Pacitan – Tulung Agung – Blitar
Pukul 06.45 WIB sudah meninggalkan pantai di Pacitan, tempat bermalam. Perjalanan dari Pacitan ke arah Tulung Agung dan Blitar dilaluinya dengan mengikuti rute umum atau jalan besar. Kecepatan yang digunakan termasuk kecepatan rata-rata 60 – 70 KM perjam. Motor dipacu lari kencang hanya kadang-kadang saja, dan perjalanan cenderung stabil.

Meskipun banyak tempat wisata di wilayah Trenggalek, Tulung Agung, dan Blitar namun tidak ada obyek wisata yang di kunjungi. Dalam perjalanan tersebut hanya berhenti dua kali, yaitu sarapan pagi dan mengisi bahan bakar.
Seperti biasa, karena tidak selalu dapat bersama selama berkendara, maka Pom Bensin menjadi pilihan untuk pos pemberhentian, atau pos memelankan laju kendaraan.
Perjalanan dari Pacitan ke Blitar ditempuh dalam waktu lebih kurang 4 jam 30 menit. Sesampai di Blitar sempat foto-foto sebentar sambil istirahat kurang lebih 20 menit, untuk mendinginkan mesin motor.
Blitar – Bromo
Dari Blitar ke Bromo akan menempuh jarak lebih kurang 130 KM lagi, ini seperti perjalanan Semarang ke Karanganyar. Tim tidak merencakan istirahat, hanya sekali mengisi bahan bakar dan membeli makanan ringan dan minuman, saat itulah mengambil waktu istirahat.
Rute Blitar ke Bromo akan memakan waktu lebih lama, karena dokumentasi akan banyak dilakukan di rute perjalanan ini, mengingat tujuan utama tour adalah Bromo Tengger Semeru.
Kawasan Bromo

Tiba di pintu gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, waktu telah menunjukkan pukul 15.40 WIB, tim mengambil beberapa foto. Rute yang diambil tampak sepi, karena yang dilalui tidak rute wisatawan pada umumnya.

Para wisatawan ke Gunung Bromo biasanya melalui Kota Malang dan daerah Lawang, kalau perjalanan harus melalui Malang dan Lawang maka jarak tempuh bisa lebih panjang.
Dari pintu gerbang untuk menuju area agar bisa melihat gunung Bromo dari atas hanya butuh waktu sekitar 7 menit saja maka Anda sudah bisa menyaksikan kokohnya Gunung Bromo.


Titik Pandang (View Point) Penanjakan Gunung Bromo
Mumpung masih sore (16.10 WIB), tim segera menuju ke Penanjakan yang merupakan Titik Pandang di Gunung Bromo. Di tempat tersebut kita bisa menyaksikan Gunung Bromo dengan lebih jelas.

Penampilan Gunung Bromo dari View Point Penanjakan di sore hari, lebih menarik kalau siang hari tentunya, kalau tidak hujan.

Padang Pasir Bromo
Gunung Bromo terkenal dengan padang pasirnya, untuk menuju ke Puncak Bromo kita harus melewati padang pasir yang luas. Motor dan mobil umum tidak diperbolehkan masuk ke area ini, sehingga kalau tidak ingin jalan untuk menuju puncak Bromo di sini banyak kuda yang bisa mengantarkan ke arah puncak.
Dari Penanjakan, motor segera dibawa turun ke area berpasir Gunung Bromo, untuk menikmati lebih dekat tentang Bromo.


Di area padang pasir Gunung Bromo, hanya berkeliling lokasi dengan mengendarai sepeda motor, dan tidak memungkinkan untuk mendaki ke puncak Bromo mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 17.05 WIB.
Ingin menginap di Bromo atau melanjutkan perjalanan, diadakan diskusi diantara berdua, akhirnya disepakati melanjutkan perjalanan kembali ke Semarang, tetapi melalui jalur utara, mengingat berangkat sudah melalui jalur selatan.