Kehadiran Transmigrasi di Sumbar dimulai tahun 1953. Saat itu ditempatkan 260 KK di Koto Baru. Sekarang wilayah Pasaman Barat.
Di Pasaman Barat juga ada permukiman (kimtrans) eks repatrian Suriname. Tepatnya di Tongar. Selanjutnya, berturut-turut dibangun lokasi kimtrans Timpeh, Sitiung, Muaro Timpeh, Lunang dan Silaut Pesisir Selatan.
Sampai tahun 2008 telah dibangun 72 lokasi transmigrasi, dengan jumlah 29.573 KK. Dari jumlah lokasi tersebut, sebanyak 61 menjadi wilayah administratif setingkat desa. Tersebar di 8 kabupaten. Jumlah terbesar di Kabupaten Dharmasraya.
Sebaran kimtrans di Sumbar yaitu di kabupaten:
Pasaman Barat (12 kimtrans),
Sawah Lunto/Sijunjung (8 kimtrans),
Darmasraya (22 kimtrans),
Pesisir Selatan (13 kimtrans),
Kep. Mentawai (6 kimtrans),
Padang Pariaman (1 kimtrans),
Solok Selatan (6 kimtrans), dan
Limapuluh Kota (4 kimtrans).
Beberapa wilayah kecamatan dan kabupaten di Sumbar yang pembentukannya didorong oleh kimtrans yaitu:
– Kinali, Pasaman Barat
– Kamang Baru, Sawah Lunto/ Sijunjung
– Sitiung, Sawah Lunto/ Sijunjung
– Sei Rumbai, Darmasraya
– Lunang Silaut, Pesisir Selatan
– Sangir Jujuhan, Solok Selatan.
Setelah deklarasi PATRI 16 Februari 2004, Organisasi Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) di Sumatera Barat didirikan 30 November 2004. Sebagai Ketum pertama Sumpono, dan dikukuhkan oleh Hasprabu, Sekjen DPP PATRI saat itu. Disaksikan oleh Gubernur Zainal Bakar, Kadis Nakertrans Muslim, serta tamu undangan.
KoDe: 13/10/2020
Hasprabu

Sumber:
Membangun Daerah Bersama Transmigrasi. Balilatfo Kemenakertrans (2010)
Arsip File DPP PATRI Jakarta, 2004-2019