Pagi ini (17/10) sekitar pukul 05 pagi, suasana cerah ceria kekuning-kuningan, ternyata langit berwarna jingga yang membuat pagi ini tampak cerah sekali.
Jingga warna awan (langit) disebabkan apa ya? Seperti dikutip dari teknologi.id, bahwa Saat matahari berada di ufuk timur atau barat, sudut matahari lebih kecil relatif terhadap tempat kita berada, dibanding saat matahari diatas kita.
Sehingga cahaya harus melewati atmosfer yang lebih tebal, yang lebih banyak partikel gas dan debu yang ditumbuk. Maka akan semakin besar panjang gelombang yang terbiaskan.

Cahaya yang mempunyai panjang gelombang terpanjang yaitu merah dan jingga tentu yang akan sampai ke mata kita. Itulah alasan mengapa saat fajar dan senja mata kita melihat warna merah jingga yang sangat indah.
Dapat disimpulkan bahwa semakin tebal lapisan yang dilewati cahaya, maka semakin banyak cahaya yang dibiaskan.
Intinya warna langit bisa berubah karena adanya atmosfer. Jadi bila kita berada di luar angkasa yang tanpa atmosfer, maka kita hanya melihat kegelapan saja dan cahaya matahari hanya akan terlihat putih.
Saat pengambilan gambar seperti dibawah ini, warna langit sudah kembali normal

Cukup jelas ya, mengapa pagi ini langit berwarna jingga dan menarik sekali. Bisa jadi karena ketebalan itu juga dikarenakan adanya mendung atau awal yang agak tebal.
Buktinya ini, saat pukul 07.47 WIB (waktu Jakarta) penampakan dari matahari hanya putih seperti bulan disiang hari.

Ini bukan bulan tetapi sang surya atau matahari pukul 07.47 WIB (waktu Jakarta), mentari ini dibalik awan yang agak gelap.
Gambar dibawah ini adalah gambar bulan di siang hari/sore hari. Lokasi pengambilan gambar hampir sama dengan yang saat matahari dipagi hari tampak keputihan dibalik awan.

Sekian, semoga bermanfaat
oleh Eswede Weanind
editor Kissparry