissparry
    editor EswedeWea

    Tinggalkan Balasan