Meskipun aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum lama mengalir di wilayah Tenggulang Baru, Babat Supat (Sungai Lilin), Kab. Musi Banyuasin, namun sinarnya sudah mulai dinikmati oleh warga setempat.

Gambar ini diambil setahun yang lalu, 22 Desember 2016, ketika kami menyelenggarakan kegiatan reuni keluarga besar Kissparry di Sekayu Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dan sebelum berkumpul di Sekayu, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kissparry pusat di Desa Tenggulang Baru, Kec. Babat Supat (Sungai Lilin :dulu Red), Kab. Musi Banyuasin. Dalam kunjungan ke Desa Tenggulang Baru tersebut terungkap adanya jaringan listrik yang belum ada aliran listriknya.

Kegiatan silaturahmi yang selama ini banyak dilakukan pada siang hari, semenjak hadirnya listrik dilakukan pada malam hari.
Suara dentuman musik antar rumah saling bersautan dan berlomba beradu kualitas. Pedagang Barang Elektronik lalu lalang menghampiri setiap rumah untuk menawarkan dagangannya.
Ada kejadian lucu dengan hadirnya listrik, kenapa tidak dengan semangatnya semua elektronik yang dimiliki digunakan dengan maksimal, tiba-tiba lampu mati dan keluar suara isyarat dari meter listrik. “waduh belum seminggu kok sudah habis tokennya”, gumam salah seorang warga.

Dengan adanya listrik tentu akan menjadikan wilayah Tenggulang Baru lebih bersinar, bagaimana tidak, jalan-jalan yang biasanya hanya ada penerangan mulai pukul 18.00 hingga 23.00 WIB, selepas waktu tersebut hingga pagi keadaan luar rumah menjadi gelap gulita, kecuali saat bulan bersinar, pun keadaan di dalam rumah kadang hanya dengan penerangan lampu minyak.
Aliran listrik saat ini tentu warga bisa menikmati penerangan semalam suntuk, kecuali ada pemadaman dikarenakan ada gangguan. “Lampu sering padam, terutama pada saat hujan lebat”, kata salah seorang warga.
Kissparry