Mereka yang pernah menjadi pelajar, mahasiswa, atau pemuda tahun 1980-1990an, tentunya pernah ikut Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).
Setidaknya kita masih ingat. Para penatar (manggala) menjelaskan beberapa hal:
01. Mengapa Negara Indonesia yang akan merdeka harus punya dasar negara?
02. Bagaimana proses lahirnya kata Pancasila dan dasar negara
03. Siapa saja para tokoh yang berperan dalam penyusunan Pancasila?
04. Bagaimana bunyi/isi rumusan Pancasila 1 Juni 1945 (usulan Bung Karno), Panitia Sembilan (Piagam Jakarta 22 Juni 1945), dan yang akhirnya disepakati sebagai bagian Pembukaan UUD 1945 (18 Agustus 1945)?
05. Mengapa ada Hari Lahir Pancasila dan Peringatan Kesaktian Pancasila?
Dan lain-lain tentang Pancasila. Seperti 36 butir pengamalan Pancasila, pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila). Dulu PMP pernah ada, kemudian sekarang tidak diajarkan lagi.

Intinya, sebagai Negara Kepulauan yang beraneka ragam agama, suku, dan budaya, Indonesia sangat membutuhkan pemersatu bangsa. Itulah Dasar Negara Pancasila.
Bagaimana hubungan Transmigrasi dengan Pancasila? Hakikatnya Transmigrasi adalah suatu Gerakan Nasional Perekat Bangsa. Karena Transmigrasi selain turut membangkitkan semangat membangun daerah, juga kian mendekatkan hubungan antar anak bangsa. Dengan kian dekatnya hubungan antar suku bangsa, akan mendorong bersatunya hati, untuk secara bersama -sama mencintai negerinya.
Dalam tataran praktis, kita budayakan sikap lebih rela berbagi kepedulian dan kemampuan. Misalnya membantu kepada sesama anak bangsa yang sedang kesusahan, daripada menyerahkan tanah kepada segelintir orang yang sudah kaya raya. Seperti untuk HGU, pertambangan, dan lainnya.
Menolong orang susah mungkin hanya dapat do’a, pahala, dan berkah. Tanpa mendapatkan rupiah. Sedangkan menyerahkan tanah kepada segelintir orang kaya kita langsung dapat harta melimpah. Tetapi berapa lama masa hidup kita dimuka bumi ini, dibandingkan dengan alam akhirat?
Karena itu sudah seharusnya @semua orang warga Bangsa mendukung Hari Transmigrasi Nasional. Melepaskan sikap egois, mengembangkan budaya saling cinta sesama warga bangsa. Ingat saudara, hidup di dunia hanya sebentar saja.
Mari kita ingat. Apa pesan para para Bapak Bangsa dan tokoh kita?
01. Djasmerah, djangan sekali kali melupakan sedjarah (Bung Karno)
02. Landjoetken pembangunan (Pak Harto)
03. Eranya Teknologi Canggih (BJ Habibie)
04. Gitu aja repot (Gus Dur).
PATRI, Rumah Perekat Bangsa ![]()

Hasprabu Patri
Arsip 31 Mei 2023