Kegiatan Ujian Bersama disingkat UB yang diselenggarakan oleh Badko LPQ (Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-Qur’an) Kota Semarang digelar hari ini di (Ahad 4 Agustus) model luring (offline) di SMPN 5 Semarang (Kagok).
Sebanyak 641 orang santri ambil bagian mengikuti UB offline atau luring kali ini, dengan mata ujian terdiri dari 6 (enam) mata ujian yaitu Tartil, Hafalan surat, Hafalan doa harian, Wudhu, Sholat, dan Dinul Islam.
Sejumlah santri tersebut dibagi kedalam 2 kelompok (tingkat) yaitu Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Taklimul Qur’an Lil Aulad (TPQ).
Selain peserta luring di SMPN 5 Semarang, juga ada peserta jalur ujian daring (online) sebanyak 800 orang santri.

Jalur ujian daring untuk materi ujian Dinul Islam dilaksanakan pada hari ini (Ahad 4 Agustus) serentak dengan jalur ujian luring, sehingga total peserta Ujian Bersama Badko LPQ Kota Semarang tahun 2024 sejumlah 1441 orang santri.
Dengan perincian dari tingkat TPQ sebanyak 1.156 santri dan TQA ada 285 santri.
Ketua Panitia, Ahmad Muchibbin, menyampaikan bahwa pembagian lokasi tes secara luring di SMPN 5 Semarang sudah disampaikan melalui grup Badko LPQ Kecamatan sehari sebelum pelaksanaan tes secara luring dengan harapan peserta dan pendamping sudah mengetahui lokasi tes sehari sebelumnya.
Pembagian lokasi tes dimaksud yaitu masing-masing ruang tes telah ditempel materi ujian dan nomor peserta tes. Meskipun demikian, peserta dapat memilih materi ujian yang dianggap pesertanya tidak banyak pada ruangan tersebut.

Bahkan Dewan Hakim (penilai) pada setiap ruangan juga sudah disampaikan sebelumnya kepada guru pendamping (peserta) ujian.

Wakil Ketua I Badko LPQ Kota Semarang, H Muh Dimyati, S.Ag. mengatakan, ujian bersama bertujuan untuk mengukur pencapaian pembelajaran para santri, serta mempererat silaturahmi antar santri dan guru. Dikutip dari SuaraMerdeka.
“Ujian ini diadakan sebagai bagian dari komitmen Badko LPQ untuk memberikan pendidikan agama baik teori dan praktik yang berkualitas. Selain itu sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi muda yang berakhlak mulia,” katanya.

“Ujian bersama ini sudah yang ke 15 kali kita laksanakan. Artinya kegiatan ini menjadi kegiatan rutin yang dilakukan Badko LPQ Kota Semarang,” katanya.
Menurut Dimyati, ujian ini bukan hanya sekadar untuk mengukur kemampuan santri, tetapi juga sebagai sarana evaluasi bagi para pengajar dalam meningkatkan metode pengajaran agar lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan pantauan di lapangan oleh Kissparry, bahwa pelaksanaan ujian berlangsung tertib dan lancar dengan fasilitas (SMPN 5 Semarang) yang sangat memadahi.
Diantara fasilitas tersebut antara lain ruang kelas yang mencukupi dan nyaman, tempat parkir yang luas, toilet yang tersebar dibeberapa titik, dan terdapat kantin.



Salam
oleh Eswede Weanind
editor Lik Kasjo