Angkutan darat seperti Gojek dan Maxim boleh beroperasi di terminal bandara Dhoho Kediri, disamping ada bus Damri dan bus Harapan Jaya yang juga telah beroperasi sebagai angkutan masalnya.
Membaca dan mengutip dari berbagai sumber, disebutkan bahwa bus milik pemerintah yakni bus Damri melayani sebagai angkutan masal menuju dan dari bandara Dhoho Kediri. Sementara dari pihak swasta, ada PO Harapan Jaya.
Ojek online GOJEK dan MAXIM termasuk angkutan umum yang beroperasi di Bandara Dhoho Kediri. Dikabarkan pula juga ada taxi, yaitu BlueBird. Mungkin nanti juga tidak ketinggalan akan ada angkutan online lain seperti GRAB beroperasi di bandara.
PO Damri akan menggunakan empat armada dan akan beroperasi di dua rute. Yakni Bandara Dhoho-Terminal Pare Kediri dan Bandara Dhoho-Terminal Gayatri Tulungagung.
Dari informasi yang didapatkan bahwa PO Harapan Jaya akan mengoperasional 8 armadanya, dan empat diantaranya memperkuat jalur Damri yaitu dari Pare dan Tulungagung, sementara armada yang lain akan melayani di rute yang berbeda, yaitu Terminal Nganjuk-Bandara Dhoho Kediri.
Sarana transportasi darat yang akan mengantarkan penumpang ke dan dari Bandara dari wilayah sekitarnya tentu sangat penting. Kehadiran moda transportasi bus, taksi, dan angkutan online tentu menjadi daya tarik lebih bagi penumpang pengguna jasa angkutan udara melalui bandara Dhoho.
Kita mungkin bisa naik bus tersebut dari sepanjang rute yang dilalui, apabila masih ada tempat duduk yang kosong.
Pare memang menjadi daya tarik sendiri, sebab Pare yang terkenal dengan adanya Kampung Inggris, dari sini termasuk calon penumpang berdatangan sehingga dimungkinkan banyak yang akan menggunakan jasa transportasi udara.
Seperti biasanya pula, dimungkinkan ada jasa angkutan darat tak berizin alias taksi gelap. Kita harus waspada dengan angkutan yang semacam ini. Bahkan, tidak dipungkiri kadang ada angkutan yang menyamakan harga taksi online tetapi saat dijalan atau tiba ditempat tujuan minta tambahan harga, terutama pada jam padat.
Disamping angkutan darat yang melayani ke Bandara Dhoho, tentunya termasuk akses jalan menuju dan dari bandara juga perlu mendapat perhatian pemerintah setempat dan daerah selingkar Wilis.
Moda transportasi yang ada punya peran sendiri-sendiri, contoh angkutan umum masal itu paling cocok untuk perorangan, sedangkan kalau ojek online atau taxi paling cocok untuk rombongan. Ini bila dipandang dari segi biaya perjalanan daratnya.
Akomodasi yakni hotel / penginapan dan rumah makan juga diperlukan untuk mendukung operasional bandara, mengingat asal daerah dari para penumpang yang mungkin cukup jauh.
Sebagai salah satu bagian eks warga Jawa Timur yang berasal dari Trenggalek, tentu saja kehadiran bandara Dhoho Kediri menjadi salah satu pilihan ketika akan pulang kampung ke Trenggalek. Semoga harga tiketnya bersaing. Sebab, kami biasanya lewat Yogyakarta atau Solo.
Seperti kita ketahui bahwa penerbangan ke Bandara Dhoho Kediri baru berlangsung dalam 2 hari perminggunya, yaitu hari Selasa dan Sabtu, dengan pesawat Citilink, pesawat plat merah. Tarif yang dipatok saat ini berkisar 900K.
Tarif tiket bus dipatok dengan harga Rp 50.000,- (50K) perorang sekali jalan, dan bus-bus tersebut hanya melayani rute bandara, otomatis sementara hanya beroperasi hari Selasa dan Sabtu sesuai jadwal penerbangan.
Salam
oleh LikKasjo
editor Eswedewea
