Tour Bermotor Jawa Timur: Pacitan, Gunung Bromo, dan Suromadu

Pacitan – Tulung Agung – Blitar

Pukul 06.45 WIB sudah meninggalkan pantai di Pacitan, tempat bermalam. Perjalanan dari Pacitan ke arah Tulung Agung dan Blitar dilaluinya dengan mengikuti rute umum atau jalan besar. Kecepatan yang digunakan termasuk kecepatan rata-rata 60 – 70 KM perjam. Motor dipacu lari kencang hanya kadang-kadang saja, dan perjalanan cenderung stabil.

01_Pacitan_1 (49)
Pacitan Jawa Timur tepi pantai di pagi hari 0639

Meskipun banyak tempat wisata di wilayah Trenggalek, Tulung Agung, dan Blitar namun tidak ada obyek wisata yang di kunjungi. Dalam perjalanan tersebut hanya berhenti dua kali, yaitu sarapan pagi dan mengisi bahan bakar.

Seperti biasa, karena tidak selalu dapat bersama selama berkendara, maka Pom Bensin menjadi pilihan untuk pos pemberhentian, atau pos memelankan laju kendaraan.

Perjalanan dari Pacitan ke Blitar ditempuh dalam waktu lebih kurang 4 jam 30 menit. Sesampai di Blitar sempat foto-foto sebentar sambil istirahat kurang lebih 20 menit, untuk mendinginkan mesin motor.

Blitar – Bromo

Dari Blitar ke Bromo akan menempuh jarak lebih kurang 130 KM lagi, ini seperti perjalanan Semarang ke Karanganyar. Tim tidak merencakan istirahat, hanya sekali mengisi bahan bakar dan membeli makanan ringan dan minuman, saat itulah mengambil waktu istirahat.

Rute Blitar ke Bromo akan memakan waktu lebih lama, karena dokumentasi akan banyak dilakukan di rute perjalanan ini, mengingat tujuan utama tour adalah Bromo Tengger Semeru.

Kawasan Bromo

01_Motor_ke_Bromo_1 (50)
Si Endut dan Si Brong ke arah Bromo

Tiba di pintu gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, waktu telah menunjukkan pukul 15.40 WIB, tim mengambil beberapa foto. Rute yang diambil tampak sepi, karena yang dilalui tidak rute wisatawan pada umumnya.

01_Memasuki_wilayah_Bromo_1 (60)
Memasuki Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Para wisatawan ke Gunung Bromo biasanya melalui Kota Malang dan daerah Lawang, kalau perjalanan harus melalui Malang dan Lawang maka jarak tempuh bisa lebih panjang.

Dari pintu gerbang untuk menuju area agar bisa melihat gunung Bromo dari atas hanya butuh waktu sekitar 7 menit saja maka Anda sudah bisa menyaksikan kokohnya Gunung Bromo.

01_Bromor_Wafa_1 (65)
Kokohnya Gunung Bromo tampak dari jalan raya
01_penampilan_Bromo_1 (67)
Penampilan Gunung Bromo, mengeluarkan asap

Titik Pandang (View Point) Penanjakan Gunung Bromo

Mumpung masih sore (16.10 WIB), tim segera menuju ke Penanjakan yang merupakan Titik Pandang di Gunung Bromo. Di tempat tersebut kita bisa menyaksikan Gunung Bromo dengan lebih jelas.

01_View_Penanjakan_Bromo_1 (70)
View Point (Titik Pandang) Penanjakan Gunung Bromo

Penampilan Gunung Bromo dari View Point Penanjakan di sore hari, lebih menarik kalau siang hari tentunya, kalau tidak hujan.

01_Bromo_dari_Penanjakan_1 (72)
Bromo dari View Point Penanjakan

Padang Pasir Bromo

Gunung Bromo terkenal dengan padang pasirnya, untuk menuju ke Puncak Bromo kita harus melewati padang pasir yang luas. Motor dan mobil umum tidak diperbolehkan masuk ke area ini, sehingga kalau tidak ingin jalan untuk menuju puncak Bromo di sini banyak kuda yang bisa mengantarkan ke arah puncak.

Dari Penanjakan, motor segera dibawa turun ke area berpasir Gunung Bromo, untuk menikmati lebih dekat tentang Bromo.

a_Gunung_Bromo_1 (89)
Gunung Bromo Jawa Timur, Area padang pasir
01_Area_Berpasir_Bromo_WP_20160604_068
Area Padang Pasir di Gunung Bromo Jawa Timur

Di area padang pasir Gunung Bromo, hanya berkeliling lokasi dengan mengendarai sepeda motor, dan tidak memungkinkan untuk mendaki ke puncak Bromo mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 17.05 WIB.

Ingin menginap di Bromo atau melanjutkan perjalanan, diadakan diskusi diantara berdua, akhirnya disepakati melanjutkan perjalanan kembali ke Semarang, tetapi melalui jalur utara, mengingat berangkat sudah melalui jalur selatan.

lanjutkan membaca, Bromo-Surabaya, Pages 3


Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.