Lava tour, sekilas namanya aneh ya… tetapi inilah ketika gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jogjakarta itu erupsi yang lavanya meluluhlantakkan wilayah sekitar lereng
Untuk mengenang masa itu dan menggiatkan kembali sosial ekonomi warga terdampak erupsi gunung Merapi 2010, masyarakat sekitar membuat paket tour namanya Lava tours. Letusan gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut memang menyisakan banyak kenangan, dan tetap saja ramai dikunjungi wisatawan.
Sebenarnya bila dihitung, Kissparry Wea sudah ke daerah ini dua kali yang pertama beberapa waktu setelah erupsi Merapi ditahun 2010 dan yang kedua beberapa tahun kemudian, dan kali ini (2018-10-13) Kissparry beserta teman-teman berkesempatan lagi mengunjungi sisa-sisa erupsi merapi 2010, berarti ini kali yang ketiga.

Perjalanan pagi ini bermula dari Semarang (Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah) dijadwalkan pukul 06.30 waktu setempat rombongan telah berangkat dari tempat penjemputan yang akan mengangkut rombongan ke obyek yang di tuju, lereng gunung Merapi dalam paket Lava tours.

Sekitar pukul 06.50 rombongan baru berangkat dari tempat penjemputan dan perjalanan menuju Jogja.

Situasi di perjalanan penuh keceriaan, ya memang harus senang dan menikmati perjalanan yang bakal memakan waktu sekitar tiga jam. Sejak keberangkatan sudah full video karaoke.
Desa Kinahrejo paling banyak ngeposnya komunitas mobil gardan ganda yang siap mengantar Anda keliling di lereng Merapi, sehingga arahkan perjalanan Anda menuju Kinahrejo. Mobil besar dan mobil pribadi cukup parkir di area yang telah disediakan.
Untuk ke Kinahrejo bisa jalan kaki atau naik ojek, Kinahrejo merupakan area terdekat dari lokasi parkir. Dan apabila ingin lebih banyak obyek yang dikunjungi, gunakan jasa ojek atau mobil yang tersedia. Menurut informasi yang Kissparry dapatkan dari lokasi lereng Merapi, tersedia sekitar 800 mobil dari berbagai komunitas.
Diantara basecamp komunitas mobil bergardan ganda untuk mengarungi medan pegunungan yang berbatu di lereng Merapi selepas erupsi, yaitu Merapi Land Cruiser Community yang disingkatnya MLCC, yang kebetulan kami percayakan perjalanan rombongan tour kali ini bersama MLCC.

Sekira pukul 10.30 sampai di lokasi basecamp Lava tour MLCC di lereng Merapi, sehingga perjalanan dari Semarang memakan waktu 3 jam dan 30 menit.
Lava (Vulcano) Tour Merapi
Perjalanan menuju obyek wisata volcano seluruh rombongan menggunakan 5 mobil hardtop, dan berjalan beriringan. Sebelum berangkat peserta berfoto-foto dahulu.
Jalanan yang dilalui cukup menantang, medan yang berbatu dan berdebu karena sudah tidak lama turun hujan di sekitar Merapi bagian selatan ini tutur pemandu sekaligus driver yang mengantar kami, menjadikan peserta harus mengenakan masker di hidung dan mulut, dan bila perlu memakai kacamata.

Kissparry Semarang beraksi menjadi pengemudi
Kunjungan perdana pada vulcano atau lava tour bersama MLCC yaitu ke museum Sisa Hartaku, dimana kita bisa melihat sisa sisa dahsyatnya erupsi gunung Merapi tahun 2010 itu.
Sesuai penuturan pemandu dalam tour kali ini, wilayah radius kurang lebih 8 kilometer dari puncak Merapi tidak mendapat izin untuk tempat tinggal, namun begitu tetap saja ada satu dua yang tetap tinggal.
Museum Mini Sisa Hartaku
Menengok langsung Museum Mini Sisa Hartaku (MMSH) yang mengoleksi sisa-sisa erupsi Merapi 2010.

Batu Alien
Batu ini tampak seperti kepala manusia, kata pemandu kepada rombongan kami, dan batu tersebut merupakan batu yang terbawa saat erupsi Merapi 2010. Pada saat itu disekitar lokasi ini merupakan lautan pasir dan batu yang terbawa dari puncak Merapi melewati Kali Gendol.

Saat Kissparry beserta rombongan ke tempat ini, kondisi sungai sudah tampak jelas meskipun dahulu merupakan lautan pasir dan batu, karena pasirnya sudah diambil (ditambang).
