Tak terasa yang dulu masih merah, sekarang beranjak dewasa. Bayi itu bernama PATRI. Tahun ini genap 18 tahun. Itulah bayi organisasi anak dan keluarga besar Transmigran Indonesia.

Renungan warga
Setiap mendekati tanggal 16 Februari, hati rasanya muncul kerinduan. Seperti keluarga yang sedang menunggu kelahiran bayi di ruang tunggu bidan desa.
Tak terasa yang dulu masih merah, sekarang beranjak dewasa. Bayi itu bernama PATRI. Tahun ini genap 18 tahun. Itulah bayi organisasi anak dan keluarga besar Transmigran Indonesia. Jutaan warga transmigran yang tadinya tak saling mengenal, dari Aceh hingga Papua, tiba-tiba bisa saling menyapa. Dipertemukan oleh kelahiran bayi PATRI 18 tahun yang lalu.

Padahal banyak diantara mereka sebelumnya tidak pernah jumpa. Tapi ketika bincang di grup seperti saudara lama yang tiba-tiba bertemu di dalam kendaraan umum. Atau tanpa diduga seperti ketemu di warung kopi dekat terminal. Sambil makan singkong goreng dan minum kopi luwak.
Saya lihat digrup-grup DPD dan DPP PATRI, pembicaraan sangat “gayeng“. Aneka ceritanya mengalir. Ada pengalaman saat baru tiba di kimtrans, cerita anak, cerita harga sawit, cerita kasus tanah, bisnis batik, berita beasiswa, kematian, kebanjiran, politik, ibukota Negara Baru, dan masih banyak lagi.

Semoga kita semua warga PATRI tetap kompak bersatu. Selalu konsisten meneruskan cita-cita para Bapak Bangsa kita. Transmigrasi Mati-Hidup Bangsa Indonesia. Gerakan Transmigrasi sebagai ruh yang turut membangkitkan semangat membangun daerah dan merekatkan hubungan antar anak bangsa.
Kota Depok, 04/02/2022
Pak Lurah DPP PATRI
Dikutip oleh Lik Kasjo
Editor Eswedewea