Bunga untuk Ibuku | 18, Cerbung Tien Kumalasari

BUNGA UNTUK IBUKU 18(Tien Kumalasari) Suri pulang dengan perasaan gundah. Ada perempuan yang malam-malam menelpon, tapi bukan bu Raharjo. Baskoro menamai akun itu ‘DIA’. Pasti seseorang yang istimewa. Hatinya terasa sakit. Sudah sejak lama ia merasa Baskoro menjadi jauh darinya.

Baca selengkapnya

Bunga untuk Ibuku | 16, Cerbung Tien Kumalasari

BUNGA UNTUK IBUKU 16(Tien Kumalasari) Baskoro berteriak-teriak, karena Rusmi memukulnya bukan hanya sekali. “Aduh, sakit tahu.” “Biarin. Kamu jangan sekali-sekali mengganggu anakku, awas ya.” “Nggak, bukan aku yang mengganggu. Anakmu yang mengganggu,” kata Baskoro yang langsung melompat ke atas ranjang katika mereka sudah masuk ke dalam kamar. Tapi Rusmi tetap mengejarnya dengan gemas.

Baca selengkapnya

Waspadai “Ayo Dalam” (Ketinggian Air Sungai Musi Meningkat)

KissParry Sekayu. Sepekan ini Sungai Musi yang melintas di Kota Sekayu, meningkat itensitas ketinggian level permukaan, hal ini mengakibatkan luapan ke bantaran sekitar sungai hingga ke pemukiman.

Baca selengkapnya

Bunga untuk Ibuku | 22, Cerbung Tien Kumalasari

BUNGA UNTUK IBUKU 22(Tien Kumalasari) Bibik panik sendiri. Ia ingin segera pergi, tapi terhambat karena Nilam masih sakit. Dan sekarang, terhambat lagi karena tiba-tiba Nilam pergi. Kalau dia nekat pergi, jangan-jangan dikira dia yang menculik Nilam.

Baca selengkapnya