Besik Makam Leluhur Menjelang Ramadan 2022 di Boyolali, Ini Sungguh Besik

Besik merupakan istilah yang dipakai masyarakat Desa Tawangsari Kec Teras Kabupaten Boyolali untuk kegiatan bersih-bersih rimbunan rumput dan sejenisnya di makam kuburan.

Membersihkan makam keluarga Kissparry yang ada di pesarean Bendo Santren Desa Tawangsari Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali ini setidaknya dilakukan setiap setahun sekali, meskipun tidak rutin kadang juga melakukan ziarah kubur sekaligus bersih-bersih rerumputan yang tumbuh disekeliling makam.

Bersih-bersih makan spesial menjelang bulan suci Ramadan tiap tahunnya dinamakan besik, setelah besik juga kadang ada acara nyadran, pada hari yang sama.

Pasalnya apa, kami sampaikan benar-benar besik (resik-resik kubur), hal tersebut dikarenakan ada pohon pakis besar yang tumbang yang menutupi makam, sehingga harus dibersihkan.

Sehari sebelumnya sudah mulai membersihkan, tetapi hanya dapat beberapa dahan terus berhenti, disebakan hujan turun, dan kami pun harus segera berlindung dari guyuran hujan.

Kalau diperhatikan pohon pakis yang tumbang tersebut sepertinya sudah lama, ini terlihat batang dahan sudah mengarah ke atas atau mengarah ke datangnya sinar matahari.

Dengan sabit (arit) dan bendo yang dibawa semula nampaknya masih kurang cepat, sehingga harus menghubungi bulek yang dirumah untuk mencarikan gergaji, karena dengan gergaji tentu akan lebih cepat.

Pohon pakis sendiri batangnya tidak terlalu keras, karena memang bukan tanaman keras, dan sebenarnya dipotong dengan sabit juga bisa, hanya butuh waktu lebih lama jika dipotong dengan sabit. Kalau dipotong pakai gergaji dapat lebih cepat.

Meskipun tidak dibersihkan seluruhnya, setidaknya area makam sudah cukup bersih, tinggal membersihkan sisa-sisa dengan cara dibersihkan dengan sapu lidi.

Dan, inilah alat-alat yang digunakan untuk membersihkan area makam, ditambah sapu lidi, dan ini kurang cangkul. Untuk area sisa-sisa bawah yang sudah menyatu dengan tanah, harus dibersihkan dengan cangkul.

Penerapan cangkul akan dilakukan dikesempatan mendatang, sehingga lokasi makam bisa lebih bersih lagi.

Mengapa harus dibersihkan? Saat membersihkan hari pertama, tampak ada yang bergerak berwarna hijau, dan ini diduga ada seekor ular yang bersarang disini.

Jadi kemungkinan besar disini sebagai sarang ular bisa saja, karena begitu rimbunnya pohon pakis ini. Mungkin karena terlalu rimbun sehingga batanya tidak kuat menahan dedaunan diatasnya, akhirnya tumbanh.

Hari kedua bersih-bersih, kami harus lebih hati-hati, dan tentu saja diawali dengan berdoa, agar kegiatan pembersihan lancar dan tidak menemukan ular. Kami pun berharap ularnya tidak muncul atau sudah pergi karena aktifitas di hari pertama.

Sebenarnya saat datang disini pertama, sudah telihat bersih, berbeda dengan tahun sebelumnya (masa Pandemi Covid-19) tidak ada kegiatan besik kubur di kampung.

Karena ada pohon pakis yang tumbang menimpa makam, sehingga besik kali ini benar-benar besik kubur.

Waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan sekitar 2 (dua) jam, ini pun belum tuntas, namun biarlah diteruskan oleh orang lain, yang makamnya juga ikut tertimpa pohon pakis tersebut.

Sekian dulu kisah besik kubur tahun ini.

Salam

oleh Eswede Weanind
editor Lik Kasjo

3 thoughts on “Besik Makam Leluhur Menjelang Ramadan 2022 di Boyolali, Ini Sungguh Besik

Tinggalkan Balasan ke sunarnoBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca