Bagaimana memanfaatkan lahan terbatas khususnya di perkotaan agar hobi berkebun tersalurkan, caranya mudah, pakailah media pot atau polybag.
Sepertinya mudah, tetapi harus telaten dan tekun dalam merawatnya, meskipun kadang hanya menyirami.
Berikut ini saya ambilkan koleksi tanaman dalam pot atau sejenisnya dari teman-teman, yang kebetulan hari ini tadi berbincang-bincang dalam medsos WhatsApp berkaitan dengan bercocok tanam dalam memanfaatkan lahan yang ada.
Bukan di wilayah perkotaan saja kebiasaan dan kegemaran berkebun diterapkan, tetapi juga di lingkungan pekarangan rumah wilayah pedesaan.
Tujuannya untuk menambah keindahan lingkungan, namun dalam praktiknya sekaligus bisa juga untuk tanaman sayur-mayur, tanaman toga atau obat-obatan.

Lingkungan Perkotaan
Koleksi taman tanaman pot ini milik seorang teman di Tlogosari Kota Semarang, berada disebuah perumahan padat penduduk.
Penempatan di teras rumahnya, ada pot-pot kecil dalam wadah uliran besi, penempatan seperti ini perlu ekstra tenaga terutama untuk memertahankan lantai keramik dari karat.

Masalah keramik kotor nggak jadi soal ya, sekarang banyak penjual cairan untuk pembersih keramik yang membandel.
Jika melihat tanaman dibawah ini, penanaman di depan rumah, ada yang di pot ada pula yang ditanam di tanah langsung, namun sebagian besar dalam pot.
Jenisnya bervariasi, mulai dari tanaman keras yang dibikin semacam bonsai. Pemiliknya adalah Eyang Sulthon, katanya, ia menyebutnya sendiri.

Sawo yang sedang berbuah itu menurut pemiliknya bernama “Sawo farigata”, ya.. itu pohon sawo yang daunnya belang-belang, katanya.
Dalam kebun yang mungil ini terdapat berbagai macam tanaman, bahkan banyak tanaman keras, seperti duren, blimbing, sawo, mangga, dan nangka tapi nangka mini.
Pohon Mabolo baru dengan namanya ia menyebutnya. Eyang ini tinggalnya di komplek Tanah Mas Kota Semarang.
- Silsilah dalam Keluarga Jawa (baca juga)
Ya, karena jenggotnya memutih dan mungkin rambut kepala juga putih, tidak terlihat lantaran pakai blangkon.

Kediatan merawat tanaman jambu Madu Deli, membersihkan dari daun yang tua, buah yang kurang baik.
Lain lagi, nenek yang juga ibu ini, namanya terkenal dengan sebutan Entik tinggalnya di Petompon Gajahmungkur Kota Semarang.
Ia selalu menampilkan cucunya yang centil, ia menaman berbagai sayur mayur dalam pot maupun di media hidroponik.

Sayur mayur ini kadang dibagikan kepada saudaranya atau tetangganya, jika sudah masa panen tentunya.
Setidaknya setelah sayur mayur ini tumbuh besar, untuk kebutuhan sehari-hari sudah mencukupi, katanya. Tetapi ya tetap kadang membeli tukang sayur yang keliling atau meyempatkan ke pedagang sayur terdekat.


Lingkungan Pedesaan
Kalau yang gambar dibawah ini, bukan lahan sempit, tetapi karena ingin membuat depan rumahnya agak rimbun, mengingat lokasinya di desa. Ia pun juga punya kebun.

Cara dan Tips
Setelah melihat-lihat gambar diatas berdasarkan contoh sebagian teman-teman yang telah memanfaatkan lahan mereka untuk berkebun, maka disini ada beberapa cara dan tips tentunya.
Sisihkan Dana (Uang) Secukupnya
Untuk semua cara tersebut, atau tips ini, tentu mengakibatkan sebuah biaya yang timbul karenanya. jadi Anda bisa bertahap dalam melakukannya.
Memang tidak seluruhnya harus membeli, karena kita dapat memanfaatkan barang-barang bekas yang sesuai peruntukannya.
Membeli macam-macam bahan seperti pot bunga (sesuaikan ukuran), tanah pupuk, sekam, bibit atau bakal tanaman, ini memerlukan biaya (uang).

Media tanam hidroponik pengadaannya juga memerlukan biaya awal yang tidak sedikit, contohnya adalah seperti koleksi bu Entik tersebut, mungkin ia pesan.
Berbeda dengan Kissparry Muba (Sekayu) mereka membuat sendiri, namun kira-kira sama saja, perlu peralatan juga bahannya, meskipun beberapa bahan merupakan barang bekas yang bisa dibeli dengan harga lebih murah.


Salah satu model media tanam bikinan Lik Kasjo ini (Wildan Hidroponik Sekayu) ternyata ada seorang pembaca yang memesan dengan model yang sama.
Untuk pesanan seperti ini diberi harga Rp 3.800.000,- (3800 K IDR) belum termasuk ongkir, dan harga ini dapat berubah.
Lik Kasjo pekerjaan sehari-hari sebagai ASN, sedang berkebun itu salah satu hobinya sekaligus memanfaatkan pekarangan, dan ternyata sayuran hidroponik ini hampir memenuhi lahan sempit bahkan dibuat bertingkat-tingkat, karena masyarakat sekitar bisa datang petik sendiri.
Semula gratis jika membeli jamur tiram, ditimbang, kemudian untuk sayuran juga diberi harga yang wajar dan cenderung lebih murah jika beli di supermarket.
Memilih Tanaman
Kita bisa memilih tanaman yang disuka dan mudah perawatannya, kondisi ini nanti akan bisa berubah,
Tadinya memilih menanam bunga kemudian ganti menanam sayuran atau buah-buahan, atau mungkin diganti empon-empon.

Jadi, kita bisa menyesuaikan lahan kita, jika memang luas maka bisa ditanami semua jenis tanaman, mulai dari bunga, buah, sayuran, atau bahkan dibikin taman kecil yang cantik.
Keuntungan Lain
Seperti media hidroponik yang digunakan mbak Entik, untuk penampungan airnya yang ada di dalam ember besar tersebut, dimanfaatkan untuk memelihara ikan lele.
Ternyata ikan lele juga bisa tumbuh besar dan lelenya juga dapat dipanen.
Semoga bermanfaat
oleh Eswedewea
editor Eswedewea
Keren
SukaSuka