Belajar Mengakui Kesalahan | Pelita Kehidupan

Kissparry kali ini akan menurunkan artikel dari pesan singkat di media sosial, edisi Pelita Kehidupan, dari berbagai sumber. Tema saat ini yaitu Belajar Mengakui Kesalahan.

PELIT❤️ KEHIDUPAN

Belajar mengakui Kesalahan

Kurangnya Komunikasi bisa menimbulkan gosip, perselisihan, dan salah paham.

Hal Terpenting dalam hidup bermasyarakat adalah bisa berkomunikasi dengan Baik, saling memahami, toleransi, saling membantu.

Kita semua adalah Saudara, jika selalu bertikai dan miskomunikasi, maka tidak akan bisa hidup berdampingan dengan Damai.

Belajar Melepas atau Merelakan.

Hidup kita ibarat sebuah Koper, yang diangkat saat perlu dan ditaruh saat tidak perlu.

Saat harus melepas/merelakan, jika kita malah melekatinya, maka seperti mengangkat Koper yang berat dan tidak bisa diayun maupun diangkat lebih tinggi.

Belajar mengakui kesalahan, menghargai orang lain, dan memaklumi orang lain, barulah kita bisa Diterima oleh orang lain.
Belajar melepas barulah kita bisa bebas leluasa.

Belajar merasa Terharu.

Saat melihat Kebaikan orang lain, kita merasa senang melihat orang baik dan hal-hal baik, dan kita merasa Terharu.

Bisa merasa Terharu adalah suatu bentuk kasih sayang.
Dalam hidup banyak hal dan kata-kata yang bisa membuat kita Terharu.

Jadi kita pun harus berusaha supaya bisa membuat orang lain Terharu (dengan berbuat hal-hal baik dan berkata-kata baik).

Belajar Bertahan Hidup.

Untuk bertahan hidup, kita harus menjaga Kesehatan.
Tubuh Sehat tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga membuat teman dan keluarga kita merasa Tenang.

Karma seperti buah yang Tergantung pada cabang pohon.
Menunggu Kematangan pada waktu yang Tepat, pada kondisi yang Tepat.
Saat buah itu Matang, ia akan Jatuh menghantam tanah dibawahnya.

Apakah tidak ada Cara untuk Menghapus Karma Buruk ?
Kita tidak bisa menghapus Karma buruk, tapi bisa membuat Dampak Buruknya menjadi lebih ringan dengan cara
Perbanyaklah Berbuat Kebajikan.

Jembatan Ampera Palembang, 28 Desember 2023

Seperti halnya segelas air garam yang sangat Asin, jika ditambah dengan air tawar, sampai gelas itu tak mampu lagi menampung dan air mulai berceceran keluar, lama kelamaan air yang Asin akan mengalir keluar dan yang tersisa di gelas hanyalah Air Tawar saja.

Ingatlah, jika ada Karma buruk yang terjadi pada kita, janganlah membalasnya, karena disaat kita membalasnya, disitulah Karma Buruk Baru tercipta.

Relakan saja, dan berpikirlah positif :
Karma Buruk ku telah berkurang satu².

Kebencian tidak akan pernah Berakhir apabila Dibalas dengan Kebencian.
Kebencian akan Berakhir bila Dibalas dengan tidak Membenci.

Semoga bermanfaat

dari @medsos WAG
kiriman Emilia
diunggah oleh Eswede Weanind

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.