Suasana Puncak Lawu
Sekitar pukul 04.00 WIB pagi fajar, tim KissParry sudah berada di sekitar puncak Hargo Dumilah. Niat untuk melihat matahari terbit, tercapai, karena cuaca pagi itu sangat cerah.
Fajar Menyingsing dan Matahari Terbit
Sang fajar nampak mulai menyingsing, meskipun angin sepoi-sepoi masih terasa dingin, namun hati sudah sangat lega, karena sebentar lagi pasti sang surya akan menampakkan diri, artinya alam yang tadi nampak gelap akan terlihat terang-benderang.

Suasana sudah mulai terang, pancaran sinar matahari pagi ke bumi sudah membuat suasana dingin menjadi lebih hangat.

Fenomena yang menarik tentunya, ketika berada di tempat yang lebih tinggi kita bisa menyaksikan hadirnya matahari lebih awal dari pada yang berada di dataran rendah.
Disamping itu sudah barang tentu kita bisa meyaksikan apa-apa yang terlihat dibawah dari kita, namun biasanya tertutup oleh awan, mengingat awan berada lebih bawah dari tempat berada.
Baca Juga : Nama Obyek Wisata di Sragen, Rute, dan Kulinernya

Terpancarnya sang surya matahari pagi menyinari bumi membuat suasana terasa lebih damai dan lebih tenang juga senang, mengingat akan fenomena misteri menjelang matahari terbenam sangat berbeda rasanya.
Bila sore itu terasa mencekam karena membuat takut dengan keanehan-keanehan yang dijumpai, ketika fajar menyingsing dan sang surya mulai hadir, seakan keanehan sore dan malam itu sudah terlupakan.

Hargo Dumilah Puncak Gunung Lawu
Lega rasanya, ketakutan yang dialami hampir sepanjang sore malam hari terbayar sudah, dengan melihat tugu puncak Hargo Dumilah 3265 MDPL.
Tim tidak segera berfoto di tempat tersebut, namun memilih untuk menelusuri area sekitar puncak, dengan menikmati alam dan keagungan Tuhan.
Si burung masih terlihat di sini, entah yang lain melihat atau tidak, KissParry Jr tidak menanyakannya.
Suasana di puncak Lawu sangat ramai dengan kehadiran para pendaki yang terus berdatangan, namun sebenarnya banyak pendaki yang telah sampai di area sekitar puncak, entah di Hargo Dalem ataupun yang lainnya.

Tugu puncak Lawu di Puncak Hargo Dumilah, diberi penanda untuk memudahkan para pendaki menujunya, juga untuk berfoto ditempat tersebut. Untuk mengambil gambar harus rela antri.

Di sekitar puncak Hargo Dumilah, tim tidak terlalu lama, hanya sekitar sampai pukul 07.00 WIB, karena masih banyak yang akan dikunjungi, misalkan Pasar Dieng atau Pasar Setan atau Pasar Bubrah, yang menjelang sore itu benar-benar seperti pasar.

Tim mampir ke warung Mbok Yem untuk sarapan pagi, dan setelah cukup beristirahat sambil menikmati teh panas, kemudian melanjutkan perjalanan ke area yang lainnya.

Setelah itu segera untuk bergegas turun dari Gunung Lawu untuk menuju base camp di Cemoro Sewu.
Sukses KissParry Junior Alif.
SukaDisukai oleh 1 orang
Oke, terima kasih, tapi ceritanya akan diperbaiki agar runtut, karena sejak awal pendakian diikuti burung, karena pendakian pertama
SukaDisukai oleh 1 orang
saya dua kali lewat jalur jogorogo, memang tidak direkomendasikan, jika ingin lewat jalur ini lebih baik bersama orang yang memang tahu medannya atau dengan penduduk setempat..
SukaDisukai oleh 1 orang
Bila jalur ini sering dilalui lama kelamaan juga semakin dikenal jalurnya sehingga pendaki berikutnya akan tertarik melaluinya
SukaSuka