Parijoto dan Indahnya Mawar Merah yang Merona | Ponpes Al-Mahdiy Banyubiru

Bunga buah parijoto, mungkin pernah mendengar sebutan tersebut, terutama masyarakat Jawa, ada Sinom Parijoto sebuah lelagon.

Parijoto dipercaya sebagai buah yang dapat memacu kesuburan seorang wanita, biasanya langsung dimakan atau dibuat rujakan.

Pendek kata, jika ada pasangan suami istri, lama tidak mendapatkan kehamilan, ada yang menyarankan makan buah parijoto.

Saya kebetulan dapat pesanan dari tetangga, coba dimintakan buah parijoto, di ponpen Al Mahdiy Banyubiru sepertinya ada, pinta teman saya.

Ya, nanti kalau ada saya mintakan, jawab saya kepada teman saya tersebut, mungkin ia malah sudah tahu kalau di Ponpes Tauhid Al Mahdi ada, karena mereka sudah pernah ke Ponpes tsb.

Ia pun menimpali, biasanya yang banyak buah parijoto itu di Kudus, Gunung Muria (Sunan Muria). Iya, ini sudah pesan teman yang berangkat ke Kudus, katanya.

Kebetulan di Banyubiru mendapatkan Parijoto, alhamdulillah, saat sampai di Ponpes, saya mencoba mengamati beberapa tanaman yang ada dan menemukannya. Sepertinya ini Parijoto, lalu mengecek di Google, ya benar.

Setelah tahu ada parijoto, bahkan ada yang sudah lepas dari pohonnya dan berada diatas pohon stroberi, langsung saya potret, belum berani mengambil, harus izin pengasuh pondok dulu.

Alhamdulillah dapat izin untuk diambil, buah yang diatas stroberi, bahkan yang masih di pohon agar dipetik untuk dibawa sekalian.

Di dekat Parijoto terdapat bunga mawar yang menurut saya sangat cantik, merah tua merona dan mawar berwarna kuning.

Mawar merahnya ini merah tua, bentuk dan warnanya sangat memikat untuk dinikmati keindahannya. Merahnya seperti beludru.

Sementara mawar peach juga tampak berseri bersih dan menawan.

Beberapa bunga juga menghiasi Ponpes Tauhid Al Mahdi Banyubiru, bunganya sudah tumbuh besar seperti Jemani, Pucuk Merah, Gelombang Cinta, Mojo, dan masih banyak lagi

Inilah hasil pengambilan foto bunga bunga tersebut.

Parijoto bisa sebagai tanaman hias, atau mungkin bisa masuk kategori apotik hidup, namun sangat jarang ditemui disembarang tempat, dan yang paling banyak menjumpai di komplek Sunan Muria (Gunung Muria) Kudus.

sekian….

Salam

oleh Indarsih Weanind
editor Kissparry

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.