Arsip Tag: cerbung

Bunga untuk Ibuku | 16, Cerbung Tien Kumalasari


BUNGA UNTUK IBUKU 16
(Tien Kumalasari)

Baskoro berteriak-teriak, karena Rusmi memukulnya bukan hanya sekali.

“Aduh, sakit tahu.”

“Biarin. Kamu jangan sekali-sekali mengganggu anakku, awas ya.”

“Nggak, bukan aku yang mengganggu. Anakmu yang mengganggu,” kata Baskoro yang langsung melompat ke atas ranjang katika mereka sudah masuk ke dalam kamar. Tapi Rusmi tetap mengejarnya dengan gemas.

Lanjutkan membaca Bunga untuk Ibuku | 16, Cerbung Tien Kumalasari

Bunga untuk Ibuku | 22, Cerbung Tien Kumalasari


BUNGA UNTUK IBUKU 22
(Tien Kumalasari)

Bibik panik sendiri. Ia ingin segera pergi, tapi terhambat karena Nilam masih sakit. Dan sekarang, terhambat lagi karena tiba-tiba Nilam pergi. Kalau dia nekat pergi, jangan-jangan dikira dia yang menculik Nilam.

Lanjutkan membaca Bunga untuk Ibuku | 22, Cerbung Tien Kumalasari

Bunga untuk Ibuku | 15, Cerbung Tien Kumalasari


Kejora Pagi

BUNGA UNTUK IBUKU 15
(Tien Kumalasari)

Entah mengapa pula, melihat ayahnya pergi, hati Wijan serasa tercekat. Barangkali karena saat pamitan, sang ayah menitikkan air mata, dan memeluknya erat. Sang ayah sudah sering keluar kota, tapi tak pernah bersikap seperti itu.

Lanjutkan membaca Bunga untuk Ibuku | 15, Cerbung Tien Kumalasari

Bunga untuk Ibuku | 14, Cerbung Tien Kumalasari


BUNGA UNTUK IBUKU 14
(Tien Kumalasari)

Raharjo tercekat. Perasaannya sangat tak enak. Ia belum tahu berita tentang siapa yang ditabrak Baskoro, dan sekarang sang anak benar-benar mengalami kecelakaan. Apakah Baskoro yang menabrak?

Lanjutkan membaca Bunga untuk Ibuku | 14, Cerbung Tien Kumalasari

Bunga untuk Ibuku | 13, Cerbung Tien Kumalasari


BUNGA UNTUK IBUKU 13
(Tien Kumalasari)

Baskoro masih belum mengerti apa yang dimaksudkan Rusmi. Ia segera menutup pembicaraan itu, dan bergegas masuk ke dalam, untuk segera menekuni tugasnya di kantor, sebelum Raharjo datang.

Beruntung bagi Baskoro, setelah dia masuk ke kantor, mobil hijau lumut milik Rusmi yang dikendarai atasannya memasuki halaman.

Lanjutkan membaca Bunga untuk Ibuku | 13, Cerbung Tien Kumalasari