Ketika disepakati tidak menyeberang ke pulau Kemaro merupakan pulau kecil di Sungai Musi, tiba-tiba ada ide mengunjungi museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang yang letaknya berdekatan dengan Jembatan Ampera.
Museum SMB II Palembang terletak di dekat komplek parkir Jembatan Ampera, Pasar 16 Ilir, dan Dermaga Point Ampera.
Saat Kamis sore akan berkunjung tersebut sudah diberitahu jika museum sudah akan tutup, lantas satu diantara kami menyampaikan jika rombongan ada yang dari Jawa, Jambi, Batam, dan Sekayu, maka akhirnya kami diizinkan masuk.

Tarif Masuk Museum SMB II Palembang
Tiket masuk ke museum adalah Rp5000,- perorang untuk kelompok dewasa, sedang untuk anak-anak dan anak sekolah dikenai tarif Rp2000,- relatif murah.
Untuk tarif pengunjung dari mancanegara, mungkin berbeda, dan kami tidak sempat menanyakan.

Pengunjung masuk melalui lantai dasar, loket ada dibagian dalam untuk melapor sekaligus membayar tiket masuk.
Lantai satu ada beberapa koleksi, diantaranya replika jembatan Ampera, sedangkan koleksi yang utama berada di lantai 2.
Saya sempat mengambil gambar didepan ruang miniatur tempat tidur Raja.

Ada pula yang mengambil gambar dengan latar belakang, ruang duduk untuk mengadakan pesta atau jamuan.
Dilantai ada petunjuk arah alur berjalan didalam museum, sejak masuk hingga keluar.

Karena saat berkunjung ke museum, pelayanan sudah akan tutup, kami berjalan sesuai arah saat menikmati beberapa koleksi, setelah itu jalannya acak.
Terlebih, yang menjadi penunjuk arah, Nuril, mungkin sudah pernah berkunjung, ia mungkin keluar lebih dahulu. Karena, saya memerhatikan koleksi mungkin lebih detil, sehingga saya keluar paling belakang.

Dilarang Membawa Makanan dan Minuman Kedalam Museum
Waktu kunjungan minimal 60 menit dan standarnya 90 menit atau 120 menit, namun perlu diketahui bahwa, dipintu masuk ada pemeriksaan barang bawaan, terutama makanan dan minuman.
Semua jenis minuman dan makanan tidak boleh dibawa masuk ke ruang museum, termasuk air dalam kemasan. Sehingga minum bisa dihabiskan di luar museum.atau dititipkan di meja petugas.
Mungkin disediakan loker jika membawa banyak makanan dan minuman, dan.secara kebetulan kami hanya membawa botol air minum beberapa, dan kebetulan pengunjung terakhir, sehingga botol minum cukup dititipkan di meja depan.

Masuk Melepas Alas Kaki dan Ada Alas Kaki Khusus
Saat akan masuk, kami diminta melepas alas kaki (tlumpah, sandal, sepatu) tidak termasuk kaos kaki. Kaos kaki boleh dikenakan.
Apakah tersedia loker penyimpanan? Mungkin ada, dan lagi-lagi karena kami rombongan terakhir maka alas kaki cukup ditaruh di depan loket. Dipastikan tidak akan tertukar dengan pengunjung rombongan lain.

Karena suasana sudah sepi, maka saya segera turun ke lantai bawah dan bergegas keluar gedung. Begitu sampai di luar gedung, ternyata sudah ada petugas di pintu utama, langsung menutup pintu.
Saya sampaikan, kalau diatas ada dua orang ibu yang masih duduk duduk dilantai, petugas bilang, biar keluar lewat pintu samping.
Kesan Hasil Kunjungan
Mengunjungi museum SMB II Palembang menjadikan kita tahu sejarah masa lampau termasuk asal usul Palembang. Disampng peninggalan, juga sosial budaya.
Masyarakat Sumatera Selatan, sebaiknya berkunjung ke museum saat mengunjungi jembatan Ampera.
Setelah itu boleh mampir di pasar 16 Ilir untuk belanja oleh-oleh.
oleh Eswede Weanind
editor LikKasjo