Perjalanan kami untuk wisata ke pantai Parangtritis dalam sebuah rombongan bus kecil, dan hari itu sudah siang, dari kejauhan tampak papan nama sebuah rumah makan, akhirnya kami mampir ke Rumah Makan Bale Sambal yang kebetulan berada di Jalan Parangtritis, tepatnya depan kampus ISI Yogyakarta.
Sebenarnya saya hanya mengikut saja apa yang kadang tidak direncanakan oleh penyelenggara (koordinator), sepertinya asal belok saja ke rumah makan itu, Bale Sambal (Parangtritis), karena kami sebagai peserta tidak diberi tahu sebelumnya.
Apabila membaca informasi didepan RM tersebut, Bale Sambal ada 4 Cabang. Lokasi di Jalan Parangtritis adalah salah satu cabangnya, tepatnya di depan Kampus ISI Yogyakarta.
Tempat ini menyediakan permainan bola sodok, dan kami sempat mencoba-coba sambil menanti pesanan makanan disajikan. Sedangkan tempat untuk menyantap hidangan ada yang di meja dan kursi, ada pula yang model lesehan. Saya memilih yang lesehan dan sebagian lain ada yang memilih duduk di kursi.
Aneka makanan dan minuman tersedia, saat itu untuk makanan ada yang pesan bebek goreng, sambel korek, ada yang ikan gurami, ada pula soup. Untuk minum juga tersedia beraneka ragam minuman mulai dari teh panas hingga jus, sup buah juga ada.
Yang menjadi ciri khas adalah nasi disajikan dalam wakul (bakul), untuk mengambil nasi atau entong juga dari kayu.
Yang paling menarik, yaitu sambil menanti sajian makan dan minum yang dipesan, pengunjung bisa menikmati aneka tulisan yang memotivasi, yang melucu, dan lainnya, sehingga pengunjung tambah asyik.
Waktu tunggu relatif singkat atau tidak terlalu lama, untunglah nggak pake lama. Minuman yang dipesan segera tersaji, kemudian menu makanan sesuai dengan pesanan masing-masing.
Begitu pesanan makanan sudah tiba, kita bisa langsung menyantapnya.
Saat menyantap sambil duduk di kursi, hidangan ditaruh di meja, sedangkan gambar bawah ini yaitu menyantap makanan dengan lesehan atau duduk di lantai dengan alas tikar, sedang hidangan juga di tarus di atas meja rendah.
Untuk yang tempatnya lesehan, kita bisa beristirahat rebahan, sekaligus merenggangkan badan setelah perjalanan cukup jauh.
Harga sudah tercantum di daftar menu, namun tidak begitu memperhatikan harga, sepertinya ya standar harga di rumah makan, dan tidak mahal-mahal amat dan cenderung bersahabat dengan kantong kita. Terbukti setelah kami selesai menyantap hidangan ada serombongan mahasiswa yang berkunjung ke rumah makan tersebut, tentu untuk menikmati makan siangnya. Bersamaan dengan kami juga ada beberapa meja telah diduduki orang yang datang lebih dahulu.
Kami menggunakan kendaraan bus tanggung, tempat ini juga menyediakan area parkir yang cukup luas, karena bus juga bisa parkir di sini.
Untuk Anda yang akan berkunjung ke Parangtritis, bisa mencoba mencicipi sajian Bale Sambal Parangtritis.
Kata-kata Pajangan
Inilah antara lain kata-kata mutiara yang di pajang dengan pigura di dinding rumah makan Bale Sambal Parangtritis, yang sempat saya catat.
Ketika kamu berhasil
Teman-temanmu akhirnya tahu siapa kamu..
Ketika kamu gagal
Kamu akhirnya tahu siapa sesungguhnya teman-temanmu…
(Aristoteles)
Orang bijak santun bicaranya
Orang baik sopan perilakunya
Orang pintar tepat berfikirnya
Orang stress update status melulu kerjannya
(Bale Sambal)
Jika kamu ingin terlihat GANTENG
maka pergilah dengan orang-orang JELEK
MANTAN pacar itu
adalah ucapan yang diperhalus
dari kata
BEKAS
Dan masih banyak lagi.
Itulah sekilas RM Bale Sambal Parangtritis, meskipun sekilas namun tetap terkenang dengan aneka motivasi.
(WN)
