Kabar santer tentang pemberian bantuan kuota internet bukan hanya pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen, bahkan masyarakat umum juga mendapat dengan cara tertentu.
Hati-hati untuk khusus yang masyarakat umum, karena kemarin baru saja saya dapat terusan sebuah link web katanya memeroleh kuota internet gratis, dan apa yang terjadi.
Saya langsung ngecek link internet yang diberikan melalui teman saya tersebut, cara ngeceknya adalah link web induknya, dan ternyata benar kalau pemberian ini adalah abal-abal alias bohongan.
Meskipun mungkin benar kelak dapat kuota internet, tetapi saya bilang kepada taman saya, hati-hati jika link nya induk tidak jalan atau tetap diarahkan ke link itu berarti apus-apus, atau sebenarnya ingin mengumpulkan informasi data dari pengirim untuk keperluan sesuatu.
Saya memberi contoh misalnya ada link https://kissparry.com/daftar-kuota-gratis.html maka cara ngecek web induk adalah http://kissparry.com nya diketik pada browser bisa jalan nggak.
Ternyata alamat web yang diberikan ketika saya jalankan muncul seperti gambar di atas.
Bagaimana kalau yang ini, tentang program pemberian kuota internet bagi Mahasiswa dan Dosen dilingkungan Kemdikbud.
Bantuan Kuota Internet bagi Mahasiswa dan Dosen Perguruan Tinggi Kemdikbud
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atau yang lebih dikenal dengan Ditjen Dikti mengeluarkan surat bernomor 821/E.E1/SP/2020 tertanggal 27 Agustus 2020 tentang program pemberian kuota internet bagi Mahasiswa dan Dosen.
Berapa besar bantuan yang akan diberikan? yaitu 50GB perbulan.
Caranya bagaimana? Semua perguruan tinggi dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibawah Ditjen Dikti diharuskan update data Nomor HP semua mahasiswa dan dosen.
Jadi, bagi mahasiswa atau dosen silakan cek apakah data Anda benar nomor HP sesuai. Ditambah lagi agar update NIK (Nomor Induk Kependudukan), mungkin biar tahu ini mahasiswa asalnya dari mana. Melalui akun my PT nya.
Apakah Semua Mahasiswa dan Dosen Dapat Bantuan Kuota Internet?
Saya tidak bisa menjawab, biasanya sih ada SKB (Syarat dan Ketentuan Berlaku), tetapi yang terpenting yaitu perbaikan data diri pada data pokok bagi tiap-tiap mahasiswa dan dosen harus secepatnya dilakukan.
Setidaknya mengecek dan memastikan data masing-masing di pangkalan data apakah sudah benar, karena biasanya nomor HP sering dikasih nomor yang lain.
Surat Dirjen Dikti tersebut tidak ditujukan kepada mahasiswa dan dosen, tetapi kepada pimpinan perguruan tinggi negeri dan ketua LLDikti.
Sesuai surat tersebut perbaikan data hanya diberi waktu hingga Jumat 11 September 2020.
Sebagai mahasiswa dan dosen harus memastikan nomor HP yang untuk internet tercantum pada pangkalan data dalam sistem imformasi perguruan tingginya.
Kisah nyata pendakian Gunung Lawu yang Penuh Misteri, hutan tanpa sinyal.
Semoga semuanya dapat bantuan kuota internet.
Semoga bermanfaat
oleh Eswedewea
editor Eswedewea
Kissparry 