Kuliner kali ini di Hanamasa Semarang, kuliner Jepang ala Indonesia, serba ada, yang tidak ada air putih dan nasi (mungkin kalau minta juga ada).
Sahabat Kissparry, kali ini kita akan mencicipi kuliner di Kota Semarang, yaitu Hanamasa Resto, sajian masakan ala Jepang yang Indonesia banget, maksudnya lidah kita bisa menerimanya.
Aneka bahan makanan disajikan secara mentah, kita bisa memasaknya sendiri, sesuai selera. Semua bahan tinggal mengambil sendiri-sendiri kemudian memasaknya.
Mengambil bahan bebas, tetapi di sini diingatkan dengan tulisan mengambil bebas, yang diambil dimakan.

Hanamasa Semarang berada di Jl. Atmodirono I No.24, Kel. Wonodri, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, tepatnya di sebelah timur (belakang) kampus Undip Pleburan (Simpang Lima).
Dari arah Jl Majapahit, setelah pengatur lampu lalu lintas (bangjo) Milo langsung arahkan jalan ke kiri, sedang dari Simpang Lima di lampu pengatur lalu lintas setelah kantor RRI silakan ke kanan arah Undip.
Baca juga : Mencicipi Kuliner Boyong Resto, Mantap dan Tempat Nyaman, di Pakem Yogyakarta
Area parkirnya tersedia cukup luas, sehingga bisa menampung banyak kendaraan roda empat. Bahkan untuk parkir bus bisa menampung sekitar 8 bus besar.
Sambutan Ramah Khas Jepang
Saat kita akan datang kemari, jika berombongan, sebaiknya pesan terlebih dahulu, agar supaya disiapkan meja yang berdekatan antar satu dengan yang lain.
Yang jelas, apabila kita memesan tempat sebelumnya, rombongan sudah disiapkan meja yang dekat dengan bahan-bahan makanan.
Kehadiran kita akan disambut dengan ramah oleh petugas bagian depan, dengan pakaian khas Jepang. Cek suhu dan diberikan sarung tangan, lalu dipersilakan.

Mengambil Sendiri Bahan-bahan yang Tersedia dan Memasaknya
Kita memang perlu pilih-pilih apa yang akan kita santap kali ini, begitu banyaknya bahan makanan yang telah disiapkan oleh Hanamasa Semarang Resto.
Menu utama yang kita dapatkan disini yaitu aneka daging dan ikan segar, sayuran segar, buah segar, dan tentu minuman segar. Salat juga tersedia.
Begitu sampai, langsung yang saya ambil buah (pepaya, melon, semangka) dan es buah. Juga tersedia belimbing, mangga, dan jambu air, tetapi saya tidak mengambilnya. Terlihat juga ada asinan.
Sedangkan, teman saya, langsung mengambil salat yang letaknya dekat dengan aneka buah.
Teman satunya lagi, beda, ia hanya mengambil sedikit buah, sambil berkata “awalan disini jangan dipenuhi air dulu, karena nanti makannya menjadi tidak nikmat”, katanya.

Pramusaji tiba-tiba datang, “maaf, kami mau tanya, bapak-bapak ini mau kaldu apa ya, ayam, daging, dll,”, tanyanya. Lalu teman saya menjawab, kaldu ayam saja.
Sambil memanaskan kaldunya kami mengambil bahan-bahan yang akan dimasak. Disamping itu juga mengambil aneka daging dan ikan yang akan dibakar atau dipanggang.
Begitu, kami siap memanggang daging, lalu petugas mendekat dan menyalakan kompor.
Baca juga | Mencicipi Kuliner di Pemancingan Barokah (Baru) Sebatur Gunungpati Mijen Kota Semarang

Saat memanggang, karena tidak terbiasa, jadilah alatnya gosong, dan ini mungkin tercium oleh teman saya yang pernah ke resto ini. Teman saya bilang, supaya tidak gosong ini alatnya dioles-olesi ini (benda kecil putih, bulat dibelah jadi empat).
Sudah memanggang daging, tetapi minyaknya yang anti lengket belum dioleskan, membuat alat panggang tampak gosong.

Akhirnya, alat panggang diganti yang baru. Jadi sebelum memanggang, alatnya diberi semacam minyak goreng padat.
Bukan hanya mengganti alat, petugas resto Hanamasa membantu kami mengambilkan daging dan memasakkan untuk kami.
Daging-daging dan ikan segar yang tersisa kemudian kami masak sendiri dengan alat panggang tersebut.


Sayuran dan bakso telah masak, dan hanya 1 (satu) panci, sehingga disantap berempat. Oleh karena itu kita mengambil secukupnya.
“Saya mencari air putih, disini kok tidak ada ya”, tanya seorang teman sambil berbisik padaku.
Sepertinya memang tidak tersedia langsung dalam paket ini, disini tadi disebelah sana ada aneka teh, ini saya ambil green tea dan ice tea, serta dua macam minuman lainnya, serba dingin, jawabku.
Aku tadi di sana (sambil menunjukkan tempat mengambil minum teh) mencicipi minuman semuanya, sedikit-sedikit, dan yang saya bawa ke meja makan yaitu green tea.
Nasi putih sepertinya juga nggak ada ya, saya timpali temanku. Mungkin, kalau minta atau pesan, maka tetap akan disediakan.
Dengan banyaknya makanan yang bisa disantap disini, kebanyakan pengunjung sudah melupakan nasi putih, saya mengandaikan.
Satu Harga Makan Minum Sepuasnya
Seperti yang sudah saya utarakan diatas, bahwa restoran Jepang ini menerapkan satu harga dan boleh makan juga minum sepuasnya, sesuai selera.
Lalu, berapa harga 1 (satu) orang-nya untuk mendapatkan itu semua, makan minum sepuasnya, menyesuaikan selera. Sayang sekali, menghitungnya perkepala atau perorang.
Silakan menyiapkan dana perorang berkisar Rp 200.000,oo (dua ratus ribu rupiah). Harga cukup menarik, tentunya. Mungkin harga akan berubah, dan harga yang benar adalah yang tertera dalam daftar harga kasir.
Baca juga | Tasyakuran Milad ke-2 MT Shafira Semarang, Silaturahmi Penuh Hikmah di Pesta Keboen Resto
Apakah mungkin dapat diskon atau potongan harga, ya… untuk yang satu ini silakan langsung kontak dengan manajeman restoran Hanamasa.

Minumannya Apa Saja?
Jangan tanya air putih disini, karena tidak disediakan langsung, saya sendiri ketika ngobrol dengan teman tentang air putih, sengaja tidak menanyakan kepada petugas restoran (pramusaji).
Sup buah tersedia juga disini, mungkin selalu ada atau tidak bisa terjadi, letaknya dekat dengan aneka buah-buahan.
Aneka teh dingin, seperti ice tea, green tea, lemon tea, dan jus buah, (mungkin) ganti-ganti menu minuman.
Baca juga | Mencicipi Kuliner Boyong Resto, Mantap dan Tempat Nyaman, di Pakem Yogyakarta
Kategori Hidangan Penutup
Es dawet, Es cincau, bubur kacang, es campur, dan aneka bubur lain bisa kita kategorikan sebagai minuman atau biasanya disebut sebagai hidangan penutup.
Bumbu rujak (rujakan), ini malah pertama saya makan, meskipun kategori biasanya sebagai hidangan penutup.
Sekian ya, mencicipinya kuliner Hanamasa, lebih jelasnya silakan mencoba kuliner ini.
Semoga bermanfaat.
oleh Eswedewea
editor Lik Kasjo