Isra Miraj Perjalanan Nabi Muhammad SAW dan Diperintah Shalat Lima Waktu

Isra’ Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja, dan dari perjalanan ini Nabi mendapat perintah shalat lima waktu

Memperingati Isra Miraj (pic. tribunnews)

Marilah kita kaji tentang arti Isra dan Mi’raj, kemudian kita tinjau sejarahnya.

Arti Isra Mi’raj

Dua bagian perjalanan yang berbeda, Nabi Muhammad SAW disuatu malam itu bernama Isra Miraj.

Isra, Nabi diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sedangkan Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan dari Masjidil Aqsa ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. 

Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.

Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.

Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.

Shalat yang Lima Waktu

Shalat lima waktu sehari semalam, merupakan mandat yang diterima Rasululullah saat melakukan Mi’raj, sebagaimana dapat kita lihat di QS Al-Isra ayat ke 78.

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Artinya “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”

Jabir bin Abdullah RA menceritakan bahwa pada suatu siang sebelum Matahari benar-benar di atas titik atas tertinggi, Rasulullah Muhammad SAW kembali didatangi oleh malaikat Jibril AS seraya berkata kepadanya, ”Bangunlah Wahai Rasulullah dan lakukan shalat.

Mendengar panggilan ini, Maka Nabi Muhammad pun segera melakukan shalat Dzuhur ketika Matahari telah mulai tergelincir.

Ketika bayang-bayang tampak telah mulai lebih panjang dari sosok asli benda-benda, malaikat Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat lagi.”

Demi mendengar perintah ini pun, Rasulullah SAW kemudian segera melakukan shalat Ashar ketika panjang bayangan segala benda melebihi panjang benda-benda.

Kemudian waktu Maghrib menjelang dan Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat.” Maka beliau SAW melakukan shalat Maghrib ketika matahari terbenam.

Kemudian waktu Isya menjelang dan Jibril berkata, “Bangun dan lakukan shalat.” Maka Rasulullah SAW pun segera melakukan shalat Isya ketika syafaq (mega senja merah) menghilang. Waktu sholat Isya’ ini menjadi waktu sholat terpanjang karena Jibril baru membangunkan kembali nabi Muhammad ketika fajar kedua telah mulai menjelang.

Kemudian waktu Shubuh menjelang dan Jibril berkata, ”Bangunlah wahai Rasulullah dan lakukanlah shalat.” Maka Rasulullah SAW melakukan shalat Shubuh ketika waktu fajar menjelang. (HR Ahmad, Nasa’i dan Tirmidzy)

Waktu Shalat di Berbagai Negara

Ketika perintah shalat ini diterapkan di berbagai negara dibelahan bumi ini, tentu dilaksanakan bervariasi mengenai jeda waktunya. Untuk Indonesia, waktu shalat relatif sama dengan Arab Saudi.

Sedangkan negara-negara yang melihat matahari lebih panjang atau boleh dikatakan sepanjang harinya itu siang hari maka waktu shalat menyesuaikan, bahkan dari sebagian mereka mengikuti waktu-waktu yang ada di Saudi Arabia.

Negara-negara ini kadang kala memiliki waktu siang yang panjang, yakni negara yang berada di sebelah utara garis khatulistiwa, dengan waktu terpanjang adalah Greenland (Kulusuk) yakni 21 jam 2 menit. Diikuti Islandia (Reykjavik) selama 21 jam, Finlandia (Helsinki) selama 19 jam 56 menit, dan Norwegia (Oslo) selama 19 jam 48 menit.

Adakalanya negara ini akan memiliki waktu siang yang pendek, sehingga kegiatan waktu-waktu shalat tentu akan menyesuaikan, karena shalat berpatokan matahari.

Wallahua’lam

by Kissparry (Dalam rangka memperingati Isra Miraj, diolah dari berbagai sumber)
Editor Eswedewea

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.