Pernahkan anda mengalami kejadian ini? Jangan sampai terjadi kasus seperti ini, bagaimana caranya, ikuti uraian dan kisah nyata pengalaman ini.
Ketika kami sedang touring atau motoran ke Grojogan Sewu di Karanganyar Solo, dilanjutkan ke Tlogo Sarangan di Magetan Jawa Timur, seperti kita ketahui jalanan ditempat ini naik turun karena di daerah pegunungan. Oleh karena itu rem dan kampas rem maupun kampas kompling kendaraan harus benar-benar prima.
Tetapi terkadang diluar dugaan rem blong, apa yang harus dilakukan sebelum rem blong ini yang paling penting agar rem tidak blong.
Berangkat ke Tlogo (Telaga) Sarangan
Kami berdua menuju ke Grojogan Sewu di Tawangmangu, Kab. Karanganyar, dengan mengendarai motor berdua, dan satu diantaranya memboncengkan 2 orang karena waktu itu masih kecil-kecil.

Rencana semula hanya sampai Grojogan Sewu, ketika sudah menikmati indahnya Grojogan Sewu kemudian dilanjutkan jalan-jalan bermotor ke arah atas, arah Tlogo Sarangan. Tiba-tiba membaca petunjuk tinggal belasan kilo meter, akhirnya diputuskan setidaknya jalan-jalan sampai perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sesampainya di perbatasan akhirnya diputuskan lagi melanjutkan ke Tlogo Sarangan.
Meskipun jaraknya tidak terlalu jauh, karena jalanan menanjak maka waktu tempuh tidak secepat ketika berkendara jalan Solo-Semarang.
Baca Juga :
- Tour Bermotor Telaga Sarangan Magetan Jawa Timur
- Tour Bermotor Grojogan Sewu Tawangmangu Karanganyar
- Nurul Galeri Tanaman Hias dan Bunga, Tawangmangu
Kembali dari Tlogo Sarangan, tiba-tiba Rem Motor Blong
Kami berdua menggunakan motor 4 tak, yaitu motor merek terkenal di Indonesia, dengan kondisi rem depan dan belakang cakram keduanya.
Ketika akan memasuki Tawangmangu Karanganyar tiba-tiba motor satunya kondisi rem belakang blong, padahal cakram, dan kebetulan mencari bengkel motor tidak ketemu-ketemu.
“Rem belakangku tiba-tiba blong, rem blong-rem blong”, si Alif berteriak
“Ya… coba mandeg dhisik…. mandeg…. mandeg”, kataku
“Ya wis ayu mlaku alon-alon karo nggolek bengkel, masalahe perjalanan awake dewe isih adoh, tur iki dalanan mudun terus”, aku bilang sambil
Dalam perjalanan ini banyak menemukan bengkel tetapi tutup.
Langkah yang ditempuh dengan istirahat sebentar hingga mesin agak dingin atau cakram juga dingin.
“iki cakram panas, dadi kudu istirahat dhisik, nggolek panggonan sing penak karo istirahat golek wedang anget”, pintaku
Ketika dicek oli rem masih utuh, artinya tidak bocor, maka sambil tuas rem diinjak lepas injak lepas, akhirnya terasa ada tekanan, dan rernyata rem kemudian berfungsi kembali seperti biasa, wah lega tidak sampai ke bengkel motor dan jalan lagi menuruni Tawangmangu Karanganyar menuju Kota Solo.
“Alhamdulillah rem berfungsi maneh, ana tekanan” kata Alif dan sayapun mencoba memegang tuas rem, “o… iya….”
“jika begini maka kita nggak perlu nyari lagi bengkel…”, wah lega rasanya.
Oli Rem Harus Dipompa
Oli rem dalam penggunaan rem cakram perlu dilakukan pemompaan agar tidak terjadi kekosongan tekanan, entah teorinya yang benar seperti apa, tetapi berdasarkan pengalaman tersebut memang rem itu tidak boleh ditekan terus-menerus.
Jadi, harus tekan lepas tekan lepas….
Terutama bila motor menggunakan cakram dengan oli rem, langkah pemompaan melalui tuas rem sangat penting agar tidak blong.
Sekian kisah dan pengalaman ini, semoga menambah pengetahuan kita.
Kami pun akhirnya sampai di Kota Semarang, dengan pengalaman baru tentang rem cakram yang bisa blong…..
Semoga bermanfaat ya…., kisahnya saya bagikan disini.
Salam
by Eswede Weanind
Editor Kissparry