Kegiatan ini sederhana tetapi butuh ketekunan dan kebersamaan, Forum Remaja (red: kota) RT.04 RW.09 Kel. Tegalsari, Kec. Candisari, Kota Semarang, keliling kampung menjemput sampah (barang bekas) dan kemudian memilahnya dan menjualnya.
Mungkin tidak banyak yang melakukan kegiatan ini, yaitu perkumpulan remaja RT keliling kampung mengumpulkan sampah (barang bekas) dari warga kemudian dipilah, selanjutnya di jual.
Inilah yang dilakukan oleh Kelompok Remaja RT.04 RW.09 Kel. Tegalsari, Kec. Candisari, Kota Semarang.
Kegiatan yang dilakukan sebulan sekali, biasanya pada hari libur, seperti Sabtu atau Minggu.
Karena kegiatan ini melibatkan warga masyarakat sekitar se-RT atau tiap-tiap KK (Kepala Keluarga), sehingga disepakati setiap akhir pekan ketiga atau keempat, tergantung bulan berjalan.

Setiap keluarga dapat dipastikan memiliki sampah atau barang bekas, seperti sampah kertas (dan sejenisnya), sampah plastik (dan sejenisnya), dan besi/baja (dan sejenisnya).
Pilah sampah kertas yaitu berupa kertas (putih) biasa, kardus bekas bungkus barang, kardus bungkus penganan, stopmap/sampul, dan lain sebagainya.
Pilah sampah plastik yaitu berupa botol bekas minuman (air biasa), bekas minuman (air teh dan sejenis), tutup botol, dan botol plastik bekas wadah lainnya (TV, ember, gayung, dll).
Adapun pilah sampah besi/baja yaitu seperti seng bekas, spring, dan lain-lain, tetapi yang ini sangat jarang.
Selain sampah kering, sampah rumah tangga juga berupa sampah basah dari sisa-sisa sayuran dan makanan. Sampah jenis ini di masyarakat belum banyak dimanfaatkan, sebagai gambaran pemanfaatan sampah basah ini dapat digunakan untuk kompos
Tujuan Jemput Sampah dan Pilah Sampah
Tujuan utama semula adalah untuk mencari sumber pendapatan uang (pendanaan) untuk menambah kas remaja, namun dibalik itu sebenarnya terdapat tujuan-tujuan yang lebih dari sekadar mengumpulkan uang, sebab, diantara para remaja dalam perkumpulan ini sudah bekerja.
Adapun tujuan kegiatan tersebut adalah diantaranya sebagai berikut.
a. Menambah dan menumbuhkan keakraban antar remaja kampung se-Rukun Tetangga (RT)
Meskipun masih remaja, biasanya diantara mereka banyak berkegiatan, seperti sekolah, dan lain-lain. Bahkan ada yang sudah bekerja.
Dengan kegiatan tersebut tumbuh kebersamaan dan kegotongroyongan.
Dalam kegiatan ini juga bisa diselingi dengan obrolan saling silaturahim diantara remaja. Apalagi remaja diperkotaan yang penuh dinamika, bagi yang sudah bekerja, pergi pagi pulang malam.
Sehingga kegiatan ini menggunakan hari libur atau dilaksanakan pada hari libur, yang mana remaja banyak yang berada di rumah (tidak bepergian atau berkegiatan).

b. Menambah dan menumbuhkan keakraban antara remaja dan warga RT setempat (rumah ke rumah).
Mungkin sesama tetangga yang sebelumnya tidak tahu atau kurang tahu, menjadi tahu, itu si A dan ini si B dan seterusnya.
Kegiatan ini para remaja mengunjungi rumah ke rumah dalam satu RT, dan menanyakan “adakah sampah yang bisa diambil”.
c. Menumbuhkan jiwa semangat pantang menyerah, dan siap menerima kenyataan.
Tidak semua rumah yang didatangi/dikunjungi, mendapatkan barang yang di cari (di buru/di jemput) berupa barang bekas atau sampah. Kondisi ini harus bisa diterima oleh remaja yang keliling kampung.
d. Olahraga dan Rekreasi (Refreshing)
Kegiatan ini sederhana tetapi juga bisa menjadi ajang olahraga dan rekreasi, mengingat medan di wilayan RT.04 RW.09 Tegalsari yang berbukit, naik-turun tangga.
Bahkan, bisa sebagai ajang refreshing bagi para remaja, untuk guyonan, sendau gurau sesama teman.
Refreshing artinya melakukan kegiatan untuk menyegarkan kondisi tubuh dan pikiran. Refreshing dikutip dari Kumparan.com.

e. Problim solving masalah keuangan (Kas Remaja)
Pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama (kekompakan) antara perkumpulan remaja, perkumpulan PKK, dan warga RT tersebut membuahkan hasil berkenaan dengan mengatasi masalah kas keuangan perkumpulan remaja setempat, yaitu RT.04 RW.09 Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Adapun pengertian problim solving dikutip dari Google, Problem solving adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau mencari solusi dari suatu hambatan. Kemampuan ini merupakan soft skill yang dibutuhkan dalam berbagai bidang pekerjaan.
Proses problem solving :
- Mengidentifikasi masalah
- Memahami masalah dan mengenali gambaran pokok persoalan
- Menganalisis informasi yang terkait
- Berpikir kreatif
- Mengambil keputusan dengan mempertimbangkan berbagai faktor
Dalam hal ini uang kas remaja bertambah yang didapatkan dari hasil penjualan barang bekas (sampah) yang dikumpulkan dari rumah ke rumah warga satu RT.
Koordinasi dengan Ibu-ibu PKK dan Forum Musyawarah RT
Sebelum melakukan kegiatan ini, sebelumnya mengadakan koordinasi antara perwakilan perkumpulan remaja dengan ibu-ibu PKK, pada forum pertemuan PKK, dan koordinasi perwakilan perkumpulan remaja dengan bapak-bapak se-RT pada forum Pertemuan RT.
Remaja melakukan sosialisasi program kerja, diantaranya yaitu pilah sampah.
Semula disepakati bapak-bapak yang jaga ronda (poskamling), yang punya barang bekas dalam program pilah sampah, membawa barang bekasnya dan dikumpulkan di poskamling.
Namun, hanya berlangsung sehari dua hari dan tidak semuanya bersedia membawa, atau berbagai alasan seperti hujan, lupa, dan sebagainya.
Akhirnya disepakati lagi, “barang bekas” tidak dibawa saat jaga rionda malam, tetapi akan dijemput atau diambil oleh remaja tiap bulan sekali, pada minggu ketiga (keempat).

Ternyata cara ini lebih efektif, disamping barangnya tidak rusak dan masih bagus, maka barang langsung terkumpul dan langsung dipilah. Atau, bahkan langsung dipanggilkan tukang rosok.
Menambah Uang Kas Remaja
Hasil akhir dari jemput sampah dan pilah sampah yaitu uang hasil penjualan dari barang bekas (sampah) tersebut, masuk ke uang kas remaja RT.
Hal ini tidak akan terwujud jika tidak ada kerjasama antar semua warga setempat, ialah antara remaja, ibu-ibu, dan bapak-bapak.
Sumber keuangan keluarga berasal dari bapak dan/atau ibu, sehingga remaja (anak) tentu juga akan meminta kepada orang tua mereka, maka dengan cara tersebut (red: pilah sampah, jual) pengeluaran keluarga berkurang.
Salam semoga bermanfaat
ditulis oleh Taufik Khoiruddin
editor Lik Kasjo (Sunaryo, SE, M.Si.)