Beberapa jenis buah dan sayur atau tanaman yang baunya tidak disukai oleh tikus jenis apapun, sehingga dapat digunakan sebagai obat alami pengusir tikus.
Memang ada baiknya buah, sayur, daun, batang dari tanaman tersebut sebaiknya diproduksi sendiri, jika tidak dari penanaman sendiri mungkin akan jauh lebih mahal harganya.
Namun, kita bisa memilih mana yang paling murah dan ada disekitar tempat tinggal kita.
Sebut saja contohnya buah jeruk manis, padahal buah ini merupakan buah yang cocok untuk konsumsi kita sebagai salah satu sumber vitamin C. Caranya mungkin sarinya kita ambil dulu, baru kemudian sisanya sebagai obat pengusir tikus.
Oleh sebab itu tekniknya sesuai dengan kemampuan masing-masing diperhitungkan dengan manfaat yang akan diperoleh, atau jika dibandingkan harganya dengan produk yang sudah jadi.
Buah, Sayur, Daun, dan Tanaman Bahan Pengusir Tikus
Bahan-bahan berikut ini bisa digunakan sebagai obat pengusir tikus alami.
- Kulit Jengkol (Buah Jengkol)
- Batang Brotowali
- Brotokol (Brotowali dan buah Jengkol)
- Umbi Gadung
- Biji dan Daun Jarak
- Buah Jeruk Manis
- Getah karet
- Daun Jelatang
- Daun Kecubung
- Kelapa parut
- Buah Mengkudu
Baca Juga: Parfum Pengusir Tikus (Sirkus)
Uraian dari Masing-masing
Uraian dari masing-masing bahan yang dapat kita jadikan sebagai obat alami pengusir tikus, terutama untuk pertanian.
1. Kelapa Parut
Kelapa atau Cocos nucifera merupakan tanaman yang seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan, mulai dari batang befunsgi sebagai papan/kayu, daun muda untuk bikin ketupat.
Tak terkecuali daging buahnya yang lezat untuk disantap dan memiliki segudang khasiat bagi kesehatan. Kita juga bisa menikmati kelapa muda atau degan.
Tak banyak yang tahu, daging buah kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai obat pengusir tikus alami. Cara menggunakannya yaitu sebagai berikut:
- Parut kelapa, untuk kelapa tua bisa diambil sebagian sarinya.
- Campurkan bersama buah aren, umbi gadung, singkong dan nanas.
- Gunakan sebagai umpan dan letakkan di lubang maupun jalur perlintasan tikus.
2. Umbi Gadung
Gadung atau Dioscorea hispida merupakan tanaman berumbi yang dapat dimanfaatkan sebagai obat pengusir tikus alami. Tumbuhan semak menjalar panjang lebih kurang 10 m, batang berkayu, bulat berduri.
Kandungan antioksidan steroid, alkaloid dan glikosida (antosianin, tannin dan saponin) dalam gadung tidak disukai oleh tikus. Di beberapa daerah, tanaman ini juga digunakan untuk mengusir hama babi dari kebun.
Cara menggunakannya adalah dengan mengambil ekstrak umbi gadung yang direbus dan menyemprotkannya pada tanaman.
3. Buah Jeruk Manis
Selain diminum sarinya, buah jeruk manis ternyata bisa dimanfaatkan sebagai obat pengusir tikus alami.
Selain dikenal dengan khasiatnya menjaga kesehatan mata dan kulit, buah jeruk manis atau Citrus sp. juga dapat dimanfaatkan sebagai obat pengusir tikus alami.
Cara menggunakannya yaitu dengan mencacah buah jeruk dan kapur barus, lalu taburkan di lubang maupun area yang dilewati tikus.
Sari jeruknya bisa diambil terlebih dahulu untuk dinikmati sebagai minuman segar.
4. Batang Brotowali
Anda mungkin pernah mendengar ada jamu brotowali, memang tumbuhan ini berkhasiat untuk kesehatan. Dan, batang tumbuhan brotowali bisa diolah menjadi obat pengusir tikus alami.
Caranya untuk membuat obat pengusir tikus alami, yaitu batang tumbuhan brotowali atau Tinospora cordifolia dibuat ekstrak.
Ekstrak tanaman herbal ini efektif untuk mengusir tikus dan hama serangga yang menggangu tanaman serta tempat tinggal Anda.
Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
- Rebus batang brotowali
- Ambil ekstraknya.
- Semprotkan ekstrak brotowali pada area yang dilewati tikus maupun tanaman yang diserang tikus.
Adapun manfaat kesehatan dari tanaman brotowali antara lain untuk membantu pengobatan luka, koreng, kudis, gatal-gatal, malaria, demam, hepatitis, diabetes, dan rematik
5. Kulit Jengkol
Kulit jengkol merupakan obat pengusir tikus alami yang banyak digunakan petani di wilayah Hulu Sungai, Kalimantan Selatan secara turun-temurun.
Kulit buah tanaman Phitecellobium lobatum ini memang tidak dapat membunuh tikus seketika, tapi aromanya membuat tikus menjauh dari area rumah.
Cara menggunakannya antara lain dengan meletakkan kulit jengkol di lubang tikus di area pekarangan rumah. Selain itu, Anda dapat menggunakannya dengan cara berikut ini:
- Hancurkan kulit jengkol hingga halus dan menjadi bubuk
- Larutkan bubuk kulit jengkol ke dalam air
- Semprotkan larutan kulit jengkol pada lubang tikus.
Nama daerah: Jering (Gayo), Jering (Batak), Jerieng (Minangkabau), Jaring (Lampung), Jengkol (Sunda), Jengkol (Jawa), Blandingan (Bali), Lubi (Sulawesi)
Kulit jengkol juga bisa dimanfaatkan untuk obat borok, dan diabetes.
6. Biji dan Daun Jarak
Obat pengusir tikus alami selanjutnya yaitu biji dan daun jarak. Ekstrak tanaman yang mengandung antioksidan saponin, flavonoid dan alkaloid ini efektif mengusir tikus, jamur maupun hama pada tanaman.
Tanaman ini juga sangat berkhasiat untuk kesehatan antara lain untuk kanker rahim, kanker kulit, sulit untuk melahirkan, hernia, rematik, batuk, tetanus, bronkitis.
Nama daerah: Jarak, Jarak Jitun, Kaliki (Sunda), Jarak (Jawa), Kaleke (Madura), GLoah, Lulang, Dulang, Jarak, Kalikih Alang, Jarag (Sumatera), Malasai, Kalalei, Alale, Tangan Jara, Peleng Kaliki Jera (Sulawesi), Jarak (Bali), Luluk (Roti), Paku Penuai (Timor), Balacai (Ternate), Balacai Tamekot (Halmahera), Tetanga (Bima).
7. Buah Mengkudu, Pace
Selain dikenal berkhasiat menurunkan risiko asam urat dan meningkatkan daya tahan tubuh, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya seperti hipertensi, sakit kuning, influensa, batuk, menghilangkan sisik pada kaki, mengkudu atau Morinda citrifolia juga dapat digunakan sebagai obat pengusir tikus alami.
Cara menggunakannya yaitu dengan mengambil ekstrak tanaman mengkudu dan menyemprotkannya di sekitar lubang maupun jalur perlintasan tikus. Selain efektif mengusir tikus, ekstrak mengkudu juga bermanfaat mengusir hama serangga.
Silakan mana yang paling mudah Anda dapatkan, untuk mencoba meramu sendiri pengusir tikus tersebut.
Baca Juga: Parfum Pengusir Tikus (Sirkus)
Semoga bermanfaat
Diolah dari berbagai sumber
oleh Eswede Weanind
editor Lik Kasjo
