Sebagai daerah tropis, di Indonesia banyak sekali tumbuh pohon pisang, beserta buah tentunya. Pisang Raja yang paling terkenal, bahkan pisang Kepok sekalipun juga terkenal dengan pisang gorengnya.
Karena mudahnya mendapatkan pisang di negeri ini, kadang kita tidak tahu itu pisang jenis apa, atau pun namanya apa. Berikut ini jenis-jenis pisang yang terkenal.
- pisang Ijo (hijau),
- pisang Raja,
- pisang Ambon,
- pisang Mas,
- pisang Kepok,
- pisang Susu,
- pisang Cavendish,
- pisang Tanduk (kolak),
- pisang Barangan (Medan),
- pisang Gintung (Jawa Tengah)
- dan masih banyak lagi (coba setelah ini kita lihat satu persatu).
Bahasa Inggris dari pisang adalah Banana, sedang bahasa Jawa dari pisang adalah Gedang (digeget bubar madhang – dimakan setelah makan), merupakan buah yang banyak disajikan dalam berbagai kesempatan, dan mudah mendapatkannya di Indonesia.
Pisang (Musa Paradisiaca, Linn) familia dari Musaceae, tumbuhan ini berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Italia, Indonesia, Amerika, dan bagian dunia lainnya.

Tumbuhan pisang menyukai daerah alam terbuka dengan sinar matahari yang cukup, bisa hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga 1000 m lebih diatas permukaan laut.
Pada dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan yang tidak memiliki batang sejati. Batang pohonnya terbentuk dari perkembangan dan pertumbuhan pelepah-pelapah yang mengelilingi poros lunak panjang, batang pisang yang sebenarnya terdapat pada bonggol yang tersembunyi di dalam tanah.
Nama Daerah
Sebutan pisang di berbagai negara, Inggris – Banana, China – Tsiu, Cha, India – Pisyanga, Kila, Indonesia – Pisang, Thailand – Klue, Burma – Pyaw, Nget.
Sebutan pisang di masyarakat Indonesia pun beraneka nama, Jawa – Gedang, Sunda – Cau, Bali – Biu, Lampung – Puti, Gorontalo – Wusak Lambi, Lutu, Ambon – Kulo.
Komposisi kimiawi dalam buah pisang antara lain Vitamin A, B1, C, Lemak, Mineral (Kalium, Chlor, Natrium, Magnesium, Posfor), Karbohidrat, Dextrose, Air, Sucrose, Levulose, Zat putih telor, Zat tepung.
Beberapa jenis pisang, khususnya orang Jawa menempatkan pisang beraneka ragam, juga sesuai dengan jenis pisang tersebut.
Penyajian Pisang
Dalam penyajian pisang dikelompokkan menjadi dua, yaitu pisang saji dan pisang olahan. Maksudnya pisang saji itu pisang yang langsung dapat disajikan atau di makan, tetapi pisang olahan itu disajikan setelah di olah misal jadi keripik pisang, kolak pisang, molen pisang, dan lainnya.
Saya juga pernah mendengar ada pisang Gableg, itu seperti apa nanti coba disepadankan, kalau tidak yang disebut pisang gableg itu kita cari gambarnya.
Manfaat makan buah pisang sebagai buah yang kaya manfaat, silakan baca diartikel yang telah lama terbit.
Untuk Manfaatnya Klik (baca) –> Buah Pisang, Buah Surga yang Kaya Manfaat.
Pisang Ijo (Hijau)
Pisang ijo banyak ditemukan di pasar tradisional (terutama di pasar tradisional pedesaan Jawa), karena pisang ini paling banyak dicari terutama untuk si mungil atau untuk si balita (bayi, anak dibawah lima tahun).

Namanya saja pisang ijo, meskipun pisang sudah masak warnanya tetap hijau. Pisang ijo termasuk pisang saji. Ciri khas pisang ini manis gurih.

Pisang ini termasuk kategori buah yang sedang besar, tidak besar dan tidak kecil. Untuk diberikan kepada anak kecil biasanya akan diberikan dalam dua atau tiga kali saji.
Pisang Raja
Pisang raja termasuk buah pisang yang kulitnya agak tebal, buahnya manis legit. Pisang raja terdiri beberapa varietas atau jenis.

Khusus pada tradisi orang Jawa, pisang raja dijadikan tarub saat berlangsung pernikahan di mempelai (temanten) wanita, biasa juga disebut tuwuhan yaitu pisang yang masih ada di pohon dan masih lengkap ada jantung buah pisangnya, diletakkan di kanan dan di kiri pintu masuk. Biasanya buah pisang sudah hampir masak dan dibiarkan ‘suluh’ masak secara alami.

Tradisi juga di tempat Kissparry, biasanya buah yang di Tarub ini akan satu persatu diambil sama tamu atau panitia untuk di makan.
Di beberapa tempat bahkan tidak hanya tarub, tetapi pohon dan buah pisang ditanam di tiang-tiang tenda untuk sengaja disajikan dalam bentuk pisang masih utuh di pohonnya, tamu yang menginginkan langsung bisa memetik untuk di makan sebagai buah.