Memasang aplikasi mobile-banking (m-Banking) BNI telah saya lakukan dan mudah sekali prosedurnya tidak perlu datang ke kantor bank, dan dibalik itu saya setor tunai di CDM BNI tetapi gagal, saldo tidak bertambah.
Hari ini adalah hari ketiga setelah saya gagal melakukan transaksi di ATM Setor Tarik tunai di bank plat merah ini, ya, bank BNI 46, sebuah bank yang sudah mapan.
Apakah ini bisa diibaratkan seperti H2H (host to host) yang gagal? Jika begitu bisa menggunakan peran proses manual dan datang diselesaikan melalui kantor cabang?
Sesuai dengan hasil komunikasi saat saya melapor ke Call BNI 1400056, atau yang disampaikan petugas yang jaga di call center tersebut kepada saya ia bilang “bapak tidak perlu datang ke kantor cabang bank BNI terdekat, dan cukup melalui Call Center”, katanya.
Jawaban itu setelah saya menanyakan kepada mereka, “Apakah saya harus datang ke kantor cabang BNI terdekat untuk melaporkan hal ini, gagal setor tunai?”, dan itulah penjelasan yang saya dapatkan.
Bapak nanti akan kami hubungi 10 hari kerja dari sekarang, katanya… Dan saya hanya berfikir cukup lama juga ya mengetahui keberadaan uang Rp 3.500.000,- yang gagal setor.
Oleh pihak bank mungkin itu waktu yang paling singkat, dan sepertinya ini masih berjalan manual, atau semi manual juga bisa..
Manualnya seperti apa? Berdasarkan laporan pihak bank akan membuat disposisi kepada cabang terdekat akan adanya kasus laporan tersebut. misalnya disposisinya 3 hari kerja. Terus dari kantor cabang bank BNI disposisi lagi bank BNI yang punya ATM itu, waktunya 2 hari. Maka sudah 5 hari kerja.
Dari kantor bank BNI penanggung jawab area, membuat pemberitahuan lagi atau disposisi kepada pihak ketiga (ke-3) karena menurut perkiraan saya ATM-CDM dikelola oleh pihak lain, pihak ke-3 atau pihak ke-5.
Atau perkiraan saya itu tidak benar dan terlalu mbulet, karena sistem kerjanya mungkin sangat sederhana, misalnya, 10 hari kerja merupakan perkiraan waktu pihak ke-3 mendatangi setiap ATM-CDM yang ada untuk penggantian atau penambahan boks uang.
Saya Membayangkan Ada Kantong Uang yang Tidak Bertuan
Jika gagal masuk saldo sementara uang sudah masuk mesin dan tidak kembali, yang saya bayangkan yaitu pada setiap mesin ATM-CDM ada kantong uang yang tidak bertuan.
Saya sering melirik, saat petugas ATM akan memperbaiki atau mungkin berdasarkan laporan, saat membuka mesin ATM-CDM mereka mengumpulkan uang dari mesin tersebut dan diambilnya.
Apakah ini uang tidak bertuan? mungkin jawabnya betul.
Berarti mungkin juga laporan masuknya saldo bisa kurang dari 10 hari kerja? Bisa ya, jawabnya, jika cara kerjanya seperti itu, dan bisa tidak, artinya waktunya bisa lebih lama lagi.
Berarti apabila yang lapor adalah diketahui pejabat, mungkinkan hitungan jam laporan uangnya segera terbit? bisa ya jawabnya.
Apakah Kerjanya pakai Sistem Manual atau Sudah Tersistem
Bukankan mesin ATM-CDM, pesan yang muncul hanya tersimpan di mesin dan tidak tercatat di kantor bank penanggung jawab lokasi ATM tersebut? Harusnya ada salinannya.
Ketika salinan laporan mesin terbaca, apakah petugas harus membuktikan uangnya betul sudah termakan – tertelan oleh mesin artinya ada uang tidak bertuan?
Maka saya dipaksa memikirkan hal ini? dan terpaksa diminta berkeluh kesah sendiri! Sebab, dengan kasus ini ada yang nyokorke, “Apa ku bilang…. kenapa masih pakai bank konvensional” dan ini yang paling repot… Sudah jatuh ketimpa tangga pula.
Yo nek pihak bank percaya kalau uang telah tertelan sama mesin, mungkinkah pihak ke-3 main mata? jawabnya mungkin saja. Lapor ke kantor bank, di ATM-BNI Gajahmungkur tidak ada uang yang tidak bertuan…. semuanya bertuan…
Rp3,5juta kemana? yang dia petugas itu yang bertuan… iya kan…
karena saya lupa tidak merekam kejadian ini, pihak bank tidak salah, tetapi pihak bank kurang bertanggungjawab saja jika demikian…
Salam
Oleh Eswede Weanind
editor LikKasjo
