KissParry Sekayu. Sepekan ini Sungai Musi yang melintas di Kota Sekayu, meningkat itensitas ketinggian level permukaan, hal ini mengakibatkan luapan ke bantaran sekitar sungai hingga ke pemukiman.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Musi Banyuasin, bermukim di sepanjang sungai. Dengan demikian memang perlu waspada, ayo dalam, ketinggian air sungai Musi meningkat.
Sungai merupakan moda transportasi utama, terutama di masa lampau, mengapa?
Moda transportasi air sangat mudah, terutama pembuatannya dan tidak memerlukan pembuatan jalan. Dengan menyatukan Batang Bambu/Kayu “rakit” sudah dapat digunakan sebagai alat transportasi.
Menurut cerita dari masyarakat yang sudah lama bermukim di Kota Sekayu, luapan air Sungai Musi yang cukup tinggi tahun ini, pernah terjadi sekitar 20 tahun yang lalu.
KissParry Sekayu, mulai menetap di Kota Sekayu pada tahun 2007 (17 th). Sehingga belum mengalami luapan Sungai Musi 20 tahunan.
Pagi ini (22/01/2024) lapangan fasilitas umum markas kissparry Sekayu sudah mulai tergenang air setinggi -/+ 15 cm, atau 10 cm lagi akan merendam lantai markas.
Langkah yang sedang dipersiapkan tentunya mebuat Pogo “panggung yang lebih tinggi untuk menempatkan barang/perabot supaya tidak rusak apabila terendam air.
Masyarakat pedesaan terutama di Jawa tentu tidak asing dengan istilah pogo, yang biasanya terletak di dapur atau rumah bagian belakang. Kalau sekarang mungkin seperti gudang yang dibuat didekat atap rumah.
Iklan
Antisipasi ini merupakan hasil pengalaman April 2019 ketika markas Kissparry Tenggulang Baru terendam air.
Hari ini seluruh barang batang yang biasanya di lantai sudah kami naikkan ke tempat yang lebih tinggi, pogo juga sudah dimanfaatkan. Dokumen penting sudah ditempatkan di atas almari.
Iki isi lemari yang bawah karo barang sing biasa dibawah wis nangkring, laporan dari yang di Sekayu.
Langkah yang dilakukan adalah antisipasi jika air meluap lebih tinggi, dan semoga tidak terjadi luapan periodik. Aamiin.
Salam
LikKasjo
editor Eswedewea
