Sebagai orang asli Boyolali, Solo, Jawa Tengah Kissparry akan berbagi informasi tentang oleh-oleh khas daerah Boyolali. Ketika Anda akan memasuki Kota Boyolali pertama akan disuguhi dengan patung sapi …, menandakan daerah ini banyak sapi (terutama sapi perahnya).
Selain sapi perah (susu sapi), terkenal apa lagi? Boyolali juga terkenal dengan ikan lele-nya, bahkan di sini ada kampung dengan sebutan Kampung Lele yang pernah diresmikan oleh Presiden RI ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Boyolali juga terkenal dengan tanaman jagung, terutama di seputar Teras, Winong, dan Banyudono, yang dulu-dulu di sini terkenal dengan tembakau Boyolali.
Mengapa daerah Boyolali disebut dengan Boyolali Solo. Sebab termasuk karesidenan Surakarta atau Solo, ya Boyolali adalah bagian dari Solo Raya. Bandara Adi Soemarmo ada di wilayah Kabupaten Boyolali, disebutnya juga Solo, bahkan kodenya saja SOC.
Jika Anda di Boyolali atau melewati Boyolali, silakan mampir sejenak ke Alun-alun Boyolali, terlebih kalau malam hari. Patung Sapi yang ada di cover itu adalah Gedung Pertemuan yang dibentuk sapi.

Dari sedikit perkenalan tentang Boyolali, sudah dapat ditebak tentang oleh-oleh khas daerah Boyolali, ini adalah sebagian dari makanan untuk oleh-oleh dari Boyolali.
1. Marning 🌽
Marning termasuk cemilan ringan, terbuat dari jagung tua (bukan jagung muda) yang telah diolah, dengan cara di masak (didang) agar bakal marning lebih empuk, kemudian dikeringkan lalu di goreng, tentu ditambah dengan bumbu-bumbu secukupnya.
Untuk jenis jagung tertentu, jagung mentah langsung di goreng. Kissparry kecil dulu termasuk sering membantu membungkus marning yang sudah masak (digoreng), kebetulan tempat tinggalnya dekat dengan pabrik marning.

Marning kalau dimakan renyah ada rasa gurihnya, namun saat ini sudah ada rasa pedas, manis pedas, rasa keju dan lain-lain, tergantung bumbu yang digunakan.

Harga dari marning bervariasi, tergantung juga rasanya dan kemasannya. Untuk kemasan biasanya di kemas dengan pembungkus kantong plastik. Tersedia kemasan berat 1 (satu) Kg, 1/2 (setengah) Kg, 1/4 (seperempat) Kg, bahkan ada yang kecil-kecil.
2. Keripik Jagung
Masih seputar dari bahan baku jagung, yaitu keripik jagung. Makanan cemilan yang satu ini juga tersedia aneka rasa. Keripik jagung juga ada yang menyebutnya emping jagung.

Dari namanya sudah jelas bahwa jagung ini berbentuk keripik. Jagung yang sudah dimasak (dikusus), dipipihkan, dikeringkan, kemudian di beri bumbu-bumbu dan di goreng dengan minyak goreng.
Kemasan keripik jagung menggunakan kantong plastik bening, dikemas mulai 10 Ons, 1/4 Kg, dan 1/2 Kg, ada juga yang dikemas dalam toples plastik.
3. Keripik Lele dan Abon Lele
Ikan lele, hampir semua orang mengenal ikan lele, karena hampir disetiap warung makan tersedia ikan yang satu ini, yaitu lele.

Ikan lele mudah dipelihara dan dibudidayakan, sehingga dimana-mana hampir di seluruh Indonesia bisa menemukan lele, terutama untuk kulinernya, dipinggir-pinggir jalan banyak dijumpai, ada lele goreng ada lele bakar.
Berbeda kalau suatu daerah menghasilkan lele yang berlimpah seperti di sebagian wilayah Boyolali (Kampung Lele), mau tidak mau harus menjadikannya komoditi yang berbeda, jadilah keripik lele dan abon lele. Kampung Lele berada di Tegalrejo Sawit Boyolali.
Keripik Lele
Salah satu produk keripik lele adalah merek Karmina, dan masih ada beberapa merek yang dihasilkan dari keripik lele dari Kampung Lele.

Cara membuat keripik lele seperti apa? Kissparry hanya membayangkan seperti membuat krispy jamur tiram produk dari Kissparry (Sekayu – Palembang).
Langkahnya, pilih ikan lele yang sesuai atau memenuhi syarat (standar), lele dirajang tipis-tipis dengan pisau tajam (disini mungkin ada media es batu agar daging lebih awet, kalau jamur tidak perlu di es batu), ditambah bumbu-bumbu secukupnya, dikasih tepung terus di goreng pakai minyak goreng panas. Jadilah kripik lele krispy.
Abon Lele
Lele bisa dibuat abon, seperti hanya sapi atau ayam. Kissparry hanya bayangkan bagaimana dengan duri-durinya, meskipun begitu sewaktu kami membeli abon lele, ya tidak tertusuk duri. Kemudian bau amis khas ikan juga sudah tidak begitu kentara.

4. Abon Sapi dan Dendeng Sapi
Sebagai Kota Susu Sapi, maka banyak produk dari bahan daging sapi, diantaranya adalah Abon Sapi dan Dendeng Sapi.
Sebenarnya dimana-mana ada produsen abon sapi, artinya dimanapun juga Anda bisa menjumpai abon sapi, tetapi jika sedang melewati Boyolali tidak ada salahnya membeli yang khas. Demikian halnya dengan dendeng sapi.

5. Dodol Susu dan Keju
Sebagai Kota Susu Sapi, maka banyak produk turunan dari susu sapi diantaranya adalah Dodol Susu dan Keju.

Keju ada dimana-mana, bahkan produsen berkelas nasional ataupun internasional memproduksinya, mengingat keju sebenarnya kalau orang bilang makanan orang luar negeri (masih ingat lagu Singkong dan Keju).

Keju produk khas Simo Boyolali yang dikembangkan oleh orang Belanda yang menetap di Boyolali sebagai warga negara Indonesia.

6. Keripik Ceker
Boyolali juga termasuk salah satu sentra ayam potong, melimpahnya bahan kemudian dibuatlah keripik ceker. Ceker adalah nama dari kaki ayam, juga disebut cakar. Kalau ada bangunan sebutannya cakar ayam, karena memang modelnya meniru dari kaki ayam.

7. Karak Jadah Panggang (Keripik Jadah)
Jadah, masyarakat Boyolali menyebutnya jadah, ditempat lain mungkin berbeda ada yang menyebutnya gemblong. Kalau di Boyolali yang namanya gemblong itu makanan dari singkong kukus/rebus yang ditumbuk halus, jika di Semarang gemblong itu namanya gethuk.
Jadah termasuk makanan berat, tetapi menjadi ringan setelah dijadikan keripik (karak) jadah bakar/panggang, karena jadah bakar bentuknya seperti keripik juga dan agak tebal sedikit.

Bahan utama untuk membuat jadah adalah beras ketan putih, santan kelapa, dan bumbu secukupnya. Untuk menjadi jadah beras ketan dan bumbu-bumbu ditumbuk dengan mesin, kalau jaman dulu membuatkan dengan ditumbuk dengan menggunakan penumbuk dan lesung.

Hanya untuk makanan cemilah yang satu ini masih diproduksi dalam skala terbatas atau memang peminat berlebih sedang produsen belum banyak, bisa jadi ketika akan membeli begitu sampai ditempat penjualnya sudah habis terjual (berdasarkan pengalaman Kissparry ketika mencari cemilan yang satu ini, di pusat oleh-oleh habis pergi ke pasar tradisional juga sudah ludes terjual), bahkan bila perlu harus pesan dulu.
Sekarang mudah-mudahan sudah semakin mudah mendapatkannya, seperti cemilan yang lain begitu mudah Anda dapatkan di sepanjang jalan Pandanaran, kalau dari Semarang setelah pasar Sunggingan sebelum pasar Kota Boyolali, kalau dari Solo tentu setelah pasar Kota Boyolali.
8. Lento (Mento)
Meskipun lento ada dimana-mana, namun untuk yang khas Boyolali juga ada, kalau dimakan lebih renyah.
Bahan utama lento adalah singkong dihaluskan, bisa juga menggunakan tepung beras (untuk yang lebih renyah biasanya menggunakan campuran tepung beras), dicampur bumbu-bumbu dan ditambah kacang tanah bisa juga kacang kedelai.


Bila Kissparry (Semarang) pulang kampung tidak lupa memesan makanan setengah ringan yang satu ini, yaitu mento, hanya bahan berbeda dari gambar di atas. Bahan yang digunakan pabrik lento di kampung kami adalah dengan campuran tepung beras, bentuk lebih pipih dan renyah sekali.
Biasanya memang pesan sore hari dan paginya sudah siap, tinggal pilih bahan singkong atau tepung beras, biasanya saat memesan tinggal bilang pilih yang renyah.
Sentra Pusat Oleh-oleh Khas Boyolali
Pusat oleh-oleh ada di sepanjang jalan Pandanaran Kota Boyolali, lebih tepatnya kalau dari Solo setelah pasar Kota Boyolali dan kalau dari Semarang setelah pasar Sunggingan. Bila ingin lebih dekat lagi silakan ke Kampung Lele di Kecamatan Sawit da untuk sentra sapi ada di Kecamatan Selo dan Musuk.
Marning juga mudah didapatkan di pasar tradisional maupun supermarket yang ada di Boyolali, warung-warung kelontong di kampung-kampung juga ada.
Semoga bermanfaat.
Kissparry
Diolah dari berbagai sumber, termasuk pengetahuan sebagai orang Boyolali.