
Sisi Lain di Puncak Gunung Lawu
Burung yang mengikuti tim, masih setia muncul, dan tim tidak berani berbuat yang aneh-aneh termasuk memetik bunga Edelweis.
Baca Juga : Tersesat di Gunung Lawu karena Segenggang Edelweis
Ada beberapa tempat yang bisa disinggahi di sekitar puncak Lawu, kegiatan di puncak boleh dikatakan dibatasi dan harus segera turun gunung. Meskipun seperti itu kita masih cukup waktu untuk mengunjungi beberapa obyek atau tempat yang ada.
Tempat-tempat yang dikunjungi setelah dari Puncak Hargo Dumilah yaitu diantaranya: Pasar Dieng yang dikenal juga Pasar Setan atau Pasar Bubrah, Gua Sigolo-golo, Telaga Kuning, Sendang Macan, dan beberapa puncak Lawu lainnya.
Warung Mbok Yem yang buka 24 jam sangat membantu dan menolong para pendaki, terutama yang kehabisan bekal, meskipun harganya sedikit lebih mahal, kalau dibanding harga makanan di kota mungkin hampir sama.
Mbok Yem juga menyediakan tempat istirahat, tidak memungut dengan menentukan tarif, namun pengunjung bisa memberi uang jasa seiklasnya saja.


Disamping itu flora dan fauna yang ada di gunung Lawu juga menjadi daya pikat tersendiri, antara lain bunga Edelweis.
Disekitar puncak lawu juga banyak ditumbuhi pepohonan atau dedaunan sebagai bahan-bahan obat-obatan dan jamu, sehingga hampir setiap hari pula ada warga sekitar yang mencari bahan obat atau jamu disekitar lereng puncak Gunung Lawu.


Pendakian kali ini memang terasa lain, dengan beberapa pengalaman yang ditemuinya, termasuk beberapa hal misteri Gunung Lawu yang tentu tidak akan terlupakan.
Dengan berangkatnya lebih awal untuk pendakian ternyata membawa banyak pengalaman selama berada di Gunung Lawu.

Sekitar pukul 07.00 WIB tim (KissParry Jr Alif dan temannya) sudah meninggalkan puncak Hargo Dumilah untuk sarapan dan segera bergegas turun dari puncak Lawu, dan tentu sambil menghampiri tempat-tempat yang sudah disebutkan di atas.
Alhamdulillah sekitar pukul 15.30 WIB tim sudah berada di base camp Cemoro Sewu, dengan membawa sejuta kenangan yang tak terlupakan dari Gunung Lawu.
Catatan Perhatian
Sejak awal pendakian, begitu diikuti burung jalak, tim segera ingat dan menerapkan pesan pemangku wilayah di base camp, terutama agar tidak tersesat jalan.
Dalam hal ini yang terpenting adalah meluruskan niat untuk tidak berbuat yang aneh-aneh dan macam-macam selama di gunung Lawu. Dan selalu waspada, karena godaan pasti ada.
Dalam kondisi yang waspada inipun masih menemukan kejadian yang dianggapnya misteri dan mencekam, meskipun hanya beberapa saat.
Setelah malam sudah banyak pendaki atau banyak temannya jadi lebih merasa tenang. Meskipun masih ada keanehan karena situasi semakin malam udara semakin padat.
Selama berada di gunung berarti kita berada di alam raya bebas, karena bebas itulah sehingga banyak misteri yang terpendam, dan kita tidak boleh menyepelekan sesuatu yang ada di alam termasuk di gunung, atau ketika menemui hal yang terasa janggal harus segera ingat kepada Sang Pencipta Alam Semesta.
Kisah antara seorang dengan orang yang lain bisa berbeda, atau bahkan saat mendaki gunung tidak punya kisah sama sekali kecuali takjub atas kondisi alam raya ini.
Sehingga kita tidak perlu takut untuk mendaki gunung, yang jelas usahakan jangan mendaki sendiri dan harus ada temannya.
Selesai
kisah nyata dari Alifiansyah
oleh Kissparry
editor EswedeWea
Baca Juga: Senarai
- Touring (Bermotor) ke Bromo yang Penuh Tantangan
- Tersesat di Gunung Lawu karena Segenggam Bunga Edelweis
- Tour Bermotor Telaga Sarangan Magetan Jawa Timur
- Puncak Gunung Tertinggi di Indonesia, Lokasi, dan Rute Pendakian
Baca Juga : Tersesat di Gunung Lawu karena Segenggang Edelweis
Semoga bermanfaat, dan tetaplah semangat dan selalu bersyukur kepada-Nya.
Baca Juga : Inilah yang dilakukan di Hutan bila tersesat sedang battrei habis
Baca Juga :
- Tersesat di Gunung Lawu karena Segenggang Edelweis
- Inilah yang dilakukan di Hutan bila tersesat sedang battrei habis
Sukses KissParry Junior Alif.
SukaDisukai oleh 1 orang
Oke, terima kasih, tapi ceritanya akan diperbaiki agar runtut, karena sejak awal pendakian diikuti burung, karena pendakian pertama
SukaDisukai oleh 1 orang
saya dua kali lewat jalur jogorogo, memang tidak direkomendasikan, jika ingin lewat jalur ini lebih baik bersama orang yang memang tahu medannya atau dengan penduduk setempat..
SukaDisukai oleh 1 orang
Bila jalur ini sering dilalui lama kelamaan juga semakin dikenal jalurnya sehingga pendaki berikutnya akan tertarik melaluinya
SukaSuka