Sudah jamak kita kenal saat bulan Ramadhan berlangsung, disebut babak final yaitu di sepuluh hari terakhir.
Sahabat Kissparry semoga sepakat dengan istilah tersebut tentang babak final, namun, bila kita menyaksikan yang terjadi dalam suatu laga entah itu perlombaan atau pertandingan, bisa sampai ke babak final, tentu melewati babak sebelumnya.
Mungkinkah, dengan banyak peserta perlombaan, bisa ke babak finas tanpa melewati babak sebelumnya, namun ini ramadhan bisa diibaratkan ini lomba lari marathon, jadi berangkatnya tentu bersama-sama, dan barisan start terdepan tentu orang-orang yang sudah ngetop atau berprestasi di lomba tersebut.
Untuk lomba marathon Ramadhan memang beda, tidak membedakan prestasi sebelumnya, namun kebiasaan sebelumnya tentu akan sedikit banyak berpengaruh dalam mengambil start terdepan, meskipun dapat dikatakan peserta diberi kebebasan.

Maka dari itu, sekarang kita kembali ke topik yang akan disajikan disini, yang kami angkat dari opini atau pandangan yang beredar di media sosial, dan langsung dikutip saja.
Baca juga : Nuzulul Qur’an, Malam 17 Ramadhan atau Lailatul Qadar?
MEMASUKI BABAK FINAL RAMADHAN🌙💫✨
✏ Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
🪶Saudaraku..,
~Kita memasuki malam puncak dari malam-malam di bulan Ramadhan.
~ Inilah Babak Final!
~Prime Time yang harus kita manfaatkan!
~ Persiapkan diri Anda!
~Ini adalah kelas akselerasi!
🌙10 hari terakhir, di antara malam-malam tersebut ada satu malam dimana kita berkesempatan (jika berhasil) meraih pahala seperti beribadah selama 1000 bulan. Dalam firman Allah disebutkan;
“Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.”
(QS. Al-Qadar: 3)
🌌Dan untuk malam spesial ini, bukan saja pahala berlipat yang akan kita dapatkan, namun juga ampunan, ya ampunan dari dosa-dosa kita.
🌙Sabda Nabi ﷺ yang sangat terkenal:
~”Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari)
🌙Dengan demikian, tidak heran jika Aisyah -radhiyallahu ‘anha- bertutur:
~”Nabi ﷺ bersungguh-sungguh dalam beribadah dengan kesungguhan yang tidak pernah terlihat di waktu-waktu yang lain.”
(HR. Muslim)
⚠️Renungkanlah…
🌙🤍Jika sosok sekaliber Nabi ﷺ yang akan membuka pintu Surga pertama kali di Hari Kiamat masih mencari malam tersebut, lalu bagaimana dengan kita?
🌙🤍Jika Kekasih Allah dan seseorang yang telah diampuni seluruh kekhilafannya masih mencari malam Lailatul Qadr, lalu apakah kita pantas santai-santai saja?
🌙🤍Jika Seorang Nabi terbaik bangun untuk menghidupkan malam-malamnya, lalu kita membaca doa tidur?
🌙🤍Jika Rasul ﷺ sibuk membaca Alquran, lalu orang seperti kita sibuk nongkrong di luar?
~Lalu kita meremehkan??
~Sibuk menonton TV acara yang tidak bermanfaat??
🌙Saudaraku,
~Ini 10 hari terakhir, jangan lengah!
~Maksimalkanlah!
~Usir rasa kantuk itu!
~Ingatlah…inilah babak final bulan suci,
~Dan ingatlah… kekalahan yang paling menyakitkan adalah kekalahan di sebuah partai final
Semoga ALLAH memberikan taufiq untuk kita semua,
Selamat berjuang!!! Bismillah.
✏ Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Bahasan dan Kajian
Perlu dibahas dan dikaji apa tidak ya…? sepertinya sih sudah jelas… namun ada yang menjadi catatan kita, tentang menghidupkan malam, ini hanya malam, ya, malam hari.
Maksudnya supaya tidak memperbanyak tidur, dipenghujung bulan Ramadhan.
Salam
editor Eswede Weanind