Mengunjungi Pusat Kerajinan Kriya Kayu
Pusat kerajinan kriya kayu dimaksud adalah Rik-Rok, disini menyediakan aneka kerajinan dari kayu, dan di sini peserta juga diperbolehkan praktek merangkai.

Disamping kerajinan dari kayu juga ada kerajinan dari batu dan bambu. Oleh penyelenggara ditempat ini disediakan jajanan dan buah, juga minuman, ada es lilin juga disini.

Disetiap pemberhentian disediakan tempat istirahat, yang dapat digunakan untuk beristirahat yang merasa lelah.
Berkumpul Di Candi Pawon
Kegiatan gowes selanjutnya adalah mengunjungi Candi Pawon, untuk bergabung dengan kelompok yang lain. Di lokasi ini juga memiliki tempat yang luas, dibanding tempat-tempat lain yang di sambangi ketika gowes sepeda.


Di tempat ini waktu yang disediakan lebih lama dari tempat lain yang dikunjungi, karena merupakan kunjungan terakhir di kegiatan Wisata Sepeda Borobudur. Selain itu ditempat ini juga merupakan tempat sejarah.

Guna memeriahkan suasana, oleh penyelenggara gowes diadakanlah acara pelepasan balon sebagai tanda berakhirnya kegiatan gowes kali ini.

Suasana tambah meriah, meskipun sebagian peserta menyampaikan kalau lelah atau cape selama mengayuh sepeda. Maklumlah karena memang tidak biasa, dan untuk yang biasa atau setidaknya sering jalan-jalan pagi mungkin kegiatan seperti ini tidak begitu berarti. Namun juga maklum, karena total waktu yang digunakan untuk gowes lebih dari 2 jam (120 menit).
Berakhir dan Makan Siang
Selepas berkumpul di Candi Pawon, peserta segera kembali ke lokasi awal yang jaraknya sekitar 1 KM.
Lebih kurang pukul 10.30 rombongan peserta pesepeda sudah sampai kembali ke base camp (Pendopo Wisata Sepeda) untuk istirahat dan menikmati makan siang.

Nasi Liwet adalah termasuk nasih khas Jawa Tengah (tempoe doeloe). Sebanarnya bahan baku sama, yaitu beras, yang berbeda adalah cara memasaknya. Sedangkan penyajian dengan dimasukkan ke dalam kukusan diatas dandang tanah dengan arang bara api, dapat menambah kekhasan dan cita rasa yang khas nasi liwet.

Nasi Kebuli, prosesnya hampir sama dengan nasi liwet. Apabila nasi liwet hanya di aru (bolak balik saat pemasakan pertama) kemudian di dang, kalau nasi kebuli di aru dengan gudangan dengan komposisi khusus.
Selesai makan ternyata setelah melihat jam, waktu baru menunjukkan 11.15 WIB, baru terasa ternyata makan siangnya awal banget. Itu mungkin peserta pada lapar setelah gowes (mengayuh) sepeda sekitar 2 jam, meskipun banyak berhentinya.
Kembali ke Hotel
Peserta dijemput dan diantar kembali dengan armada yang sama dari Pendopo Wisata Sepeda menuju hotel (tempat menginap). Sampai hotel Atria Magelang tempat kami menginap kurang lebih pukul 11.50 WIB. Setelah itu melanjutkan agenda kegiatan lainnya.
Rekomendasi
Apabila Anda di Magelang terutama berombongan (asyiknya rame-rame), tidak ada salahnya mencoba untuk mengunjungi Kampung Wisata Borobudur di Desa Wanureja lembah Menoreh, satu wilayah dengan Candi Pawon Borobudur.
∏
KissParry (WN)
Editor EswedeWea