Setelah minggu sebelumnya mengadakan serangkaian kegiatan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-73 tingkat RT (Rukun Tetangga), kali ini (12/8) dilanjutkan dengan lomba-lomba yang lain, untuk tingkat yang berbeda, diantaranya lomba balap karung dan ampil koin di pepaya. Serunya kali ini karena pesertanya adalah dari kalangan bapak.
Ya… lomba kali ini berasa lain, pasalnya diikuti oleh bapak-bapak warga RT04 RW.IX Tegalsari Candisari Kota Semarang. Hal tersebut guna memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 tahun 2018.
Lomba inilah yang paling menarik dan menyedot perhatian penonton, yaitu balap karung dan ambil koin di pepaya dengan mulut yang diikuti oleh bapak-bapak.
Sedianya akan dilaksanakan pagi hari untuk remaja kemudian sore harinya bapak-bapak dan ibu-ibu, tetapi karena pagi hari ada kegiatan upacara pembukaan lahan dan penyerahan pekerjaan pembuatan IPAL Komunal ditempat yang sama, maka paginya untuk kegiatan kerja bakti, sehingga semua acara lomba di pindah sore.

Ada tiga lomba yang batal dilaksanakan yaitu lomba pindah belut remaja dan ibu-ibu, dan lomba memasukkan pensil dalam botol. Meskipun ada beberapa yang batal, tetapi batalnya lomba tidak jadi apa, karena lomba bapak karung dan ambil koin tingkat dewasa (bapak-bapak) sudah sangat gerr…. seru banget.
Lomba yang bisa dilaksanakan adalah lomba Pukul Air Mata Tertutup tingkat remaja, lomba Ambil Koin di Pepaya dengan Mulut tingkat remaja, selain itu tingkat dewasa (bapak-bapak) yaitu Balap Karung dan Ambil Koin di Pepaya dengan Mulut.

Tempat lomba masih di lapangan (tanah kosong) RT04 RW.IX Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari Kota Semarang. Lokasi penonton sangat bagus, bisa melihat dari atas (anak tangga).
Lomba Balap Karung Dewasa (Bapak)
Lomba Balap Karung ini lain dari yang lain, yang sekarang sudah jarang dilakukan mengingat cari karung goni juga tidak mudah. Lomba balap karung, peserta masuk dalam karung kemudian berlari atau lompat atau jalan.
Karung yang digunakan kali ini bukan karung goni tetapi karung dari plastik, yang sebenarnya rawan jebol dan lebih kuat karung goni.
Lomba diawali dengan babak penyisihan, yang diikuti antara 3 – 4 peserta. Untuk penyisihan dalam memakai karung diberikan kebebasan, kemudian saat final akan menggunakan aturan yang berbeda.
Untuk pengamanan semua peserta wajib mengenakan helm untuk pelindung kepala, hal tersebut dimungkinkan peserta bisa terjatuh tanpa terkontrol.
Babak Penyisihan
Babak ini merupakan babak pendahuluan yang menggunakan gaya bebas, yang penting peserta masuk ke dalam karung yang telah dipersiapkan oleh panitia.

Menunggu aba-aba, siap…., satu….., dua….., tiga….. lari….., maka peserta boleh berjalan atau berlari, bahkan lompat-lompat juga boleh, namun harus dalam posisi jongkok atau setengah jongkok, tidak boleh lompat berdiri utuh….. karena karung yang digunakan karung plastik.

dalam rangka memeriahkan HUR RI ke-73 tahun 2018
Inilah aksinya salah satu kelompok peserta dalam babak penyisihan, sangat seru, dan untuk kelompok ini persaingan sangat ketat.

Finalis Balap Karung Dewasa (Bapak)
Aturan final menggunakan aturan yang berbeda, yang mana peserta harus masuk karung kemudian dibagian belakang diikat agar pergerakan tidak leluasa, dan dalam kondisi ini yang sedianya jalan bolak-balik akhirnya diputuskan oleh juri dengan cukup sekali jalan saja, siapa yang menyentuh garis finish lebih dahulu dialah pemenangnya.

Peserta memang tidak serius sekali, ya… karena untuk olahraga rekreasi atau hiburan. Namun saat lomba mereka tetap berpacu untuk saling mengungguli dari yang lain.

Agus Sulistiyono, Sudomo, Triyono
Final lomba balap karung harus di ulang karena ada karung yang jebol sehingga peserta bila lari, peserta yang terjatuh diangkat ke garis awal, sedangkan dari peserta ada yang bisa berjalan mundur.

pada lomab memeringati HUT RI ke-73 2018 di RT04 RW09 Tegalsari Candisari Kota Semarang
Peserta ini terpaksa harus diangkat untuk sampai di garis awal untuk kemudian melanjutkan final.
Sehingga, setiap peserta harus didampingi oleh satu sukarelawan yang akan membangunkan dikala ia jatuh, karena peserta dibabak final ini kalau terjatuh tidak akan bisa bangun sendiri, malahan dia akan bergulung-gulung bisa menabrak lawannya, kalau tidak segera ditolong.

Pertolongan membutuhkan tenaga ekstra karena harus menghadapkan ke arah finish, dan tidak sekadar membangunkan.

dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-73 tahun 2018 RT.04 RW.IX Tegalsari Kota Semarang
Akhirnya lomba Balap Karung menghasilkan pemenang nomor urut ke-3, yang pertama kali terjatuh, kemudian nomor urut ke-1 yang tidak terjatuh namun dengan jalan pelan-pelan seperti kura-kura. Sedangkan peserta nomor ke-2 yang jatuh bangun memeroleh juara ke-3.
Lomba Ambil Koin di Pepaya dengan Digigit
Sudah lama sekali tidak ada lomba semacam ini, yaitu mengambil koin yang ditanam di pepaya dengan mulut (digigit).
Koin yang akan digunakan sebagai media gigit yang dibenamkan di pepaya terlebih dahulu di cuci bersih, setelah itu dibenamkan di pepaya yang sudah ada polanya sambil dipukul dengan palu khusus (kayu).
Ada sepuluh biji koin pecahan 500,- yang dibenamkan di pepaya, setelah semua terbenam kemudian pepaya dan koin dilumuri dengan cream roti. Pepaya digantung dengan ketinggian yang telah disesuaikan dengan peserta.
Tangan peserta ada dibelakang dan tidak boleh memegangi buah pepayanya.
Lomba Ambil Koin di Pepaya Tingkat Dewasa (Bapak-bapak)
Lomba ambil koin dengan menggigit juga seru untuk tingkat dewasa (bapak-bapak), pasalnya untuk semua bapak yang hadir didaftar sebagai peserta lomba, tidak ketinggalan Ketua RT juga ikut meramaikan acara dengan mengikuti lomba ini.
Dalam babak penyisihan ini ada salah satu peserta yang giginya agak linu atau sakit, namun karena memenuhi permintaan dari panitia tetap ikut saja, akhirnya memang mengalah dengan tetap ceria.

lomba HUT RI ke-73 2018
Bersamaan dengan Ketua RT (Suryanto Atmodjo) adalah Sekretaris RT (Sudomo), sang sekretaris nampak lebih cekatan dalam lomba ambil koin dengan mulut di pepaya ini, sehingga Sudomo (kaos kuning) menjadi juara kelompok.

Peserta yang ini nampak santai (Acha) meskipun akhirnya menjadi juara kelompok dan ikut sebagai finalis

Peserta final lomba gigit koin ambil dari pepaya yang memeroleh juara adalah peserta kaos kuning berikut ini, dia yang juga sebagai sekretaris RT, nampak yang paling berani berkorban untuk menjepit pepaya yang sudah dilumuri kream dengan pipi dan pundaknya.

Kaos kuning label Jogja (Sudomo) sebagai juara pertama, disusul dengan kaos hitam logo Singo Djoyo (Imam Syafii) juara kedua, dan kaos hijau label Etihad (Ashari Acha) juara ketiga.
Baca Juga: Semarakkan HUT RI Ke-73 tahun 2018 dengan Jalan Sehat dan Lomba Anak
Lomba Ambil Koin di Pepaya Tingkat Remaja
Perlombaan ambil koin dalam pepaya dengan mulut dan tangan dibelakang juga diselenggarakan untuk tingkat remaja, namun peserta kalah banyak dengan yang bapak-bapak, dengan demikian lebih seru yang bapak-bapak.

Itulah beberapa rangkaian lomba dalam memeriahkan ulang tahun kemerdekaan Indonesia (ke-73), semoga dapat menambah perbendaharaan lomba-lomba tujuhbelasan.
Laporan Kissparry
Editor Kissparry Wea