Sekayu 2016

    Saat ini mbah Par(cilik) panggilan akrab mbah Pariyem Kismo bertempat tinggal di Tenggulang Baru, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Sekayu), Provinsi Sumatera Selatan (Palembang). Tenggulang Baru berjarak lebih kurang 80 km dari pusat kota kabupaten (Sekayu), perjalanan ke Tenggulang dapat ditempuh sekitar 120 – 180 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor, jalan tidak macet tetapi jalanan kearah tersebut setengahnya masih berupa tanah liat. Sedang untuk menuju ke kecamatan di Babat Supat, jarak antara Tenggulang Baru ke Babat Supat lebih kurang 60 km (bila disetarakan dari Semarang ke arah solo mungkin sampai Ampel Boyolali).

    Anak kandung mBah Kismo/Pariyem berjumlah enam orang, keenam putra-putrinya bertempat tinggal ditempat yang saling berjauhan, yaitu:

    • Semarang, Jawa Tengah (1)
    • Tebo (Muara Bungo), Jambi (2)
    • Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (3)
    • Batam, Kepulauan Riau (Kepri), (4, 5) dan
    • Tenggulang Baru, Babat Supat, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (6)

    Oleh sebab itu forum ini sangat diperlukan untuk ajang silaturrahmi dan saling mengenal, terutama keturunan selanjutnya (antar menantu, cucu, dst).

    Momentum penting perkumpulan ini adalah ketika kumpul keluarga di Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada 20 Desember 2016, dengan telah disepakati beberapa hal terkait keberlangsungan silaturrahmi (hubungan kekeluargaan) dari anak-anak/cucu-cucu/cicit-cicit, dst dari Bani Kismo / Pariyem. Hal inilah kemudian kami kenal dengan Sekayu 2016.

    Ada hal yang mendasar dan telah disepakati pada acara kumpul (reuni) keluarga di Sekayu 2016 tersebut, yakni:

    1. Pertemuan keluarga (silaturrahmi memperat persaudaraan) diselenggarkan dalam tiga tahun sekali, dengan tempat yang berpindah sesuai dengan undian/kesepakatan.
    2. Membentuk forum silaturrahmi dan penunjukan ketua forum.
    3. mengadakan iuran/infaq/sedekah untuk mengisi kas forum melalui rutin setiap bulan sekali, dan pada saat menjelang pelaksanaan kegiatan dikembalikan ke anggota forum, sesuai porsinya masing-masing.
    4. Forum ini selanjutnya disebut Forturga Kissparry kependekan dari Forum Silaturrahmi Keluarga Kismo-Pariyem, untuk singkatan yang lebih pendek disingkat dengan FSK-PK (Pariyem/Kismo — dibalik).

    Hal lain selain tersebut diatas, yaitu :

    • Perkenalan media sosial dipergunakan perkumpulan (forum) oleh Ketua, yaitu Penggunaan alamat email, Penggunaan Google Drive, Penggunaan Facebook, Penggunaan WhatsApp.
    • Segera membuat blog keluarga (forum), yang dikomandani oleh Ketua (Suwardi), dengan hosting dan blog gratis (free).
    • Untuk pertemuan di Sekayu, tuan rumah mendapat subsidi, akan tetapi untuk tempat yang lain setelahnya, tidak mendapat subsidi.
    • Pada pertemuan berikutnya, yang ketempatan menyediakan konsumsi, akomodasi, dan transport lokal (penjemputan), dan tidak mendapatkan subsidi (kecuali dengan kesepakatan/musyawarah).
    • Acara di Batam dan di Palembang, antara kegiatan di tempat dan kegiatan rekreasi/ziarah/wisata di tanggung bergantian (dua keluarga), sedangkan untuk di Jambi dan Semarang dimusyawarahkan lebih lanjut, namun tergantung yang ketempatan, mereka diberi hak lebih untuk menyampaikan pendapatnya.
    • Untuk Batam 2019 di sarankan membuat Passport, untuk Rekreasi ke Singapura – Malaysia (akan dikomunikasikan lebih lanjut).
    • Apabila model iuran/menabung/infak/sedekah secara bersama-sama terkoordinasi tidak dapat berlangsung, diharapkan masing-masing mempersiapkan diri guna biaya kegiatan dengan gambaran biaya pada RAB Batam 2019.
    • Menabung bersama tetap di koordinir di Semarang (diharapkan program ini berjalan mulus, sehingga pengalihan kegiatan tidak akan ada kendala berarti, dan tujuan silaturrahmi tetap berlangsung)….. sampai bersua di Batam 2019.

    Adapun jadwal pertemuan keluarga telah ditetapkan sebagai berikut:

    1. Sularto-Sri Wahyuni (Batam, Kepri 2019)
    2. Suwarno (Muara Bungo, Jambi 2022)
    3. Suwardi (Semarang, Jawa Tengah 2025)
    4. Mudhakir (Tenggulang, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan 2028)
    5. Muh Munginuddin-Uplik Suratmi (Batam, Kepri 2031)
    6. Sunaryo (Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan 2034)

    Pada pertemuan ke-4 dimungkinkan ada perubahan kebijakan, mengingat teknologi komunikasi diperkirakan sudah sangat maju pesat, video conference sudah menjamur dan menjadi hal yang biasa.

    Salam
    Forturga Kissparry

    2 thoughts on “Sekayu 2016


    1. Halo Mbah Pariyem. Mbah saya mau tanya, kalau dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin, akses ke Sekayu transportasinya apa ya? Dan biayanya brp ya Mbah? Terima kasih Mbah 🙂


      1. Kalau bandara ke Sekayu, bisa carter atau travel.
        Bila rombongan sekeluarga sebaiknya carter dari bandara ongkosnya Rp 350.000-an AVANZA XENIA kalau Kijang yang Reborn sekitar itu juga tapi lebih mahal sedikit antara Rp 400.000 – Rp 550.000 an.
        Untuk travel ongkosnya per-orang sekitar Rp 90.000,- Mobil Elf kalau ketemunya mobil Kijang Reborn lebih mahal sedikit Rp 100.000,an tetapi kalau penjemputan ke bandara biasanya dikenai biaya tambahan Rp 10.000 – Rp 20.000, biar tidak dikenai biaya tambahan keluar dulu dari bandara naik Trans Musi.
        Begitu semoga bermanfaat

    Tinggalkan Balasan