Bagaimana Terjadinya Awan, Ciri Awan, dan Jenis Awan, hingga Turun Hujan

Pagi ini ketika keluar rumah hendak pergi ke mushala untuk jamaah shalat Subuh, saya agak terkagum dengan adanya gugusan awan yang berjalan ke arah timur terlihat sangat dekat.

Sedangkan gugusan awan yang lainnya berada lebih tinggi, tampak seperti itu pada pandangan saya.

Selepas shalat, saya perhatikan segerombolan awan yang baru saja berjalan terbang tidak terlalu tinggi itu sudah tidak tampak lagi.

Sang bulan diatas jauh di sana malah tampak dengan bergesernya awan.
Tanggal bulan yang 3 hari setelah bulan purnama (tanggal 18) itu sempat saya abadikan dengan kamera seadanya.

Mengingat, berdasar informasi di media masa posisi bulan ini jarak ke bumi termasuk dekat, oleh sebab itu saya sempatkan ambil gambarnya meskipun sekitar bulan gelap karena diambilnya pukul 04.50 pagi ini (24/1).

Disekitar tampak bulan juga diselimuti awan tipis yang membuat bulan dapat diambil gambarnya. Bagaimana terjadinya awan itu? Inilah yang akan kita kupas kali ini.

Teori Terjadinya Awan

Awan adalah massa yang dapat dilihat dari tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau permukaan planet lain.

Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu cabang meteorologi, seperti dikutip dari wikipedia dalam bahasa Indonesia.

Proses Terbentuknya Awan (pic. enjiner)

Awan adalah kumpulan titik-titik air yang melayang-layang di atmosfer dalam jumlah yang sangat banyak. Sama seperti api yang memanaskan air, matahari juga dapat memanaskan permukaan bumi kita yang sebagian besar terdiri atas lautan (air).

Proses terjadinya awan dikarenakan proses penguapan air dikarenakan adanya panas yang datang kepada air tersebut, menjadi uap yang melayang ke angkasa, kemudian menjadi titik titik air.

Diibaratkan kita memasak air dengan kompor pada panci dengan diberi tutup panci, saat air panas dan mendidih kemudian menguap menjadi uap air, maka uap itu melayang ke atas, selanjutnya uap air ditangkap tutup panci kemudian mengumpul menjadi kristal kristal air.

Proses tahapan lengkapnya pembentukan awan dapat diuraikan seperti berikut ini.

  • Seluruh air yang berada diatas permukaan bumi. Baik air danau, sungai, laut, bahkan air yang ada didalam tubuh kita. Ketika terkena sinar panas matahari atau pun udara panas yang membuat air tersebut menguap dan terbang keatas atmosfer.
  • Saat telah mencapai lapisan atmosfer yang memiliki suhu yang lebih rendah dari suhu normal. Maka, uap air tersebut mulai melakukan pengembunan dan menjadi titik-titik air yang bergabung menjadi satu dalam keadaan setengah menguap. Sekumpulan titik air dan uap air inilah yang disebut sebagai awan.
  • Sekumpulan awan uap air yang bergabung menjadi awan ini. Kemudian, bergabung dengan sekumpulan awan lainnya yang membuat dan menimbulkan massa awan yang semakin bertambah berat.
  • Dikarenakan massa awan tersebut semakin berat. Maka, awan yang ada turun mendekati atmosfer bumi yang paling bawah akibat adanya gaya gravitasi. Hal tersebut kemudian membuat terjadianya penurunan suhu dan temperatur disekitar wilayah yang ditutupi oleh awan akibat menghalangi cahaya dan udara panas yang ditimbulkan oleh matahari.
  • Dengan demikian, uap air yang telah menjadi air tersebut tidak dapat tertampung lagi dan turun ke bumi dan ini lah yang kita sebut proses terjadinya hujan.
  • Setelah melepas air yang telah jatuh ke bumi akibat proses terjadinya hujan. Maka, udara disekitar tempat tersebut kembali memanas. Hal ini menyebabkan air yang ada disekitar tempat tersebut kebali menguap dan naik ke atas atmosfer yang lebih dingin lagin untuk kembali membentuk awan.
View dari atas Gunung Lawu

Awan Penyebab Terjadinya Hujan

Apabila kristal jatuh tetapi tidak terurai menjadi air yang sempurna maka turunlah hujan disertai kristal kristal es.

Awan ini perkembangan awan kumulus yang menjulang tinggi dengan bentuk seperti kubah. Awan kumulonimbus berwarna abu-abu hingga gelap, dan inilah yang erat kaitannya dengan hujan deras yang disertai dengan angin kencang dan petir.

Bila sudah turun hujan seperti ini maka kristal air yang dibawahnya akan ikut mencair, dan jadilah hujan awet karena awan putih atau mendung putih.

Hujan mengguyur Kota Sekayu 23/9 sekitar pukul 16.40 (Musi Banyuasin)

Baca Juga : Ketep Pass, Menikmati Keindahan Alam Pegunungan, Sawangan Magelang

Hujan Kethek

Anda sering mendengar istilah udan kethek atau hujan kethek atau hujan kera. Hujan kethek terjadi apabila turun hujan tetapi ada sinar matahari disekitar air hujan yang turun tersebut.

Secara ilmiah sebenarnya ini fenomena alam biasa yang mana keberadaan matahari tidak berada di atas awan yang jatuh sebagai hujan tetapi berada jauh dari pusat hujan.

Lebih asyik lagi dengan hujan kethek ini bisa muncul pelangi. Miros lama hujan kethek dianggap kethek atau kera sedang minum, bila muncul pelangi maka sang kethek mengajak bidadari.

Baca Juga : 100 Puncak Gunung Tertinggi di Indonesia, Lokasi, dan Rute Pendakian

lanjutkan membaca, laman 2, Jenis awan


Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca