Entah mengapa ayam jago menyerang saya pagi ini, biasanya tidak, apakah karena saya pakai kaos warna merah dan celana biru, tas kresek warna putih ditangan kanan dan palu hijau ditangan kiri.

Ayam itu tiba-tiba melompat dan menyerang, saat saya melewatinya. Lalu kira-kira apa yang saya lakukan. Untungnya saya melirik dan melihat ayam menyerang, sehingga secara reflek tangan menghalau.

Eee ayam masih menyerang dan tetap menyerang, kalau ini sudah tidak reflek tetapi tindakan ayam tidak saya biarkan dan saya juga tidak lari.

Ini ayam kenapa kurang ajar, biasanya tidak apa apa, maka serangan itu saya tangkis dengan tas kresek ditangan kiri.

Sembari menghalau saya hantamkan lagi dengan tas kresek ditangan kanan, akhirnya ayam petok petok dan menjauh, namun tidak berhenti disini, kalau saya biarkan maka saya akan diserang lagi.

Tas kresek saya ayun ayunkan sambil mengusir ayam tersebut hingga menjauh, dan saya baru sadar kalau ditangan kiri memegang palu 12oz. Bila macam macam bisa saya tangkis dengan palu.

Ayam terus petok petok entah bilang apa aku tidak tahu karena itu bahasa ayam.

Ayam pun saya kejar dengan ayunan tas kresek, maka berlari pula si ayam. Saat ayam sudah jauh, saya tunggu sejenak barangkali akan menyerang lagi. Saya lihat didekat saya ada batu, lalu saya ambil untuk menakuti aya jago itu..

Dalam pkiran saya, kalau ayam jago ini menyerang lagi, maka saya tidak ambil pusing, maka akan saya lawan.

Lalu, tas kresek yang saya bawa isinya apa? Ya, isinya ada barang keras dan setengah keras juga ada barang lunak.

Isinya tang (besi), kran air (kuningan), lem paralon, isolasi, gunting paralon, tali pengait, dan cutter. Oleh karena itu, barang yang saya bawa, lumayan dapat menghalau serangan ayam.

Apa Sebab Ayam Jago Menyerang

Dugaan sementara mengapa saya diserang ayam jago pagi ini.

Pertama, mengenakan pakaian berwarna merah, kaos yang saya kenakan warna mencolok membuat ayam jago marah.

Terdapat gambar ceting tempat menaruh nasi, lalu orang tua merunduk. Habis makan kenyang lalu ngantuk.

Kedua, saya mengenakan celana biru, dan kalau warna biru itu warnanya dapat mengganggu pandangan ayam jago, besok dicoba lagi, menenui ayam jago ini.

Setelah ayam menjauh, saya pun melanjutkan perjalanan, sembari memperhatikan ayam jago yang masih teriak petak petok.

Saya keatap rumah, ngecek saluran air di toren yang 2 hari lalu selangnya lepas, menyebabkan airnya gemrajak, mengalir kebawah dengan deras dari selang yang lepas tersebut, inilah yang biasa kami sebut gemrajak. Bahasa dutempat Anda apa?

Kembali memerhatikan si ayam jago, yang ternyata berjalan kearah saya dan melewati saya, tapi jaraknya jauh ya sekitar 2 meter si ayam jago berjalan diatas sementara saya didekat toren mengamati saluran selang yang kemarin sudah saya perbaiki dengan potongan selang baru.

Mengapa saya masih mengamati si ayan jago itu? Sebab teriak petok petok nya belum berhenti. Dan mungkin yang punya ayam jago yaitu tetangga saya mendengar ayamnya kenapa teriak teriak.

Ditempat ayam jago terlihat ada ayam betina, sepertinya kedua ayam ini bercakap cakap, yang saya tidak mengerti bahasa mereka.

Ketiga, sebab berikutnya saya menduga si ayam jago tidak dilayani oleh ayam betina ini, dan marahlah si ayam jago yang kebetulan saya sedang berjalan melewatinya.

Orang berjalan biasanya kan seperti lenggang kangkung, terlebih dengan membawa barang yang lumayan tidak ringan, yang membuat tangannya berayun ayun, coba perhatikan orang yang sedang berbaris.

Ayunan tangan saya yang membawa tas kresek mengenakan kaos merah dengan celana berwarna biru membuat si ayam jago semakin marah.

Saya tidak tahu ayam tetangga saya ini milik siapa, sepertinya sering berada disini, dan beberapa kali ketemu si ayam jago ini biasanya saya mengenakan kaos putih atau abu abu, si ayam tidak menyerang.

Menghadapi Ayam Jago Saat Diserang

Saya menghadapi serangan ayam jago ini dengan gerakan reflek tanpa berniat lari darinya. Bila perlu saya patahkan kakinya.

Mungkin saya tambahi ceritanya, bahwa saya pernah diserang ayam betina di jalan ini juga, tetapi karena si ayam sedang bersam sama ayam kecil kecil yang mungkin anaknya. Saya juga tidak lari, tetapi saya halau.

Oleh karena itu maka saya pun gantian yang mengejar ayam jago ini hingga membuatnya menjauh. Dan saat saya melihat ada batu kira kira seukuran 5 cm tetapi pipih, lalu saya ambillah batu ini, kemudian saya ayun ayunkan kearah si ayam jago dan batu tidak saya lemparkan.

Batu tidak saya lemparkan ke arah ayam jago, karena saya mungkin termasuk kurang titis dalam lempar melempar, maka takut salah sasaran kena genteng rumah tetangga.

Latar Belakang Keberanian dan Harus Berani

Sewaktu masih kecil hidup di desa terpencil sering di serang binatang adalah yang mendasari, serangan harus dilawan apa tidak dilawan dan berlari terbirit birit.

Inilah Kisahnya

masih dilanjutkan di judul yang beda ya

Apa yang Ditakuti Saat Ayam Menyerang Kita

Hal ini mungkin lebih penting disampaikan dari pada mengupas latar belang mengapa harus berani.

Sesuatu yang ditakuti saat ada ayam menyerang, terutama ayam jago, sebagai berikut.

1.Harga ayam jago yang tubuhnya telah besar dapat mencapai diatas 90K. Inilah yang menyebabkan batu ditangan saya tidak dilemparkan. Bukankah si ayam jago sudah menjauh.

2.Yang punya ayam jago bisa menuntut ganti rugi atau mungkin ganti untung, dengan alasan mereka. Dalam hal ini saya menghindari cek cok dengan tetangga.

Sekian semoga bermanfaat

oleh Eswede Weanind
editor Suwarno Wardana