Mengutip dari sebuah artikel yang tersebar di media sosial tentang Sumber Keterangan, disampaikan diantaranya mengingat Tuhan (Allah) dengan cara membaca Al-Qur’an.

Baca juga | Tradisi Syawalan (Kupatan) di Kalangan Masyarakat Jawa
Berikut ini kutipan langsung dari artikel dimaksud.
SUMBER KETENANGAN
Jangan karena kesibukan dan banyaknya kegiatan menjadikan kita lupa untuk membaca dan mentadaburi al-Qur’an. Sesungguhnya ketenangan dan ketentraman dapat diperoleh dari Al-Qur’an.
Hal ini berdasarkan firman Alloh, “Ingatlah hanya dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi tentram.”
(Qs. ar-Ra’d: 28)
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata,
“Ketenangan akan turun ketika membaca Al-Qur’an, jika seseorang membacanya dengan perlahan dan tadabbur, niscaya akan turun ketenangan hingga ke hati pembacanya, lalu Allah masukkan ketenangan itu ke dalam hatinya.”
(Syarh Riyadush Shalihin)
Baca juga | Sejarah Membaca, Keutamaan dan Manfaatnya
Keutamaan membaca Al-Qur’an:
Dari Abdullah bin Mas’udradiallohu ‘anhu Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.”
(Shahih HR.Tirmidzi)
Baca juga | Kisah Ringkas Rasulullah SAW Sebelum Wafat, dan Bacaan Asmaul Husna
Terdapat hikmah yang indah dari perkataan al-Ajuri rahimahullah,
“Barang siapa yang merenungi firman-Nya maka ia akan mengenal Rabbnya, akan mengetahui keutamaannya dibandingkan orang orang mukmin yang lain, dia akan menyadari kewajibannya dalam beribadah hingga senantiasa berusaha untuk menjaga kewajiban tersebut.
Ia akan berhati-hati terhadap apa yang dilarang Rabb-Nya, mencintai apa yang dicintai-Nya.
Barang siapa yang memiliki sifat yang demikian, ketika membaca al-Qur’an dan ketika mendengarkanya, maka Al-Qur’an akan menjadi penawar hatinya, ia akan merasa cukup tanpa harta, mulia tanpa kesulitan, lembut dalam menyikapi orang yang kasar padanya.
Orang yang memiliki sifat demikian, ketika ia memulai membaca sebuah surat yang tergambar dibenaknya adalah sejauh mana dia dapat mengambil pelajaran terhadap yang dia baca.
Tujuannya membaca Al-Qur’an tidak semata-mata untuk mengkhatamkannya akan tetapi seberapa besar ia dapat memahami perintah Alloh dan mengambil pelajaran darinya.
Membaca Al-Qur’an adalah ibadah maka tidaklah pantas membacanya dengan hati yang kosong lagi lalai, dan Allah Ta’ala maha memberi taufik terhadap yang demikian.”
Baca juga | Inilah Manfaat Membaca Alquran bagi Kesehatan
Semoga bermanfaat